1MDB vs Danantara: Mana yang Terbaik?
Tadi malam dan tadi pagi ada 2 orang User Stockbit yang tanya saya tentang Danantara dan 1MDB. Satunya tanya lewat PM, satunya lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Dulu Malaysia punya 1MDB, proyek investasi yang katanya bakal membawa kemakmuran bagi rakyatnya. Nyatanya? $4,5 miliar (Rp72,9 triliun) lenyap, masuk ke rekening para elite, ke kapal pesiar, jet pribadi, kasino Las Vegas, dan bahkan ke film Hollywood. Najib Razak, sang Perdana Menteri, entah kenapa “menerima” $731 juta (Rp11,8 triliun) yang tiba-tiba muncul di rekening pribadinya. Katanya sih “donasi” dari pangeran Arab yang baik hati. Wah, pangeran mana nih yang suka bagi-bagi duit miliaran dolar ke pejabat negara? Tapi sayang, kalau rakyat Malaysia butuh bantuan, mereka disuruh kerja lebih keras, bukan dikasih duit gratisan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dan siapa sih dalang utamanya? Jho Low, pria yang tiba-tiba hidup lebih mewah dari sultan minyak. Duit rakyat Malaysia dipakai buat beli kapal pesiar $260 juta (Rp4,2 triliun), jet pribadi, koleksi properti di Beverly Hills, sampai buat bayar perhiasan buat Miranda Kerr senilai $8 juta (Rp129,6 miliar). Jadi, kalau ada rakyat biasa yang kesulitan bayar biaya hidup, ya salah sendiri, kenapa gak terlahir sebagai bagian dari elite? Sementara itu, saat skandal ini mulai tercium, Najib langsung bertindak: memecat Jaksa Agung, membubarkan tim penyelidik, dan menangkap orang-orang yang mulai mengendus kasus ini. Sayangnya, skandal sebesar ini gak bisa ditutup-tutupi selamanya. Dokumen bocor ke media, Wall Street Journal dan Sarawak Report mulai membeberkan semuanya. Pada akhirnya, Najib kalah pemilu 2018, rumahnya digeledah, dan uang tunai serta perhiasan senilai Rp4,5 triliun disita. Hasil akhirnya? Hukuman 12 tahun penjara.
Tapi, kalau kita pikir-pikir, kasus ini sebenernya bukan sesuatu yang luar biasa. Dunia ini memang punya pola yang sama: kalau ada uang besar yang bisa dikelola tanpa pengawasan ketat, pasti bakal ada oknum yang bermain di dalamnya. 1MDB bukan skandal pertama, dan jelas bukan yang terakhir.
Nah, sekarang Indonesia juga gak mau ketinggalan. Danantara hadir sebagai proyek investasi super ambisius yang katanya bakal mengelola lebih dari $900 miliar (Rp14,58 kuadriliun). Duitnya dari mana? Gampang! Dividen BUMN yang tadinya masuk APBN buat pendidikan, subsidi, dan pembangunan, sekarang dialihkan ke Danantara. Tahun ini aja, dari Rp300 triliun dividen BUMN, Rp200 triliun bakal langsung dikelola Danantara. Bukan buat dibagi ke rakyat, tapi buat investasi yang katanya bakal memberi manfaat besar di masa depan.
Tentu aja, semua ini dilakukan demi “anak cucu kita”. Sebuah kalimat sakti yang selalu dipakai buat meyakinkan rakyat bahwa ini semua demi kebaikan generasi mendatang. Siapa yang gak mau masa depan anak cucunya sejahtera? Siapa yang gak mau Indonesia jadi negara superpower ekonomi? Makanya, kita harus rela dulu sekarang, biar nanti anak cucu kita bisa menikmati hasilnya. Masalahnya, anak cucu siapa?
Apakah anak cucu buruh pabrik yang gajinya habis buat bayar kos dan makan seadanya? Apakah anak cucu petani yang harga jual gabahnya lebih murah dari harga segelas kopi di mal? Atau anak cucu pedagang kecil yang tiap hari ditagih utang ke rentenir karena gak punya akses modal dari bank? Jangan naif. Yang bakal menikmati hasilnya ya anak cucu elite! Anak cucu mereka yang sekolahnya di luar negeri, yang sejak kecil udah punya saham di perusahaan besar, yang gak perlu mikirin harga LPG 3 kg yang naik. Mereka yang bakal jadi pemilik perusahaan-perusahaan investasi Danantara, yang bakal menikmati keuntungan dari “pengelolaan aset negara.” Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dan tentu aja, pengawasannya ketat! Eh, maksudnya? ICW udah peringatkan kalau BPK dan KPK gak bisa sembarangan audit Danantara. Kalau ada penyimpangan, baru bisa diperiksa kalau DPR meminta. Kalau DPR diem? Yaudah, rakyat cuma bisa nerima nasib. Kalau ada yang tanya, duitnya kemana? Jawabannya gampang: "Untuk masa depan anak cucu kita."
Nanti kalau ada berita pejabat Danantara yang tiba-tiba punya villa di Swiss, koleksi supercar di garasi, atau belanja tas Hermes pakai private jet ke Paris, ya kita gak perlu kaget. Itu semua pasti bagian dari “investasi jangka panjang.” Kalau ada yang protes? Ya dibilang “masyarakat gak sabar, harusnya lihat ini dari perspektif yang lebih besar.”
Kalau lima tahun lagi ada berita bahwa triliunan rupiah hilang entah ke mana, proyek gagal, dan negara harus bailout Danantara pake duit pajak rakyat, kita tinggal angkat bahu dan berkata, “Ah, kita tertipu lagi, saudara-saudara!”
Tapi gak usah panik, selama masih ada rakyat yang percaya, masih ada anak cucu mereka yang bisa diwarisi beban ini. Toh, kalau bukan anak cucu kita yang bayar, anak cucu siapa lagi?
Kalau Danantara dikelola dengan baik, wah, Indonesia bakal jadi negara maju dalam sekejap! Bayangkan, dana sebesar $900 miliar (Rp14,58 kuadriliun) dikelola secara transparan, efisien, dan benar-benar untuk kepentingan rakyat. Gak ada sepeser pun yang bocor, gak ada transaksi mencurigakan, gak ada proyek mangkrak, dan tentu aja, gak ada elite yang tiba-tiba punya koleksi supercar di garasi rumahnya. Semua dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tingkat dewa, tanpa celah sedikit pun buat korupsi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dividen Rp200 triliun yang awalnya masuk ke Danantara benar-benar dipakai buat investasi di sektor energi terbarukan, industri hilir, manufaktur canggih, dan produksi pangan, tanpa ada yang nyasar ke rekening pribadi siapa pun. Dan hasilnya? Indonesia mendadak berubah jadi raksasa ekonomi dunia! Harga listrik turun karena energi terbarukan berkembang pesat, industri hilir berkembang tanpa mafia rente, dan sektor pangan jadi swasembada tanpa permainan kartel. Pokoknya, ekonomi naik, rakyat makmur, gak ada yang aneh-aneh.
Dan tentu saja, gak bakal ada pejabat atau orang dalam yang mendadak punya aset ratusan miliar di luar negeri. Siapa pun yang coba-coba mainin duit rakyat bakal langsung ditindak tegas. Hukuman mati bagi koruptor mungkin bakal diterapkan secara nyata, bukan cuma jadi bahan debat di DPR. Gak ada lagi pejabat yang tiba-tiba pensiun dan langsung pindah ke Swiss buat menikmati hasil kerja keras eh, maksudnya hasil investasi jangka panjang.
Di skenario ini, anak cucu rakyat Indonesia beneran bakal menikmati masa depan yang cerah. Gak perlu lagi antre minyak goreng, gak perlu pusing mikirin harga LPG yang naik tiap bulan, dan gak perlu takut BPJS mandek karena pemerintah kehabisan dana. Malah, anak cucu kita mungkin bakal hidup sejahtera, kerja di perusahaan-perusahaan raksasa yang dimiliki oleh negara, bukan oleh segelintir konglomerat.
Indonesia bakal masuk G7, bukan karena keberuntungan, tapi karena investasi yang dikelola dengan super bersih, super transparan, dan penuh akuntabilitas. Dan antara akan jadi benchmark global untuk sovereign wealth fund, bahkan mengalahkan Norges Norway, Temasek-nya Singapura dan PIF-nya Arab Saudi. Pejabat-pejabat kita bakal diundang ke forum dunia buat ngajarin negara lain gimana cara mengelola investasi negara dengan 100% jujur, bebas korupsi, dan penuh integritas.
Dan tentu saja, rakyat bakal dapat bagi hasil dari investasi ini. Gak perlu pajak tinggi, gak perlu subsidi dipangkas, karena Danantara menghasilkan profit miliaran dolar setiap tahun yang langsung masuk ke rekening rakyat. Seperti di Norwegia, rakyat Indonesia mungkin bakal dapat dividend check tiap tahun dari hasil pengelolaan dana investasi. Gak ada lagi rakyat miskin, semua orang sejahtera. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi tentu aja, ini kalau Danantara dikelola dengan baik.
Kalau…
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBRI $ANTM $TLKM
1/3