$BJTM insight!


Nah, kalau lo perhatiin, kasus korupsi dan kredit fiktif di Bank Jatim ini udah kejadian beberapa kali, yang berarti ada pattern yang nggak sehat. Ini bukan cuma soal "oknum", tapi lebih ke sistem dan budaya kerja yang masih banyak loophole. Kenapa bisa kejadian berkali-kali?


Fokus ke kasus terbaru aja lah yaa..
Jadi gini, kasus kredit fiktif di Bank Jatim yang nilainya Rp569,4 miliar ini bisa dibilang lumayan ngefek ke finansial mereka, walaupun nggak sampai bikin collapse. Nih gue kasih breakdown dari Q3 2024 biar lebih gampang dicerna:

1. Ke Total Aset (Rp106,63T) → Cuma 0,53% doang, jadi basically nggak bakal ngegoyang fondasi mereka.


2. Ke Laba Bersih (Rp930M) → Nah, ini yang rada ngeri, nilainya setara 61,2% dari cuan bersih mereka. Kalau sampe harus di-write off, bisa lumayan bleeding.


3. Ke Pendapatan Bunga (Rp5,78T) → Sekitar 9,85%, which means lumayan berasa, tapi masih manageable lah.



Jadi, kalau liat dari angka-angka ini, secara makro mereka masih aman, tapi buat investor yang demen perhatiin cashflow sama laba bersih, ini bisa jadi red flag sih. Kalo kasusnya berlarut-larut dan bikin trust turun, efeknya ke harga saham bisa makin berasa.

So, intinya, Bank Jatim nggak bakal langsung ambyar secara fundamental tp mungkin ambyar dihukum sentimen market!

deviden gimana guys?

hahahaa... embuh!


$BJBR $BEKS