imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

➖ Pertimbangan BI mempertahankan suku bunga 5,75% hari ini untuk fokus pada kebutuhan menstabilkan nilai tukar Rupiah, karena :

1. Ekonomi US masih kuat, disertai inflasi US yang naik lagi.

Ini menimbulkan kemungkinan bahwa Fed hanya akan 1 kali cut rate, dan itupun baru dilakukan pada semester 2 2025.

2. US Treasury Yield masih terus tinggi.

Didorong oleh kemungkinan defisit fiskal pemerintah US yang bakal melebar dari 7,7% pada 2025, menjadi 8,8% pada 2026.
Bahkan kini berkembang wacana menghilangkan debt ceiling.

3. DXY US Dollar Index masih terus kuat.

Kemarin sempat 109 turun menjadi 108 dan kini 107, tapi hari-hari ke depan masih tidak pasti, bisa saja ada kemungkinan naik lagi.

Rupiah pun tertekan dengan kuatnya DXY ini, sehingga BI selalu ada di pasar setiap hari melakukan intervensi baik di spot maupun DNDF agar kurs Rupiah stabil.

4. BI Rate tetap difokuskan untuk mendukung stabilitas ekonomi dalam negeri.

Rendahnya inflasi tetap membuka ruang penurunan suku bunga kedepannya, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi.

Namun timing melakukan cut rate harus memperhatikan dinamika global.
Bulan kemarin timing tepat karena BI juga merevisi turun outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun untuk bulan ini belum karena data terakhir masih mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi, disertai mulai bergulirnya program Asta Cita Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan tinggi.

Sehingga bulan ini BI fokus ke stabilitas dulu.

5. BI mendukung penuh Asta Cita Pemerintah, sehingga ketika BI bulan ini harus menahan BI Rate demi menjaga stabilitas kurs Rupiah.

Maka di sisi lain BI mendukung dengan peningkatan insentif likuiditas makroprudensial yang semula 4% dari dana pihak ketiga, menjadi 5%.

Dengan demikian aktivitas sektor riil diharapkan meningkat, demand kredit meningkat, penyaluran kredit perbankan pun meningkat, sehingga bank akan memperoleh insentif likuiditas.

6. BI fokus mendukung Asta Cita Pemerintah di dua sektor utama yaitu Perumahan dan Pertanian.

Insentif likuiditas makroprudensial akan diarahkan ke dua sektor itu, dan BI akan terus bersinergi dengan kementerian lembaga terkait.

Dua sektor ini dinilai BI adalah yang paling banyak turunan dan luas dampaknya bagi ekonomi.

Sehingga peningkatan demand dan penyaluran kredit perbankan ke sektor ini diharapkan paling memberi dampak ke pertumbuhan ekonomi.

https://cutt.ly/PrwYkDO6

$BNGA $NISP $ASII

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy