Masih belajar lagi buat bacain lapkeu. Mumpung lagi iseng ngecheck lapkeu $RODA di Q3 2024 soalnya belum ada tahunannya.
❌ secara profitabilitas menurun signifikan dalam pendapatan dari liabilitas kontrak, dari 5.4M (Sep 2023) menjadi Rp157Juta (September 2024). Keuntungan dari proyek properti dengan skema bagi hasil telah ditetapkan sebesar Rp 80.6 M cuma ini belum ada pencatatan pengakuan keuntungan yang direalisasikan.
Perusahaan juga masih mengandalkan struktur modal dari pemegang saham mayoritas, dimana perusahaan masih mempertahankan ratio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Saat ini perusahaan menjalankan model kemitraan dengan pihak lain (PMI dan FCC) dalam pengembangan proyek properti dengan sistem bagi hasil. cuma proyek yang ditanggung oleh FCC ini belum ada penyelesaian atau pengakuan keuntungan (yang Rp80.6M itu). Proyek ini tuh ada perjanjiannya "pembangunan apartment di atas lahan 43.807m²", ya nunggu unit terjual baru terealisasi profitnya mungkin, cuma belum pasti kapan.
PR-nya $RODA :
❌ Penurunan pendapatan + rugi bersih, jadi bisnis belum pulih dan sulit menghasilkan laba
❌ Utang bertambah, beban bungan tinggi, ekuitas sedikit turun = risk likuiditas meningkat
❌ Arus Kas negatif, jadi tidak ada indikasi perbaikan signifikan dalam operasional
❌ Beban Pajak sekitar 2.93 M jadi nambah tekanan keuangan
Pasar properti di Indonesia juga masih mengalami tantangan karena suku bunga tinggi, jadi potensi proyek mengalami penurunan penjualan juga.
Kesimpulannya:
✅ Jika pasar properti membaik dan proyek RODA mulai menghasilkan pendapatan, prospeknya bisa lebih positif, cuma saat ini risikonya tinggi, karena kepastian proyek selesai masih belum jelas.
kamu bisa wait n see untuk menunggu kapan proyek bener-bener jalan. Tapi, kalau kamu bisa terima risiko, ya bisa masuk disaat harga rendah, tapi menurut aku ini masih kategori "high-risk, high reward"