Richard Halim Kusuma: Pewaris Tahta $PANI
Diskusi semalam di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 tentang ERAA dan PANI https://stockbit.com/post/13223345
Di dunia bisnis, ada dua tipe orang sukses: mereka yang memulai segalanya dari nol dengan perjuangan berdarah-darah, dan mereka yang lahir di keluarga yang tepat. Richard Halim Kusuma jelas masuk kategori kedua. Lahir di keluarga Sugianto Kusuma alias Aguan, bos besar Agung Sedayu Group, Richard tidak perlu repot mencari modal atau membangun reputasi dari bawah. Jalur ekspres sudah disiapkan, dan dia tinggal menjalankan bisnis yang sudah kokoh berdiri. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi, bukan berarti dia hanya duduk manis menikmati hasil. Richard tetap mengisi berbagai posisi penting dalam sejumlah perusahaan besar. Dari properti, ritel, perbankan, hingga distribusi gadget, dia punya peran di banyak sektor. Orang mungkin tidak banyak mendengar namanya, tapi di balik layar, dia adalah salah satu figur yang punya akses ke banyak keputusan strategis di berbagai bisnis besar Indonesia.
Richard menempuh pendidikan di Northeastern University, Boston, Massachusetts, jurusan Manajemen, dan lulus pada 2004. Kalau orang biasa mungkin harus memikirkan langkah selanjutnya setelah lulus, mencari pekerjaan, dan bersaing dengan ribuan kandidat lain, Richard tidak perlu khawatir. Begitu selesai kuliah, kursi empuk di perusahaan keluarga sudah menanti.
Kariernya dimulai di PT Kia Mobil Indonesia sebagai Direktur pada 2002–2004. Tidak jelas apakah ia memang tertarik pada industri otomotif atau hanya sekadar mendapat posisi strategis di perusahaan keluarga, tapi yang pasti, pengalaman itu membuatnya semakin terbiasa dengan dunia bisnis besar. Setelah itu, dia melanjutkan kariernya di PT Elang Perdana sebagai Direktur dari 2004 hingga 2006.
Pada 2006, Richard masuk ke Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebagai Direktur, posisi yang dipegangnya hingga 2011. Dari sinilah ia semakin terlibat dalam dunia distribusi ritel, khususnya di sektor elektronik dan gadget.
Bicara soal bisnis gadget di Indonesia, Erajaya Swasembada Tbk ($ERAA) adalah pemain utama. Mereka adalah distributor raksasa yang memasok gadget dari brand-brand besar seperti Apple, Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo. Erajaya juga punya jaringan ritel sendiri, seperti iBox (khusus Apple), Erafone, Urban Republic, dan JD Sports.
Richard mungkin tidak lagi menjadi Direktur di Erajaya, tapi dia tetap ada di lingkaran kekuasaan. Saat ini, dia duduk sebagai Komisaris, posisi yang masih memberinya pengaruh besar dalam arah bisnis perusahaan.
Yang menarik, Erajaya bukan sekadar perusahaan biasa, tapi bisnis keluarga. Presiden Direktur Budiarto Halim adalah pamannya, sementara Sintawati Halim, yang juga Direktur, adalah tantenya. Sebelumnya, Ardy Hady Wijaya, yang sempat menjadi Presiden Komisaris, juga merupakan bagian dari lingkaran keluarga ini. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, bisa dibilang, keputusan besar di Erajaya tidak hanya dibuat berdasarkan pertimbangan bisnis, tapi juga pertimbangan keluarga. Tidak heran kalau posisi-posisi strategis selalu dipegang oleh orang-orang dengan nama belakang yang "sudah dikenal".
Tidak cukup hanya dengan bisnis gadget, Richard juga punya peran penting di Agung Sedayu Group, kerajaan properti yang dibangun oleh ayahnya, Aguan. Agung Sedayu adalah salah satu konglomerasi properti terbesar di Indonesia, dengan proyek-proyek besar seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, Harco Mangga Dua, Green Sedayu, hingga SCBD Sudirman.
Sebagai Direktur di Agung Sedayu, Richard punya akses ke banyak proyek prestisius yang melibatkan pembangunan kawasan elit, apartemen mewah, hingga pusat perbelanjaan premium. Kalau kamu pernah jalan-jalan ke PIK dan melihat betapa megahnya kawasan itu, ya, itu salah satu "mainan" keluarga Richard.
Hubungan dengan proyek properti tidak berhenti sampai di situ. Richard juga terlibat dalam PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), perusahaan yang kini mulai melebarkan bisnisnya dari industri kemasan kaleng ke properti.
Tidak hanya properti dan ritel, Richard juga punya jejak di dunia perbankan. Saat ini, dia menjabat sebagai Komisaris di PT Bank Artha Graha Internasional Tbk $INPC, bank yang punya keterkaitan dengan taipan lain, Tomy Winata.
Dengan posisi ini, Richard memiliki koneksi yang menghubungkan sektor keuangan dengan bisnis properti dan ritel. Kombinasi ini memungkinkan aliran dana yang lebih fleksibel untuk proyek-proyek besar yang dikelola oleh grup bisnisnya.
Salah satu ciri khas bisnis keluarga Richard adalah diversifikasi. Mereka tidak terpaku pada satu sektor saja, tapi melebarkan sayap ke berbagai industri yang dianggap menguntungkan.
Di Erajaya, mereka tidak hanya mengandalkan bisnis gadget, tapi juga masuk ke sektor farmasi dan layanan kesehatan lewat Era Farma dan Era Prima Medika. Mereka juga mencoba peruntungan di bisnis makanan dengan Era Boga Nusantara. Bahkan, Erajaya baru saja menjadi agen mobil listrik Xpeng dari China, bersaing langsung dengan Tesla di Indonesia.
Di sisi properti, keluarga Richard juga terus berekspansi dengan membangun kawasan baru, mengembangkan perumahan elite, dan memperluas bisnis pusat perbelanjaan mewah.
Menariknya, meskipun memegang banyak posisi strategis, Richard tidak terlalu sering muncul di media. Berbeda dengan ayahnya, Aguan, yang cukup dikenal di kalangan bisnis dan politik, Richard cenderung lebih low profile. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Namun, jangan salah. Meskipun jarang tampil di publik, posisinya sebagai Komisaris di Erajaya, Direktur di Agung Sedayu, dan Komisaris di Bank Artha Graha Internasional menunjukkan bahwa dia tetap menjadi salah satu orang yang punya pengaruh besar di dunia bisnis Indonesia.
Jadi, apakah Richard Halim Kusuma seorang inovator atau hanya penerus bisnis keluarga? Itu tergantung dari sudut pandang masing-masing. Tapi yang jelas, dia menikmati posisi yang banyak diimpikan orang: mengendalikan bisnis besar tanpa harus repot merintis dari awal.
Siapa yang tidak ingin hidup seperti itu?
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/7