imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🏗️ DARI BUMD HINGGA IKN, BERAPA TARGET NILAI PROYEK $MEJA?

MEJA Tbk terus memperkuat posisinya di industri dengan mengoptimalkan alokasi dana hasil IPO untuk mendukung proyek strategis.

Pada 25 November 2024, perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (EGMS) untuk merevisi alokasi dana IPO, yang kini sepenuhnya dialokasikan untuk modal kerja.

Sebelumnya, dana tersebut dibagi menjadi 72% untuk modal kerja, 24% untuk pembelian aset, dan 4% untuk sewa gedung dan kendaraan.

Hingga akhir Desember 2024, realisasi penggunaan dana IPO mencapai IDR14,1 miliar atau 31% dari total dana bersih sebesar IDR45,44 miliar, meningkat +61,6% dibandingkan realisasi pada semester pertama 2024 sebesar IDR8,7 miliar (19,2%).

Perubahan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mendukung proyek MEJA ke depan, terutama dengan klien potensial seperti $RAJA yang memiliki nilai kontrak sebesar IDR23,6 miliar dan dimulai pada 21 Oktober 2024.

MEJA juga aktif memperluas portofolio proyeknya di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan BUMD.

Contohnya adalah proyek Kampus D Universitas Gunadarma dan BJB Syariah dengan total nilai kontrak IDR4,5 miliar.

Di segmen perkantoran, MEJA memulai proyek Vasanta Office pada 1 November 2024 dengan nilai kontrak IDR3,8 miliar.

Perusahaan bahkan menargetkan nilai kontrak baru hingga IDR39 miliar dari klien potensial seperti DHL dan proyek-proyek di ibu kota baru Indonesia (IKN) pada FY25.
Untuk memperluas basis klien, MEJA sedang meningkatkan situs webnya dengan menambahkan fitur e-katalog guna memperkuat segmen bisnis furnitur serta menjalin kemitraan dengan perusahaan non-pesaing.

Menurut Colliers, permintaan ruang ritel pada kuartal keempat 2024 mencapai 55.000 meter persegi, menjadikan total permintaan tahunan FY24 sebesar 160.800 meter persegi.

Proyeksi ke depan menunjukkan bahwa permintaan space ritel akan meningkat rata-rata menjadi 190.600 meter persegi pada FY25-26.

Namun, pasokan space ritel diperkirakan hanya mencapai rata-rata 84.700 meter persegi (dibandingkan 232.900 meter persegi pada FY24) karena terbatasnya pengembangan properti baru seperti mal perbelanjaan.

Sementara itu, permintaan ruang perkantoran mencapai 37.800 meter persegi pada kuartal keempat 2024, dengan total kumulatif 146.800 meter persegi di FY24.

Permintaan space perkantoran diproyeksikan meningkat rata-rata menjadi 237.300 meter persegi pada FY25-28, didukung oleh harga sewa yang lebih kompetitif.

Di sisi pasokan, ruang perkantoran diperkirakan bertambah rata-rata 88.100 meter persegi pada FY25-28 (dibandingkan 56.200 meter persegi pada FY24), terutama dari pengembangan di distrik bisnis pusat (CBD).

Colliers melaporkan tingkat hunian perkantoran di area CBD mencapai 74% pada FY24, dan angka ini diperkirakan meningkat di atas 80% pada FY28.

Tren ini membuka peluang besar bagi MEJA untuk memperluas proyeknya dan mendorong pertumbuhan nilai kontrak di masa depan.

Namun, MEJA juga menghadapi beberapa risiko dalam operasional bisnisnya, seperti risiko pembiayaan modal kerja, perubahan regulasi terkait impor bahan baku, fluktuasi nilai tukar dan suku bunga, kenaikan upah minimum, kenaikan harga bahan bakar, serta pergeseran segmen pasar.

Meski demikian, dengan strategi yang tepat, MEJA berpotensi untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya di pasar.

$BBCA

___
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^

Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger. Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO

Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community

Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?

❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy