$IHSG
Kondisi Umum IHSG
IHSG saat ini berada pada level 6.270,60 dengan penurunan sebesar 214,85 poin atau -3,31%. Ini merupakan penurunan yang cukup signifikan untuk pergerakan indeks dalam satu hari perdagangan, menunjukkan sentimen negatif yang kuat di pasar.
Analisis Pergerakan Intraday
Indeks dibuka pada level 6.485,45 dan mencapai titik tertinggi yang sama pada 6.485,45, menandakan bahwa sejak pembukaan pasar, tekanan jual langsung mendominasi. Titik terendah hari ini mencapai 6.246,28, yang berarti terjadi penurunan hampir 240 poin dari level tertinggi. Dari grafik terlihat bahwa pergerakan IHSG cenderung menurun sepanjang hari dengan beberapa kali percobaan rebound yang gagal, dan akhirnya ditutup mendekati level terendahnya.
Volume Perdagangan
Data menunjukkan total lot yang diperdagangkan mencapai 220,04 juta dengan nilai transaksi sebesar 20,66 triliun rupiah. Frekuensi perdagangan mencapai 1,27 juta kali transaksi. Volume perdagangan yang tinggi ini mengindikasikan likuiditas pasar yang baik, namun dalam konteks penurunan tajam, ini menunjukkan adanya aksi jual yang masif dan terkoordinasi.
Aktivitas Investor Asing
Data aktivitas asing untuk periode 22-28 Februari 2025 menunjukkan:
- Pembelian asing (F Buy): 27 triliun rupiah
- Penjualan asing (F Sell): 37,2 triliun rupiah
- Net Foreign Sell (All Market): -10,2 triliun rupiah
- Net Foreign Sell (Regular): -7,67 triliun rupiah
- Net Foreign Sell (Tunai & Nego): -2,55 triliun rupiah
Ini menunjukkan bahwa investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) yang signifikan selama seminggu terakhir, dengan total net sell mencapai 10,2 triliun rupiah. Besarnya aksi jual asing ini menjadi salah satu pemicu utama tekanan jual di pasar.
Analisis Teknikal dan Sentimen
1. **Tren Bearish Kuat**: Grafik menunjukkan pola penurunan yang konsisten dengan beberapa kali gagal rebound, mengkonfirmasi sentimen bearish yang kuat.
2. **Support Terdekat**: Dari grafik, level support terdekat kemungkinan berada di sekitar 6.250, yang jika tertembus dapat mendorong IHSG ke level psikologis 6.200.
3. **Tekanan Jual Asing**: Dengan net sell asing yang besar, tekanan jual kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek jika tidak ada katalis positif yang mengubah sentimen pasar.
4. **Oversold**: Meskipun tidak terlihat indikator RSI pada grafik, penurunan tajam 3,31% dalam sehari berpotensi membawa IHSG ke kondisi oversold, yang bisa memicu aksi beli teknikal (technical rebound) dalam waktu dekat.
5. **Gap Down**: Terjadi gap down pada pembukaan pasar (terlihat dari grafik yang langsung turun tajam di awal), yang menunjukkan sentimen negatif yang kuat sejak awal perdagangan.
Faktor-Faktor yang Mungkin Mempengaruhi
1. Sentimen global, terutama jika ada koreksi di bursa regional atau global.
2. Keluarnya dana asing dari pasar Indonesia yang cukup signifikan.
3. Faktor makroekonomi dalam negeri seperti data pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau kebijakan moneter.
4. Kekhawatiran terhadap fundamental ekonomi atau situasi geopolitik.
Kesimpulan
IHSG mengalami tekanan jual yang signifikan dengan penurunan 3,31%, didukung oleh volume perdagangan yang tinggi dan aksi jual bersih investor asing yang besar. Dalam jangka pendek, pasar masih berpotensi melanjutkan tren bearish jika tidak ada katalis positif yang mampu mengubah sentimen. Investor perlu berhati-hati dan mungkin lebih baik menunggu konfirmasi pembalikan tren sebelum melakukan aksi beli, terutama dengan masih besarnya arus keluar dana asing. Namun, kemungkinan technical rebound juga perlu diwaspadai mengingat besarnya penurunan dalam waktu singkat yang mungkin telah membawa beberapa saham ke kondisi oversold.
$BBRI
$BMRI