imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

đźš— ASII FY24 Earnings Call

Astra International ($ASII) mengadakan earnings call terkait kinerja FY24 [https://stockbit.com/post/17694477] dan prospek perseroan pada FY25. Berikut beberapa catatan penting kami:

1. Outlook Bisnis Otomotif Masih Menantang, Market Tunggu Affordable Hybrid

Manajemen ASII memproyeksikan penjualan mobil baru selama FY25 di kisaran 900.000 unit (vs. FY24: 865.723 unit). Dengan kondisi daya beli yang belum membaik, momentum pertumbuhan diekspektasikan masih akan lebih berada pada pasar mobil bekas. Adapun bisnis mobil bekas ASII, OLXmobbi, diproyeksikan akan bertumbuh sekitar +20% YoY pada FY25, setelah mencatatkan pertumbuhan lebih dari 2x lipat pada FY24 ke level 27.300 unit. Dari sisi produk, manajemen ASII berencana merilis mobil hybrid untuk mass–market dalam waktu dekat, meski tanpa merinci timing–nya lebih lanjut. Kami melihat bahwa terdapat urgensi untuk meluncurkan produk tersebut dalam waktu dekat dibanding menunggu lebih lama, mempertimbangkan momentum penjualan mobil hybrid yang positif dan insentif mobil hybrid dari pemerintah yang belum tentu akan diperpanjang pada tahun depan. Sementara itu, pasar sepeda motor diproyeksikan akan tumbuh tipis ke level 6,4–6,7 juta unit pada FY25 (vs. FY24: 6,3 juta unit).

2. Harga Batu Bara Turun, Risiko Penurunan Mining Fee?

Manajemen ASII mengungkapkan bahwa hingga saat ini pembicaraan terkait penurunan harga batu bara dengan beberapa klien belum mengindikasikan renegosiasi/diskon mining fee. Diskusi lebih mengarah ke penurunan biaya melalui penyesuaian (adjustment) mine plant untuk menghasilkan striping yang lebih efisien, serta penurunan biaya transportasi terlebih dahulu. Terkait persaingan dari alat berat dari China, manajemen ASII mengatakan bahwa mereka akan tetap fokus memberikan layanan yang berkualitas dan komprehensif dibandingkan berkompetisi harga jual (price war).

3. Bisnis Jasa Keuangan Tumbuh Solid, Bagaimana Kualitas Asetnya?

Manajemen ASII menjelaskan bahwa pertumbuhan solid bisnis jasa keuangan tidak lepas dari berbagai pembiayaan yang ditawarkan perusahaan di luar pembiayaan kendaraan baru, seperti pembiayaan syariah, mikro, multiguna, dan kendaraan bekas. Manajemen juga mengungkapkan bahwa kualitas aset pembiayaan berada dalam kondisi yang baik, dengan Non–Performing Financing (NPF) bahkan menurun pada akhir FY24 dibandingkan akhir FY23, tren yang kontras dibandingkan seindustri.

4. Penggunaan Modal dan Prospek Dividen

Manajemen ASII mengatakan bahwa perseroan akan terus berinvestasi dengan mindset pertumbuhan jangka panjang. Manajemen menyoroti investasi pada bisnis infrastruktur dan logistik yang telah membuahkan hasil dengan menyumbang laba bersih sekitar Rp1,3 T pada FY24, tumbuh +37% YoY. Terkait dividen, seperti yang telah diumumkan sebelumnya, ASII akan mengusulkan pembagian dividen final sebesar Rp308/saham, mengindikasikan dividend payout ratio (DPR) sebesar 48%. Manajemen mengatakan bahwa perseroan menargetkan untuk menjaga DPR di level ini untuk ke depannya. Dengan asumsi sederhana bahwa ASII dapat terus mempertahankan level laba bersihnya di kisaran Rp34 T per tahun, DPR sebesar 48% mengindikasikan dividend yield ~8,7% berdasarkan harga penutupan hari ini, Senin (3/3), di level Rp4.680/saham.

-----------
Edi Chandren (@Edichand)
Investment Analyst Lead Stockbit

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy