@Aks68

Dalam kasus ini, kita punya kondisi awal:

Saldo awal RDN: Rp2 juta

Dapat dividen: Rp1 juta → Total saldo menjadi Rp3 juta

Tarik dana (withdraw): Rp1 juta → Sisa saldo di RDN: Rp2 juta


Lalu muncul pertanyaan: Bagaimana nasib Rp1,5 juta yang tersisa?

Kemungkinan yang Terjadi pada Rp1,5 Juta

Saldo yang tersisa (Rp1,5 juta) terdiri dari dua kemungkinan:

1. Sebagian atau seluruhnya masih merupakan dividen

Jika Rp1 juta yang ditarik dianggap berasal dari saldo awal, maka Rp1,5 juta masih mengandung dividen Rp1 juta.

Jika Rp1 juta yang ditarik dianggap dari dividen, maka hanya tersisa Rp500 ribu dari dividen dalam saldo.



2. Bank dan pajak melihatnya bagaimana?

Bank tidak bisa menentukan asal dana yang ditarik karena saldo sudah bercampur.

DJP (Direktorat Jenderal Pajak) akan melihat apakah dividen telah diinvestasikan kembali. Jika masih ada dividen mengendap dan tidak digunakan untuk investasi saham, itu bisa dianggap sebagai penghasilan dan dikenakan pajak.




Kesimpulan

Jika Rp1,5 juta masih di RDN tetapi tidak diinvestasikan kembali, bisa berisiko dikenakan pajak saat pelaporan pajak tahunan.

Jika Rp1,5 juta (atau bagian dari dividen dalam saldo) digunakan untuk membeli saham lagi, maka tidak akan dikenakan pajak.

Karena saldo tercampur, sebaiknya siapkan bukti transaksi untuk membedakan mana dividen yang diinvestasikan kembali dan mana yang tidak.


Jadi, jika ingin menghindari pajak, lebih baik segera gunakan dividen tersebut untuk membeli saham lagi, lalu simpan bukti investasinya.

Tips & Trick :
Sistem pengelolaan dana RDN digunakan sesuai urutan waktu top up, jadi jika kamu memiliki RDN 2Jt dan mendapat Dividen 1Jt yang, kemudian kamu withdraw 1,5Jt otomatis yang ditarik dianggap dari 2Jt pertama yang ada di RDN.

Dan jika kamu menarik 2,5Jt maka 2Jt pertama dianggap sebagai dana RDN mu, dan 500rb sisanya adalah pendapatan Dividen yang akan dikenakan pajak. (Semua daftar transaksi dapat dilihat pada history/e-statement).