imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

📶 TLKM Group Investor Call Takeaways

Telkom Indonesia ($TLKM) menggelar investor call pada Rabu (12/2), di mana perseroan membuka kesempatan tanya jawab bersama direksi terkait berbagai rumor yang beredar di market. Berikut beberapa catatan penting kami:

1. Perang Harga Berlangsung Selektif dan Hanya di Waktu Tertentu

Meski manajemen TLKM mengkonfirmasi bahwa pihaknya memiliki paket perdana dengan harga Rp10 ribu, manajemen mengatakan bahwa paket tersebut dijual oleh fighting brand milik perseroan dan ditawarkan secara selektif di area tertentu dalam jangka waktu terbatas. Manajemen juga mengatakan bahwa fighting brand perseroan masih memiliki market share yang kecil (<5%) dan menyasar segmen yang relatif niche, sehingga dampaknya diperkirakan akan minim. Ke depan, manajemen mengatakan akan terus mengevaluasi strategi ini serta memantau potensi kanibalisme antara kedua brand milik perseroan.

2. Strategi Pemimpin Pasar: Pendekatan Khusus untuk Setiap Segmen

Manajemen TLKM menegaskan komitmennya untuk mendorong industri menuju profitabilitas yang lebih baik dengan menerapkan strategi selektif di setiap segmen. Untuk segmen menengah ke atas, manajemen berupaya meningkatkan average revenue per user (ARPU) melalui tambahan benefit di luar paket data, seperti konten video, integrasi fixed mobile convergence (FMC), dan mendorong migrasi pelanggan dari prabayar ke pascabayar. Sementara itu, untuk segmen menengah ke bawah, manajemen fokus meningkatkan daya beli masyarakat dengan menyediakan pilihan paket yang spesifik pada rentang harga tertentu.

3. Outlook Kinerja 2024 dan Guidance 2025

Meski kedua kompetitornya telah merilis kinerja operasional dan keuangan, manajemen TLKM masih belum mau banyak berkomentar mengenai kinerja perseroan karena masih dalam proses audit. Manajemen hanya mengatakan bahwa mereka menilai hasil ini sebagai capaian yang baik secara kuartalan dan menuju ke arah yang lebih positif. Dari sisi efisiensi beban, manajemen mengatakan bahwa pihaknya masih dalam jalur yang tepat untuk menurunkan rasio capex–to–revenue dari kisaran 20–24% menjadi 17–19% pada 2028. Manajemen mengatakan bahwa perseroan merilis laporan keuangan 2024 pada pertengahan Maret 2025.

4. Our View

Kami masih cenderung wait and see terhadap dinamika di antara ketiga operator seluler, mengingat belum terlihatnya titik balik (inflection) dari situasi kompetisi yang ketat meski sudah tidak seburuk sebelumnya. Peningkatan ARPU dari market leader seperti TLKM menjadi katalis kunci bagi industri ini karena pertumbuhan dihasilkan melalui proses yang lebih berkualitas dan tidak mengorbankan profitabilitas.

--------
Theodorus Melvin (@TheodorusMelvin)
Investment Analyst Stockbit

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy