Disaat US sibuk menaikkan tarif biar meningkatkan industri dalam negerinya yang berhubungan dengan pasar tenaga kerja.
China juga sibuk inovasi AI lewat Deepseek biar bisa menyaingi dan merebut dominasi US, biar menghasilkan pemasukan.
Vietnam sibuka menarik investasi luar untuk bangun pabrik dengan berikan kemudahaan.
Pemerintah Indonesia stimulusnya bagi-bagi makanan bergizi, bansos, diskon belanja, diskon tarif listrik.
Semuanya tentang komsumtif dan pengeluaran yang tidak bisa menghasilkan lapangan kerja.
Pemerintah tidak peduli Industri Manufaktur turun dan daya saing kita kalah dan Import menghancurkan Industri dalam negeri dan phk meningkat.
Rakyat itu butuhnya lapangan kerja dan itu bisa lewat Industri Manufaktur yang butuh tenaga kerja jumlah besar.
Kalau Pemerintah sibuk dengan masyarakat miskin terus kelas menengah disuruh miskin begitukah ?
Tugas Pemerintah itu lindungi Industri dalam negeri, tidak perlu mendidik mereka untuk bersaing dengan luar dulu tapi lebih baik fokus lindungi mereka agar pasar dalam negeri bisa dipasok sama Industri dalam negeri bukan Import.
Sekarang ini industri banyak tutup karena mereka lebih baik jadi distributor saja, tidak pusing dengan masalah administrasi dengan pejabat, pajak, tenaga kerja lebih sedikit, dan resiko lebih rendah.
Harusnya Pemerintah peka kena muncul aksi Indonesia Gelap dan Kabur aja dulu.
Setiap hari beritanya tentang politik rebutan kekuasaan dan ejek sana-sini tapi tidak ada aksi untuk meningkatkan Industri dalam negeri.
$BBRI $WIFI $BMRI