imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

BAGAIMANA CARA SAYA SCREENING SAHAM?

Ada beberapa cara saya untuk screening saham setiap harinya untuk TRADING, salah satunya saya pakai fitur screener di stockbit, biasanya cukup dengan tiga screening rules ini saja, dan parameter yang paling penting menurut saya itu ada di Bandar Acc/Dist. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang saya punya, bukan berarti cara ini PASTI 100% untung.

Setelah screening lewat screener, saya akan cek lagi sahamnya satu per satu, apa yang saya cek? Biasanya:
1. Teknikal
Saya pasti cek teknikal suatu saham, apakah menarik atau tidak. Saya lebih suka saham yang didekat support dan baru ada satu candle pertanda naik. Saya lebih suka beli di bottom atau saat saham tersebut sedang sideways/breakout. Saya lebih suka teknikal klasik (tanpa indikator macam-macam seperti RSI, MACD, BB dan sebagainya) dan teknikal yang dipakai juga sangat dasar, hanya double bottom, inverted head and shoulder, cup and handle, bullish flag/pennant, untuk candlestick pattern yang saya pakai hanya hammer dan doji. Kemudian indikator modern yang saya pakai hanya frequency analyzer di stockbit.

2. Volume Transaksi
Volume transaksi sangat penting, kalau saham akumulasi hanya dengan nominal juta/puluhan juta, saya akan abaikan, dan cari saham lain. (Ini tergantung ekuitas kalian berapa ya)

3. Broker Summary
Broker summary untuk saya adalah penentu saya beli saham atau tidak. Di sini kita bisa lihat berapa average akumulator dan berapa jumlah saham yang mereka pegang, jadi kita ada gambaran untuk besoknya jika saham tersebut jalan. Misalnya, saham X baru saja diakumulasi 100ribu lot oleh market maker, saat saham ini mulai manggung, saya akan melihat saham ini volumenya sudah berapa, kalau volume masih 100ribu dan saham tersebut sideways, saya akan masih berani masuk (karena jualannya belum selesai). Biasanya untuk market maker jualan dibutuhkan 3-4x volume akumulasi. (Ini tidak berlaku kalau tipe market makernya tukang crossing barang ya, jadi harus diperhatikan juga karakter suatu saham seperti apa, dan ini hanya bisa didapatkan melalui jam terbang.)

4. Last Price
Saya suka saham jika saat harga closing itu gap up dan ada di posisi bid tebal. Tujuan market maker melakukan marking the close ini supaya dia dapat margin untung lebih saat jualan besok, karena dengan gap up didetik akhir saat pre-closing, biaya yang dibutuhkan market maker untuk goreng saham itu lebih murah besoknya. Oleh karena itu saya sangat suka saham yang gap up saat pre-closing dan di bid tebal. (dijadikan menu beli sore jual pagi).

dan yang terpenting dari semuanya, kalian harus punya stock universe masing-masing dimana kalian PAHAM cara gerak saham tersebut. Jangan serta - merta lihat screener ada saham yang tidak kalian kenal cara geraknya dan nekat all in. Lihat historis pergerakannya seperti apa, kalau saham ini dari beberapa bulan range pergerakannya kecil, lebih baik cari saham lain.

TAG: $CUAN $RATU $BREN

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy