imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rilis Laporan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Indonesia Q4 2024 oleh BI

➖ Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh terbatas +1,39% yoy pada 4Q24, lebih rendah dari 3Q24 yang tumbuh +1,46% yoy.

Secara kuartalan, IHPR 4Q24 tumbuh +0,19% qtq, melambat dari 3Q24 yang tumbuh +0,27% qtq.

❌ Penjualan properti residensial terkontraksi dalam -15,9% yoy pada 4Q24, lebih besar dari 3Q24 yang terkontraksi -7,14% yoy.

Secara kuartalan, penjualan juga turun -6,62% qtq, walaupun mengecil dari 3Q24 yang turun -7,62% qtq.

❌ Porsi KPR pada skema pembiayaan konsumen untuk membeli properti turun menjadi 72,54% pada 4Q24, dari sebelumnya 75,80% pada 3Q24.

Porsi Tunai dan Tunai Bertahap naik masing-masing (6,96% -> 8,72%) dan (17,24% -> 18,74%).

➖ KPR tumbuh melambat secara tahunan menjadi +9,67% yoy pada 4Q24, dari semula +10,37% yoy pada 3Q24.
Ini juga lebih rendah dari 4Q23 yang tumbuh mencapai +13,91% yoy.

Secara kuartalan, KPR tumbuh sedikit menguat menjadi +2,04% qtq pada 4Q24, dari semula +1,70% qtq pada 3Q24.
Namun masih lebih rendah dari 4Q23 yang tumbuh +2,68% qtq.

➖ Suku bunga KPR terus menurun menjadi 7,43% pada 4Q24.

Dari semula 7,44% pada 3Q24 dan 7,79% pada 4Q23.

.....................................
Sektor properti Indonesia masih terus mengalami tekanan perlambatan, selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga lambat.

Harga properti tumbuh semakin menipis, penjualan turun, masyarakat mulai menunda beli dan mengurangi ketergantungan terhadap KPR, pertumbuhan KPR melambat, disertai turunnya suku bunga KPR yang berdampak pada makin ketatnya interest margin perbankan.

$BNGA $BBTN $BRIS

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy