$BRAU $ADRO $IHSG

Mohon ijin Share artikel :

"Menilai CEO"

“Ale, lue kan punya tambang batubara di Mongolia dan AS, juga tambang emas di TZN, tambang biji besi di Brazil. Apa kriteria seseoarang itu pantas jadi CEO atau Dirut mengelola bisnis tambang ? Apakah cukup kompetensi saja," tanya teman satu waktu. Saat itu dia akan Hired professional untuk jadi CEO pada Holding tambang batubaranya.

“Kalau saya, tidak melihat Track Record professional. Saya lebih Focus kepada Attitude. Ada metode Test Psiko Analisa yang saya lakukan kepada seseorang sebelum dia jadi CEO. Dan prosesnya tidak sebentar. Bisa lebih 1 tahun saya pantau, sampai akhirnya saya memilih dia jadi CEO,“ jawab saya.

“Ah, repot amat lue jadi orang. Menentukan CEO aja lama begitu,” kata teman, "Kalau terbukti dia korupsi, ya pecat aja,” sambungnya. Saya senyum aja.

Saya hapal Business Process dan Management tambang. Saya Pemain sejak usia muda. Bisnis tambang itu mudah tapi rumit. Pemegang Saham, kan engga bisa awasi sampai ke Lokasi. Dan proses-nya sangat cepat terkait dengan kontrak yang harus On Time Delivery kepada Buyer. Anggaran yang diajukan Direksi engga bisa ditunda. Sekali ditunda, itu akan berdampak terhadap gagalnya On Time Schedule dan kena Finalty dari Buyer. Bisa hancur reputasi.

Saya juga tahu. Bukan rahasia umum bila banyak CEO tambang punya "perusahaan dalam perusahaan". Artinya dia manfaatkan Business Process untuk keuntungan pribadinya secara legal.
Contoh, bisa saja Kontraktor Tambang adalah Perusahaan dia sendiri, yang dikelola oleh Proxy-nya. Bisa juga, Infrastruktur Tambang seperti Hauling Road dan Stock Pile punya dia sendiri lewat temannya. Kapal Cargo juga terafiliasi dengan dia. Jadi dari setiap Business Process, dia bisa dapat untung.

Belakangan saya dengan kabar ada sengketa di Singapore International Arbitration Centre (SIAC). Perusahaan Emiten di BEI menuntut Dirut (CEO) nya dalam kasus korupsi. Hasil audit ada rekening ratusan Juta Dollar di Bank Singapore atas nama CEO itu. Berita ini jadi pembicaraan luas di Singapore. Maklum ini Emiten raksasa. Apalagi yang dituntut adalah Ex Dirut yang namanya tidak asing di Indonesia. Dia terkenal karena kasus Hostile Adaro dari tangan Hashim.

Link Sumber Berita Kontan :

https://cutt.ly/Qrr6LjYy

Akhirnya, pengadilan Singapore memenangkan Emiten itu. Seluruh asset Perusahaan dari ex CEO yang terkait dengan bisnis tambang disita oleh Emiten lewat Hostile yang Legitimate.

Berlalunya waktu, Ex CEO yang terbukti kalah di pengadilan Singapore, kini jadi CEO Danantara. Saya senyum aja.

Link Sumber Facebook :

https://cutt.ly/3rr6LjKI

Terima kasih sudah membaca.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy