MEMAHAMI APA ITU BACKDOOR LISTING DAN MEKANISMENYA

Backdoor listing, atau dikenal juga sebagai reverse takeover atau reverse merger, adalah proses di mana perusahaan swasta menjadi perusahaan publik dengan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan yang sudah terdaftar di bursa saham, sehingga memungkinkan perusahaan tersebut untuk menghindari proses Initial Public Offering (IPO) yang cenderung lebih kompleks dan memakan waktu.

Backdoor listing melibatkan beberapa tahap utama: pertama, perusahaan swasta mengidentifikasi perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar kecil atau aktivitas bisnis terbatas (shell company) untuk diakuisisi. Kedua, dilakukan negosiasi dan akuisisi saham mayoritas melalui merger atau transaksi pembelian. Ketiga, perusahaan publik direstrukturisasi dengan menunjuk manajemen baru, mengganti nama, atau menyesuaikan model bisnis. Terakhir, perusahaan swasta menyuntikkan aset atau operasionalnya, seperti kepemilikan anak perusahaan, hak kekayaan intelektual, atau aset fisik, ke dalam perusahaan publik untuk menyelaraskan struktur dan operasional bisnisnya. Proses ini memungkinkan perusahaan swasta menjadi publik tanpa melalui IPO. Setelah akuisisi dan restrukturisasi, perusahaan swasta resmi menjadi perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham. Jika diperlukan, perusahaan dapat menerbitkan saham baru atau melakukan rights issue untuk mendapatkan modal tambahan. Saham perusahaan kemudian mulai diperdagangkan di bursa, memungkinkan penggalangan dana dari investor baru melalui mekanisme seperti private placement atau rights issue.

Misalkan contoh backdoor listing di $PANI :

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk, sebelumnya bernama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), awalnya bergerak sebagai produsen kemasan kaleng. Pada Desember 2017, PANI mengakuisisi PT Windu Blambangan Sejati (WBS), perusahaan pengolahan produk perikanan dan layanan pendinginan. Kemudian, pada September 2018, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akhirnya pada 2021, PT Multi Artha Pratama (MAP), anak perusahaan Agung Sedayu Group (ASG) yang berfokus pada industri properti dan menguasai lahan di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), mengakuisisi 80% saham PANI. Akuisisi ini menandai perubahan signifikan dalam arah bisnis PANI, yang semula bergerak di sektor pengolahan produk perikanan dan layanan pendinginan, menjadi fokus pada industri properti. Langkah ini memperkuat posisi PANI sebagai perusahaan tercatat dengan orientasi baru di sektor properti melalui pemanfaatan land bank strategis di PIK 2.

Struktur kepemilikan PANI bisa dilihat melalui flowchart di bawah.

Pada 2022, PANI melaksanakan Rights Issue pertama (PMHMETD I) dengan menerbitkan 13,1 miliar saham baru dan menghimpun dana sebesar IDR 6,5 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi 224,6 hektare lahan di PIK-2, menandai transisi PANI dari industri manufaktur ke pengembangan properti. Dampaknya, kepemilikan lahan PANI semakin kuat, menjadi landasan ekspansi lebih lanjut serta mendukung pertumbuhan pra-penjualan.

Lihat pada gambar keempat, saldo dari entitas yang bergabung dalam merger dicatat berdasarkan nilai buku ekuitas aslinya, tanpa penyesuaian ke nilai wajar atau pengakuan goodwill. Laporan keuangan sebelumnya juga diperbarui untuk mencerminkan penggabungan sejak awal periode pelaporan.

Kemudian pada 2023, PANI melaksanakan Rights Issue kedua (PMHMETD II) dengan menerbitkan 2,1 miliar saham baru (15,5% dari saham beredar), menghimpun dana sebesar IDR 10,5 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk akuisisi lahan di PIK-2: IDR 9,5 triliun untuk lahan milik anak perusahaan Agung Sedayu-Salim Group dan IDR 1 triliun untuk tambahan 35 hektare. Diharapkan, luas lahan meningkat dari 230,9 hektare menjadi sekitar 1.009 hektare setelah rights issue ini.

Masih ada banyak lagi perusahaan yang backdoor listing lainnya seperti DNET, CMPP, ZBRA, dll. One thing in common dari mereka itu satu, MARKET CAP sebelum backdoor listing itu under 100B rupiah dan most of them punya DER (%) kecil (kecuali PANI ~45% & CMPP ~223%) dan ekuitas yang positif. Per hari ini tanggal 16 Februari, masih ada sekitar 150 saham market cap under 100B rupiah, silahkan di cek sendiri lewat screener yang diberikan stockbit.

PERLU DICATAT bahwa harga saham perusahaan yang mengalami backdoor listing cenderung naik setelah perubahan bisnis, tergantung pada jenis dan kinerja bisnis baru tersebut. Namun, saham yang dikabarkan akan melakukan backdoor listing sering dipengaruhi rumor, menyebabkan fluktuasi harga bahkan yang backdoor listingnya belum jelas pun ikut naik ribuan persen.

$BBRI $BREN

Read more...

1/7

testestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy