(HAMPIR) MESTAKUNG
Semua yang dikhawatirkan soal apa yang bisa membebani kinerja $ARNA satu-satu mulai menemukan jalan terang.
Rasanya seperti Mestakung.
Pertama, soal impor keramik. Akhirnya pemerintah mengeluarkan BMAD (Anti Dumping) sebesar 13-94 rb. Dengan begini keramik lokal yang harganya lebih mahal 15-20rb dari keramik impor sudah mulai bisa bersaing head to head dengan keramik China. Bahkan beberapa produk ARNA ada yang sudah lebih murah dari produk impor.
Ga sampai BMAD saja. Per tanggal 8 Februari 2025, Kemenkeu mengeluarkan PMK no 14 2025 tentang BMTP. Dan besarannya pun 12.7%. Nilainya hampir sama dgn tahun 2024 dimana BMTP 13%. Tapi ingat, tahun lalu (di awal2) belum ada BMAD.
Jadi ini seperti double shield untuk melindungi produsen lokal terhadap serangan impor.
Alhasil, impor China sekarang sudah turun hingga 80%.
Yang kedua, SNI. Ini juga sangat2 membantu pengendalian keramik impor yang masuk.
Yang ketiga, HGBT. Ini juga sudah disetujui pemerintah. Tinggal menunggu Permen keluar, dan semoga sudah tidak ada AGIT lagi. Jadi full kuota HGBT, dan berlaku 5 tahun. Jadi sebagai produsen juga lebih ada kepastian bisnis dan suplai.
Yang keempat, pemindahan port entry. Kalau langkah ini disetujui pemerintah, maka produsen lokal dan impor memiliki playing field yang sama dalam hal transportasi angkutan dan logistik.
Semua sedang diusahakan. Dan apabila keempat hal diatas semua terwujud, saya yakin tingkat utilisasi industri keramik di Indonesia akan naik banyak.
Almost mestakung..
Hanya ada 2 concern sebetulnya.
1. Daya beli masyarakat yang masih lemah. Tapi saya yakin keadaan ini tidak akan selamanya.
2. Fluktuasi mata uang asing. Karena 50% cogs ARNA memakai mata uang dollar, maka kenaikan dan penurunan dollar akan sangat berpengaruh di COGS (mempengaruhi GPM). It’s something that we cannot control. Jadi langkah yang bisa diambil perusahaan adalah: meningkatkan efisiensi penggunaan energy, efisiensi formulasi raw mat yang menggunakan dollar, menurunkan reject rate, dan meningkatkan utilization rate. Dengan begini, fluktuasi dollar bisa agak diredam.
Again, semuanya hampir mestakung..
Saya pun heran, bagaimana kondisi ini bisa se-flawless ini. Perusahaannya bagus. Efisiensinya jalan. Pemerintahannya memproteksi industri. Insentif2 seperti HGBT juga diberi. Demand juga masih ada dan bertumbuh.
Again, ARNA ini adalah perusahaan bagus di industri yang sebetulnya berat. Tetapi setidaknya ada usaha dari pemerintah dan perusahaan untuk terus thriving.
Sampai saya bercanda dengan kawan di Janso, “gila hoki nya pak Tandean gede banget ya”
Well, it looks like it.
Mestakung. Alam semesta mendukung.