MASIH UNDERVALUE DAN DIVIDEN YIELD TINGGI, $PGAS AKANKAH KEMBALI NGE-GAS BERSAMA DANANTARA?
KINERJA PGAS Q3 2024
https://cutt.ly/mre89ECD
↗️Revenue $977.56M +7.74% Pendapatan tumbuh solid, menunjukkan peningkatan permintaan gas.
↗️Operating Expense $62.69M +29.05% Beban operasional meningkat signifikan, perlu diwaspadai dampaknya ke margin.
↗️Net Income $76.79M +44.41% Laba bersih naik tajam, mencerminkan efisiensi operasional dan strategi baik.
↗️Net Profit Margin 7.85% +33.96% Margin laba bersih meningkat, indikasi profitabilitas yang lebih baik.
↘️EBITDA $217.22M -3.73% Penurunan EBITDA menjadi perhatian, meskipun laba bersih meningkat.
↗️Cash and Short-Term Inv. $1.19B +11.62% Likuiditas perusahaan kuat, mendukung kebutuhan operasional dan investasi.
↘️Total Assets $6.33B -5.30% Penurunan aset perlu dicermati, kemungkinan karena depresiasi atau pelepasan aset non-produktif.
↘️Total Liabilities $2.76B -15.11% Liabilitas menurun signifikan, memperkuat posisi keuangan perusahaan.
🟩PBV 0.92 — Saham undervalued dibandingkan nilai buku perusahaan (<1).
🟩PER 7.21 — PER rendah menunjukkan valuasi menarik dibandingkan sektor energi lainnya.
🟩Dividend Yield 8.91% — Dividen menarik bagi investor income-seeking, lebih tinggi dari rata-rata pasar.
📰Harga Gas HGBT Berpotensi Naik (17 Feb 2025)
Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang berakhir dapat meningkatkan harga jual gas domestik.Potensi kenaikan harga gas akan berdampak positif pada margin keuntungan PGAS.
📰PGN Maksimalkan Gas Alam Cair (17 Feb 2025)
Fokus pada gas alam cair (LNG) membuka peluang ekspansi pasar dan diversifikasi produk. LNG memiliki permintaan global yang terus meningkat, terutama di Asia.
📰Capex Rp 5,52 Triliun untuk Ekspansi Infrastruktur (31 Jan 2025)
PGAS mengalokasikan belanja modal besar untuk pengembangan jaringan pipa dan infrastruktur LNG.Hal ini mendukung pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat posisi PGAS di sektor energi.
🌍Kondisi Ekonomi Global dan Domestik
Harga minyak dan gas global cenderung stabil dengan potensi kenaikan karena ketegangan geopolitik.Pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi mendukung peningkatan konsumsi energi domestik.
Dukungan pemerintah terhadap transisi energi dan penggunaan LNG memberikan prospek positif bagi PGAS.
Penghapusan HGBT memberikan fleksibilitas harga namun memerlukan strategi mitigasi untuk menjaga daya saing.
⚡ Prospek Sektor Energi
Sektor energi di Indonesia sedang mengalami transformasi menuju energi bersih (LNG). Permintaan gas domestik diperkirakan terus tumbuh seiring dengan industrialisasi dan urbanisasi.
PGAS sebagai pemain utama memiliki keunggulan kompetitif melalui jaringan pipa yang luas dan diversifikasi produk.
💰 Rekomendasi Investasi: BUY
Alasan:
✅Valuasi saham menarik dengan PBV 0,92 dan PER 7,21 (undervalued).
✅Dividen yield tinggi (8,91%), cocok untuk investor jangka panjang yang mencari pendapatan pasif.
✅Prospek pertumbuhan jangka panjang didukung oleh ekspansi infrastruktur dan fokus pada LNG.
✅Kenaikan harga gas pasca-HGBT berakhir akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
✅Likuiditas kuat ($1,19B) memungkinkan perusahaan menghadapi tantangan ekonomi atau ekspansi agresif.
⚠️Risiko:
Kenaikan beban operasional (+29%) perlu dimitigasi agar tidak menekan margin keuntungan.
Ketergantungan pada kebijakan pemerintah terkait harga gas domestik masih menjadi tantangan.
😎Kesimpulan
PGAS adalah pilihan menarik di sektor energi dengan valuasi murah, dividen tinggi, dan prospek pertumbuhan positif didukung oleh pengembangan LNG serta kebijakan pemerintah yang mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
DISCLAIMER 🙏 DYOR
tag kompetitor $AGII $PGEO