Trio Pengendali Danantara
Hari ini ada pembahasan tentang perusahaan apa saja yang ada hubungannya dengan pengendali Danantara di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Danantara, lembaga pengelola investasi negara yang katanya bakal jadi Temasek-nya Indonesia, kini resmi dikendalikan oleh tiga nama yang bukan orang sembarangan: Rosan Roeslani sebagai CEO, Dony Oskaria sebagai COO, dan Pandu Sjahrir sebagai CIO. Dengan aset USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.670 triliun, trio ini punya tanggung jawab yang luar biasa besarāatau lebih tepatnya, punya akses ke kekayaan negara dalam skala yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
š„Rosan Roeslani: Dari Batu Bara ke Bursa, Kini Pegang Investasi Negara
Rosan itu tipikal pebisnis yang selalu ada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Kariernya meroket sejak era Bakrie, di mana dia dipercaya mengelola PT Berau Coal Energy (BRAU) sebelum akhirnya saham perusahaan itu delisting dengan skandal transaksi USD 43 juta yang āentah ke mana perginya.ā Selain itu, dia juga pernah terlibat di Bumi Resources (BUMI), bisnis batu bara Grup Bakrie yang dikenal lebih panas dari bara api itu sendiri. Tidak cukup sampai di situ, Rosan juga pernah bermain di PT Capitalinc Investment Tbk. (MTFN), perusahaan yang katanya bergerak di bidang investasi energi dan infrastruktur, meskipun realitasnya lebih sering masuk dalam daftar saham tidur.
Tapi Rosan bukan hanya "pemain tambang." Dia juga pernah membantu Bakrie di PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) dan PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), yang mengendalikan ANTV dan tvOne. Nah, ini menarik, karena dalam jaringan bisnis ini ada nama lain yang ikut bermain: Erick Thohir. Rosan dan Erick memang dikenal sebagai duo yang pernah membantu mengelola bisnis media Bakrie, meskipun akhirnya, seperti yang sering terjadi di kerajaan bisnis keluarga Indonesia, semua berakhir dengan kisah lama: utang, restrukturisasi, dan skema penyelamatan yang entah untuk siapa. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi Rosan tak berhenti di sana. Dia juga ikut dalam transaksi penjualan PT Bank Pundi Tbk. (BEKS), yang akhirnya bertransformasi menjadi Bank Banten. Bank ini awalnya dimiliki oleh Recapital Group, grup investasi yang ia dirikan bersama Sandiaga Uno. Lalu, ketika bisnisnya sudah tak menarik lagi, bank itu dilempar ke pemerintah daerah Banten. Ini benar-benar contoh sempurna bagaimana bisnis bisa bertransformasi dari "aset berharga" menjadi "beban rakyat" dalam sekejap.
Kini, Rosan merangkap jabatan sebagai Menteri Investasi dan CEO Danantara. Kalau sebelumnya dia hanya mengelola uang investor di berbagai proyek swasta, sekarang dia bisa bermain di level yang jauh lebih besarāmengelola uang negara. Kalau dulu urusan saham dan obligasi, sekarang skala permainannya naik ke investasi BUMN dan aset negara. Talk about career growth!
š„Dony Oskaria: Dari Trans Studio ke Danantara
Nama Dony Oskaria memang tidak sebesar Rosan, tapi kiprahnya tak kalah licin. Dia punya sejarah panjang di bawah bayang-bayang Chairul Tanjung alias CT, bos besar CT Corp yang mengendalikan Bank Mega, Trans TV, dan berbagai lini bisnis lainnya. Dony pernah jadi CEO di sektor perhotelan dan hiburan CT Corp, yang mencakup Trans Studio, Trans Hotel, dan Trans Mall. Kemudian, ia juga sempat masuk ke Garuda Indonesia sebagai Wakil Direktur Utama, meskipun prestasi yang diingat publik adalah bagaimana maskapai ini tetap penuh drama dengan tumpukan utang yang menggunung. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Namun, yang lebih menarik adalah hubungan keluarganya. Dony ini ternyata adalah pamannya Nagita Slavina, yang berarti dia punya hubungan langsung dengan Raffi Ahmad. Ini menjelaskan kenapa EMTK, yang merupakan pemilik SCMA (SCTV dan Indosiar), tiba-tiba nyuntik modal ke RANS Entertainment, bisnis hiburan milik Raffi. Jadi, kalau ada yang bertanya kenapa RANS bisa berkembang begitu pesat dan dapat berbagai kesempatan bisnis, ya, bisa jadi ini lebih dari sekadar keberuntungan belaka.
Sekarang, sebagai COO Danantara, Dony diberi tanggung jawab untuk mengelola operasional aset negara. Dari mengelola theme park dan hotel, kini dia beralih ke mengurus investasi ratusan triliun rupiah. Skill yang dibutuhkan mungkin berbeda, tapi dengan koneksi yang tepat, semua bisa diatur.
š„Pandu Sjahrir: Investor 100 Kaki yang Punya Jaringan di Mana-mana
Pandu ini beda kelas. Dia bukan cuma pebisnis, tapi juga bagian dari dinasti politik. Sebagai keponakan Luhut Binsar Pandjaitan, dia bisa masuk ke berbagai lingkaran bisnis dengan mudah. Kariernya dimulai dari dunia tambang lewat PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), yang dulu dikenal sebagai Toba Bara Sejahtera. Bersama Luhut, dia mengembangkan bisnis batu bara sebelum akhirnya banting setir ke energi hijauākarena, ya, green energy sedang jadi tren global.
Tapi yang bikin Pandu menarik adalah diversifikasi investasinya yang luar biasa luas. Dia punya tangan di mana-mana: dari Shopee (SEA Group), Bukalapak, Gojek (GoTo), hingga Bibit dan Stockbit. Semua ini dia pegang lewat AC Ventures dan Indies Capital, dua venture capital yang ikut mendanai berbagai startup teknologi di Asia Tenggara. Kalau ada startup besar yang sukses di Indonesia, kemungkinan besar ada jejak investasi Pandu di dalamnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang, sebagai CIO Danantara, Pandu punya tugas mengelola investasi negara. Mengingat rekam jejaknya di dunia venture capital, bisa jadi dia akan membawa pendekatan startup ke dalam pengelolaan BUMN. Tapi apakah ini berarti kita akan melihat BUMN diperlakukan seperti startup, dengan valuasi yang dipompa tinggi sebelum akhirnya dijual ke investor luar? Waktu yang akan menjawab.
š„Apa yang Bisa Kita Harapkan dari Trio Ini?
Kalau melihat rekam jejak mereka, satu hal yang pasti: mereka bukan orang sembarangan. Mereka tahu cara bermain di dunia bisnis, tahu cara mendapatkan akses ke modal besar, dan tentu saja, punya koneksi yang sangat kuat. Tapi apakah ini berarti Danantara akan dijalankan dengan prinsip tata kelola yang baik dan transparan? Atau justru akan menjadi mesin baru bagi segelintir elite untuk mengelola aset negara demi kepentingan mereka sendiri?
Satu hal yang jelas, dengan mereka bertiga di puncak Danantara, kita sedang menyaksikan transformasi ekonomi Indonesia dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan seperti biasa, kita hanya bisa berharap bahwa perubahan ini benar-benar membawa manfaat bagi rakyat, bukan hanya untuk segelintir orang di lingkaran dalam.
Semoga Danantara bisa membuat Indonesia semakin maju karena dikelola secara profesional dan jujur. Rakyat Indonesia hanya bisa berdoa.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$EMTK $GOTO $BUMI
1/6