imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Update Laporan DBS Research Group tentang $ADRO

1. Kas Besar Pasca Spin-Off
• ADRO memiliki dana tunai US$ 2 miliar setelah spin-off PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (ADDI).
• Dana ini dapat digunakan untuk dividen besar atau investasi di proyek energi baru terbarukan (EBT).

2. Dampak Spin-Off pada Laba Bersih
• Setelah transaksi, ADRO kehilangan 70% laba bersih karena ADDI menjadi entitas terpisah.
• Laba bersih ADRO diperkirakan sekitar US$ 900 juta untuk tahun buku 2024.

3. Peluang Dividen Final Besar
• DBS memprediksi ADRO akan memberikan dividen yield 10% dengan rasio dividen 50% dari laba bersih.
• Dengan asumsi laba bersih US$ 900 juta, dividen yang dibagikan bisa mencapai US$ 450 juta.

4. Fokus ke Proyek Energi Baru Terbarukan (EBT)
• ADRO tetap berinvestasi di sektor EBT sebagai diversifikasi dari batu bara.
• PLTA Kayan ditargetkan beroperasi tahun 2030.
• Proyek panel surya direncanakan selesai tahun 2028.

5. Kepemilikan Saham di $AADI & $ADMR
• ADRO masih memegang 15% saham AADI setelah spin-off.
• ADRO juga memiliki 84% saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang menggarap proyek smelter alumina berkapasitas 500 ribu ton/tahun.
• ADMR juga memiliki produksi hard coking coal sebesar 6 juta ton/tahun, yang bisa menopang laba ADRO.

6. Potensi Akuisisi Baru
• DBS menilai ADRO bisa menggunakan kasnya untuk mengakuisisi bisnis baru yang menguntungkan.
• Jika tidak, laba ADRO masih bisa ditopang oleh bisnis ADMR di sektor batu bara metalurgi.

7. Rekomendasi dan Target Harga Saham
• DBS memberi rekomendasi BUY untuk saham ADRO.
• Target harga: Rp 2.800.
• Harga penutupan ADRO pada 7 Februari 2025: Rp 2.270.

ADRO bagi dividen lagi engga nih?

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy