$TLKM $PGEO $ANTM
Rosan Perkasa Roeslani, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), memiliki rekam jejak yang melibatkan beberapa kasus keuangan di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:
1. Dugaan Penggelapan Dana di BUMI Plc
Pada tahun 2014, Rosan diduga terlibat dalam pengalihan dana sebesar USD 173 juta (sekitar Rp2 triliun) di perusahaan tambang BUMI Plc. Kasus ini mencuat berdasarkan putusan Arbitrase Singapura yang menyatakan adanya keterlibatan Rosan dan beberapa pihak lainnya dalam pengalihan dana tersebut. Meskipun demikian, Rosan telah membantah keterlibatannya dalam kasus ini. 
2. Penutupan Asuransi Recapital oleh OJK
Pada tahun 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha PT Asuransi Recapital, perusahaan asuransi yang merupakan bagian dari Recapital Group yang didirikan oleh Rosan. Pencabutan izin ini dilakukan karena masalah solvabilitas yang dialami oleh perusahaan tersebut. 
3. Keterlibatan dalam Kasus Asabri
Pada tahun 2021, PT Recapital Asset Management, salah satu anak usaha Recapital Group, ditetapkan sebagai salah satu dari 10 tersangka korporasi oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan penyelewengan dana di PT Asabri. Kasus ini melibatkan dugaan kerugian negara akibat pengelolaan dana investasi yang tidak sesuai ketentuan. 
4. Dugaan Penggelapan dan TPPU Terkait Bank Eksekutif
Rosan juga dilaporkan ke Bareskrim Polri pada tahun 2015 oleh Lunardi Wijaya, pemegang saham lama PT Bank Eksekutif International Tbk (Bank Eksekutif), atas dugaan penggelapan dana dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait pembelian saham Bank Eksekutif. Nilai penggelapan dan pencucian uang yang dituduhkan setara dengan 1,3 kali harga nilai buku Bank Eksekutif. Hingga tahun 2017, kasus ini masih dalam proses penyidikan oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. 
Meskipun terlibat dalam berbagai kasus tersebut, Rosan Roeslani terus aktif dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Penunjukannya sebagai Kepala Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto menuai pro dan kontra, mengingat rekam jejaknya yang kontroversial.