PT Sinar Terang Mandiri Tbk ($MINE) berdasarkan aspek fundamental dan potensi investasinya.
---
1. Profil Perusahaan & Penawaran Saham
Nama: PT Sinar Terang Mandiri Tbk
Bidang Usaha: Aktivitas Penunjang Pertambangan dan Penggalian Lainnya
Lokasi: Jakarta Selatan (Kantor Pusat), Manado (Kantor Operasional)
Penjamin Emisi: PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
Rincian IPO:
Jumlah saham yang ditawarkan: 612.665.300 saham (15% dari modal setelah IPO)
Nilai nominal: Rp100 per saham
Harga penawaran: Rp200 – Rp216 per saham
Dana yang dihimpun: Rp132,34 miliar
Penggunaan Dana IPO:
48% (Rp63,21 miliar): Belanja modal (pembelian alat berat)
11% (Rp14 miliar): Pembelian aset tanah dan bangunan dari Komisaris Utama
41%: Modal kerja
Kesimpulan:
Struktur IPO cukup standar, dengan sebagian besar dana untuk belanja modal yang dapat meningkatkan kapasitas operasional. Namun, pembelian aset dari pemegang saham pengendali (Sinjo Jefry Sumendap) bisa menimbulkan potensi konflik kepentingan.
---
2. Kinerja Keuangan
Ikhtisar Laporan Keuangan (Dalam Miliar Rupiah)
Analisis Keuangan:
✅ Pertumbuhan Pendapatan: Meningkat 22,7% YoY pada 2023, didorong oleh peningkatan aktivitas hauling nikel dan material movement.
✅ Laba Bersih: Naik signifikan 98,6% pada 2023, menunjukkan efisiensi operasional.
✅ Aset & Ekuitas: Bertumbuh pesat, mencerminkan ekspansi yang agresif.
⚠️ Liabilitas: Meningkat 38,7% hingga Agustus 2024, terutama dari utang usaha dan liabilitas sewa, yang dapat meningkatkan risiko finansial.
⚠️ Arus Kas Operasi: Positif dan meningkat 74,7% hingga Agustus 2024, namun belanja modal yang besar dapat membebani arus kas ke depan.
---
3. Struktur Pemegang Saham Sebelum & Sesudah IPO
Analisis Struktur Pemegang Saham:
⚠️ Kepemilikan mayoritas masih di tangan pemegang saham pengendali (80,79%), yang berpotensi membatasi pengaruh investor ritel dalam keputusan strategis.
⚠️ Risiko saham tidak likuid: Jika pemegang saham mayoritas tidak aktif memperdagangkan sahamnya, likuiditas di pasar sekunder bisa rendah.
---
4. Risiko Investasi
Ketergantungan pada Kontrak Pelanggan – Jika kontrak utama tidak diperpanjang, pendapatan bisa terdampak signifikan.
Fluktuasi Harga Nikel – Sebagai perusahaan jasa pertambangan, harga komoditas dapat memengaruhi permintaan layanan mereka.
Persaingan Tinggi – Banyak perusahaan kontraktor tambang yang bersaing di sektor ini.
Regulasi & Kebijakan Pemerintah – Perubahan regulasi pertambangan dan pajak dapat berdampak pada profitabilitas.
Likuiditas Saham – Saham bisa kurang likuid karena kepemilikan yang terkonsentrasi.
---
5. Kesimpulan & Rekomendasi
✅ Potensi Positif:
✔ Pertumbuhan pendapatan & laba signifikan
✔ Ekspansi agresif dengan belanja modal besar
✔ Sektor pertambangan yang masih prospektif di Indonesia
⚠ Catatan Risiko:
❗ Ketergantungan pada kontrak pelanggan besar
❗ Kepemilikan saham masih didominasi pemegang saham pengendali
❗ Potensi likuiditas saham yang rendah
Rekomendasi:
Investor jangka panjang bisa mempertimbangkan saham ini jika percaya pada prospek pertambangan & pertumbuhan perusahaan.
Trader jangka pendek perlu mempertimbangkan potensi likuiditas yang rendah.
Pantau perkembangan kontrak dan kinerja keuangan pasca-IPO sebelum mengambil keputusan investasi lebih lanjut.