Tanya Analis: CITA – Q&A: Beneficiary of Rising Alumina Price
Disclaimer:
1) Artikel ini sudah terbit di HINTS Bite untuk Priority Member pada 5 Desember 2024. Namun kami repost kembali sebagai referensi bagi public melalui Stockbit Forum/ Platform.
2) Artikel ini merupakan jawaban dari fitur Tanya Analis, exclusive bagi Priority Member yang ingin bertanya terkait emiten/isu tertentu.
Berikut pertanyaannya:
Boleh minta view nya mengenai CITA.. yg mana produknya berhubungan dengan Bauksit / Alumina? Mengingat harga alumina yg cukup favorable
—--
Berikut jawaban kami:
CITA adalah produsen bauksit dan alumina yang dimiliki oleh Harita Group (60%) dan Glencore (31%). Perusahaan memiliki kepemilikan penuh atas seluruh IUP bauksit dan 30% kepemilikan di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), yang berkapasitas 2 juta ton/tahun. Seluruh pendapatan CITA berasal dari penjualan bauksit ke WHW, sementara laba dari WHW dicatat sebagai pendapatan asosiasi. CITA juga memiliki 12,5% saham di PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), proyek smelter aluminium dengan kapasitas 500 ribu ton/tahun yang dikembangkan oleh $ADMR.
Pada 9M24, CITA mencatat penurunan pendapatan sebesar 30% YoY menjadi 1,9 T, namun laba bersih melonjak 137% YoY menjadi 1,5 T, didorong oleh lonjakan pendapatan asosiasi WHW akibat kenaikan harga alumina. Larangan ekspor bauksit sejak 2023 telah menyebabkan oversupply ore di pasar domestik, sementara investasi smelter masih terbatas karena rendahnya tingkat pengembalian investasi dibandingkan smelter nikel. Harga alumina yang meningkat tajam akibat disrupsi pasokan global menjadi katalis utama pertumbuhan laba CITA. Dengan valuasi saat ini di P/E 7,7x dan asumsi laba bersih FY24F sebesar 2 T, prospek CITA cukup menarik, meskipun likuiditas saham yang rendah dan aksi jual oleh Harita Group menjadi faktor risiko.
—--
Ingin mendapatkan benefit bertanya kepada tim analis seperti member HINTS? Dapatkan aksesnya melalui free trial di website HINTS https://cutt.ly/trwSqrEq