[%EsoO%] bank [%cHOW%] syariah tapi tidak bermoral
rasio turnover karyawan nya pernah diangka 67% 
lebih banyak karyawan yg keluar daripada bertahan

artinya lingkungan kerja nya ga nyaman
lebih parah daripada karyawan [%rVEc%] [%uwNS%]🤦🤦

@skydrugz27 bank $BTPS syariah tapi tidak bermoral
rasio turnover karyawan nya pernah diangka 67% 
lebih banyak karyawan yg keluar daripada bertahan

artinya lingkungan kerja nya ga nyaman
lebih parah daripada karyawan $AMRT $DNET🤦🤦

Asing Lari dari $BTPS, Lokal Tampung Terus

BTPS sedang mengalami fase downtrend yang cukup parah, baik dari sisi harga saham maupun kinerja keuangan. Dalam tiga tahun terakhir, sahamnya anjlok -76,59%, dari level tertinggi 3.850 hingga kini hanya 885. Grafik pergerakannya menunjukkan pola turun yang jelas tanpa ada tanda pemulihan berarti. Bahkan, harga saat ini sudah mendekati titik terendah 860, menandakan tekanan jual yang masih sangat kuat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau melihat struktur kepemilikan sahamnya, pola pergerakan ini semakin jelas. Investor asing, yang sebelumnya menguasai 27,94% saham BTPS di Januari 2022, kini tinggal 11,91% di Januari 2025. Reksadana asing paling banyak mengurangi kepemilikannya, dari 14,48% turun ke 6,71%. Begitu juga kepemilikan dana pensiun, bank, dan perusahaan asing yang semuanya mengalami penyusutan. Sebaliknya, investor lokal malah semakin banyak masuk. Kepemilikan investor domestik naik dari 71,06% menjadi 87,09%, dengan lonjakan terbesar datang dari investor individu yang naik dari 0,53% ke 16,35%. Ini pola klasik distribusi saham: institusi keluar, ritel masuk.

Masalahnya, ritel biasanya bukan market maker. Mereka lebih sering jadi korban terakhir dalam siklus distribusi. Tanpa kekuatan besar untuk mengangkat harga, saham ini justru makin melemah karena tekanan jual yang terus berlanjut. Apalagi, kalau melihat kinerja keuangan BTPS, tidak ada alasan kuat bagi investor besar untuk kembali masuk. Laba bersih bank ini anjlok tajam sejak 2022 dan belum ada tanda perbaikan.

Kalau melihat data net income per kuartal, trennya benar-benar memprihatinkan. Di 2021, BTPS masih bisa mencetak laba 1,465 T, naik ke 1,780 T di 2022, tapi setelah itu mulai jatuh bebas. Di 2023, laba anjlok ke 1,081 T (-39%), dan di 2024 ini, kalau melihat data hingga Q3, laba hanya 847 B. Kalau Q4 2024 ternyata buruk seperti tahun sebelumnya (Q4 2023 hanya mencetak 77 B, anjlok dari 452 B di Q4 2022), bisa jadi laba full-year 2024 lebih rendah lagi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Penurunan laba ini tidak terjadi secara tiba-tiba, tapi bertahap dan semakin parah. Q1 2022 vs Q1 2024 sudah turun dari 411 B ke 264 B (-35%), Q2 turun dari 445 B ke 288 B (-35%), dan Q3 mengalami kejatuhan paling parah, dari 471 B ke 218 B (-53%). Ini bukan cuma angka, tapi menunjukkan fundamental bisnis BTPS sedang melemah. Bank ini tidak lagi dalam fase pertumbuhan, tapi masuk ke fase kontraksi.

Investor asing kemungkinan sudah melihat sinyal ini lebih awal. Itulah sebabnya mereka terus keluar sejak 2022. Ketika investor institusi meninggalkan suatu saham, biasanya ada alasan fundamental yang mendasari, dan sekarang kelihatan bahwa laba yang terus merosot menjadi salah satu penyebab utamanya. Tanpa perbaikan strategi bisnis atau katalis besar, BTPS akan semakin kehilangan daya tarik. Sahamnya mungkin masih bisa turun lebih dalam, apalagi jika investor ritel yang kini mendominasi kepemilikan tidak punya kekuatan untuk menopang harga.

Jadi, ini adalah kasus klasik distribusi saham dari institusi ke ritel, di tengah penurunan kinerja yang berkelanjutan. Kalau tidak ada perbaikan signifikan, ritel yang sudah masuk di harga tinggi mungkin akan semakin terjebak dalam downtrend panjang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Buat yang masih nyangkut di BTPS di harga 2.000 atau 3.000, saat ini mungkin sudah masuk fase ikhlas menerima nasib. Saham yang dulu tampak menjanjikan, sekarang anjlok -76% dalam tiga tahun, dari puncaknya 3.850 ke 885. Grafiknya pun nggak ada tanda-tanda recovery, turun terus, makin mendekati level terendah 860. Mau marah? Percuma. Mau nangis? Sudah kering air mata. Mau banyak berdoa, sedekah, dan rajin menabung? Silakan, tapi kalau laba banknya aja makin jeblok, sulit berharap harga sahamnya bakal balik ke atas.

Yang bikin makin nyesek, ini bukan sekadar turunnya harga saham, tapi fundamentalnya juga ikut anjlok. Dulu BTPS masih cetak laba 1,780 T di 2022, lalu turun drastis ke 1,081 T di 2023 (-39%), dan sekarang baru 847 B (TTM Q3 2024). Kalau Q4 2024 nanti sama hancurnya kayak Q4 2023 yang cuma 77 B, bisa jadi total laba setahun penuh di bawah 1,027 T. Bank tanpa pertumbuhan laba = saham yang makin nggak menarik di mata investor besar. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Ngomongin investor besar, institusi asing sudah cabut duluan sejak 2022. Dulu mereka pegang 27,94% saham BTPS, sekarang tinggal 11,91%. Reksadana asing dari 14,48% turun ke 6,71%, dan bank serta dana pensiun asing juga ikutan kabur. Siapa yang ambil alih? Investor ritel lokal, yang kepemilikannya naik dari 0,53% ke 16,35%. Ini pola klasik distribusi saham dari strong hand ke weak hand. Dan kalau saham sudah dikuasai ritel, biasanya makin liar pergerakannya. Naik dikit, langsung dijual. Turun, tambah panik. Akhirnya harga stagnan atau makin longsor.

Jadi, apa pilihan buat yang nyangkut?

1. Ikhlas jadi pahlawan bursa. Pasrah, tahan sampai harga balik, entah kapan. Bisa 5 tahun, bisa selamanya.

2. Cicil selot-selot, never all in. Kalau masih yakin BTPS bisa bangkit, ya beli dikit-dikit di harga bawah, tapi hati-hati jangan sampai malah makin banyak nyicil lalu jadi pemilik 50% saham. 🗿

3. Jualan bakso bareng Pak Toto. Kumpulin duit dari jualan bakso, cicil beli saham BTPS sedikit demi sedikit, sampai akhirnya jadi komisaris dan bisa bikin kebijakan sendiri biar saham naik lagi.

4. Cut loss dan move on. Daripada nunggu sesuatu yang nggak pasti, bisa aja pindahin modal ke saham lain yang masih ada prospek pertumbuhan.

5. Rajin trading buat recovery. Kalau ada technical rebound, bisa dimanfaatkan buat jual sebagian dan cari peluang lain buat nutup kerugian.

BTPS sekarang sudah jadi saham yang dikuasai ritel dengan laba yang terus menurun. Kalau nggak ada perbaikan signifikan, ya bisa jadi ritel cuma jadi korban terakhir di siklus distribusi ini. Jadi, mau tahan, cicil, jualan bakso, atau move on, semua balik ke keputusan masing-masing. Yang jelas, kalau hanya berharap harga bakal kembali tanpa ada alasan fundamental yang kuat, itu lebih ke berdoa daripada investasi.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BMRI $BRIS