imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WIFI Saya ada riset lengkap yang direlease oleh PT Bahana Sekuritas, kalau ada yang mau versi lengkapnya, DM aja ya. Tapi ini saya bahas poin poin pentingnya aja:

Poin-Poin Penting:
1. Rencana Ekspansi Agresif & Strategi "Layer-by-Layer"
- Targetkan tambahan 1-2 juta pelanggan di tahun 2025 (sekitar 10% pasar fixed broadband Indonesia).
- Fokus pada rumah tangga dalam radius 50 meter dari rel kereta api dengan biaya instalasi (capex) murah sekitar Rp800 ribu per rumah (dibanding rata-rata pesaing Rp1,5 juta per rumah).
- Ekspansi bertahap, mulai dari jarak dekat rel hingga radius lebih luas (1 km, 2 km, hingga 5 km).

2. Harga Kompetitif yang Mengganggu Pasar
- Paket internet dengan kecepatan 100 Mbps seharga Rp100 ribu per bulan, jauh lebih murah dibanding pesaing (rata-rata Rp300-700 ribu per bulan).

3. Rights Issue untuk Kebutuhan Ekspansi
- Sudah disetujui rights issue hingga 4,7 miliar saham (rasio 1:2).
Berpotensi meraih dana tambahan sebesar Rp4,3–9,8 triliun (dengan harga eksekusi Rp905–2.070 per saham).

4. Potensi Akuisisi Link Net $LINK
- Investor menilai dana dari rights issue mungkin digunakan untuk akuisisi strategis, salah satunya Link Net.
- Biaya estimasi akuisisi saham mayoritas (75,4%) Link Net sekitar Rp3,8–5,7 triliun.

5. Ikut Lelang Frekuensi (1.4 GHz) untuk 5G
- Berencana ikut lelang frekuensi 1.4 GHz (80 MHz) pada kuartal 1 2025.
Diperkirakan perlu dana tambahan Rp600 miliar hingga Rp1,2 triliun untuk lisensi frekuensi ini. Kompetisi $TLKM & 2 operator lain, yang memungkinkan WIFI untuk menjadi Operator ke 4 di Indonesia.

6. Kemitraan Strategis dengan NTT Jepang
- Potensi kolaborasi strategis dengan grup NTT Jepang (Nippon Telegraph and Telephone) melalui anak perusahaannya (NTT-e Asia dan Orex Sai Inc.) untuk:
a. Meningkatkan kemampuan manajemen pelanggan FTTH.
b. Mengembangkan solusi internet berbasis 5G Fixed Wireless Access (FWA).

7. Kebutuhan Capex Jangka Panjang Sangat Besar
- Untuk mencapai target jangka panjang 25 juta pelanggan, WIFI memerlukan capex total Rp20–25 triliun.
- Pembiayaan via utang terbatas (maksimal debt-to-equity ratio 2,2x), sehingga butuh investor strategis tambahan.

8. Model Bisnis Kolaboratif
- Menjalankan skema kemitraan dengan ISP lokal dengan sistem bagi hasil 20%, menekan biaya operasional tetap menjadi biaya variabel.

Kalau mau dibahas per poin lebih lengkap boleh ya sisa komen aja. Semoga bermanfaat.

Disclaimer on: Pahami postingan ini bukan ajakan atau rekomendasi, tujuan postingan ini hanya 100% pure edukasi dan informasi. Do your own research & not financial advice.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy