Screening growth stocks berdasarkan hasil backtrack
Pada tahun 2015 atau sekitar 10 tahun yang lalu, saya melakukan backtrack untuk mengetahui hubungan rasio keuangan tertentu dengan return sahamnya.
Saya menguji data dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014.
Untuk bisa mendapatkan kriteria serta value yang sesuai untuk kriteria tersebut, saya berulang kali melakukan trial and error.
Screening dilakukan setiap tahun dan kemudian saham-saham yang lolos screening saya ukur kinerjanya dan kemudian dibandingkan dengan kinerja IHSG.
Hasilnya cukup bagus.
Selama kurun waktu pengamatan sekitar 7 tahun, model portfolio menghasilkan CAGR 27,38% yang lebih tinggi dari IHSG (CAGR 16,65%).
Sebagai tambahan, walaupun model portfolio memiliki standar deviasi yang lebih tinggi daripada IHSG, reward to risk ratio-nya lebih baik (RRR model portfolio 0,60 vs RRR IHSG 0,48).
Note: Saya menghitung RRR dengan cara membagi price CAGR dengan standar deviasi.
Apa saja kriteria screeningnya?
1. Leverage screening
- Long-term debt < 5 x net income
2. Cash flow efficiency screening
- OCF (total 5 thn) > Net Income (total 5 tahun)
- Free cash flow > 0
3. Capital allocation effectivity screening
- ROE >= 15%
- ROTC >= 12%
- RORE >= 15% (pakai data 5 tahun)
4. Growth screening
- Net income growth rate ( 5 years) >= 15% dan tidak boleh ada tahun yang rugi
- Net income growth rate consistency >= 90%
Apakah kriteria tersebut bisa diaplikasikan pada screener Stockbit?
Sebagian besar bisa, namun ada beberapa yang cukup sulit sepertinya. Misalnya RORE atau net income growth rate consistency.
Namun jika kita mau lebih fleksibel, saya akan mencoba membuat versi yang bisa diaplikasikan sebagai berikut:
Kriteria screening (simplified)
1. Leverage screening
- Long-term debt (quarter) < 5 * Net Income (TTM)
2. Cash flow efficiency screening
- Cash From Operations (TTM) > 0,8 * Net Income (TTM)
- Free Cash Flow (TTM) > 0
3. Capital allocation effectivity screening
- ROE (TTM) >= 15
- Return on Invested Capital (TTM) >= 12
4. Growth screening
- Net Income (Growth: 3 Year) >= 12
- Net Income (Growth: YTD YoY) >= 10
- Revenue (Growth: 3 Year) >= 0
Terdapat 23 saham yang lolos screening tersebut.
Berdasarkan pengalaman saya, yang menarik dari screening tersebut adalah terkadang muncul saham-saham yang tidak terduga dan luput dari perhatian saya selama ini.
Tapi, walaupun bisa jadi hidden gem, bisa saja saham tersebut hanyalah false signal. Oleh karenanya kita harus menggali lagi lebih lanjut.
Apa hal menarik lainnya?
Ketika ekonomi sedang ekspansi, jumlah saham yang lolos screening bisa menjadi banyak sekali. Sebaliknya ketika kondisi memburuk, jumlah saham yang lolos bisa saja sangat sedikit.
Apakah screening tersebut bisa jadi referensi?
Sebentar dulu, baca catatan ini dulu:
1. Rasio yang saya gunakan adalah hasil backtrack dengan menggunakan data 11-18 tahun yang lalu. Sepertinya sih butuh adjustment.
2. Screening tersebut hanya bersifat kuantitatif. Diperlukan analisis secara lebih mendalam termasuk analisis kualitatif dan prospek untuk memilih saham.
3. Screening belum melibatkan valuasi. Bisa saja ternyata sahamnya mahal.
4. Screening tersebut adalah versi yang telah disesuaikan dan disederhanakan. Terdapat beberapa kriteria yang diubah atau malahan dieliminasi. Jadi, bisa saja tidak menggambarkan hasil aslinya.
5. Hasil screening bersifat historis dan bukan jaminan kinerja masa depan.
Jadi segitu dulu ya. Semoga bisa berguna.
Disclaimer: Tulisan ini adalah media edukasi dan bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Segala kerugian sebagai akibat dari penggunaan informasi pada tulisan ini bukam menjadi tanggung jawab penulis.
$IHSG