🚦 Ekonomi Indonesia Tumbuh +5,03% YoY pada 2024
BPS mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai +5,02% YoY pada 4Q24 (vs. 3Q24: +4,95% YoY), melampaui ekspektasi konsensus di level +4,98% YoY. Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh +0,53% QoQ pada 4Q24 (vs. 3Q24: +1,5% QoQ), lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level +0,56% QoQ.
Hasil ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2024 hanya mencapai +5,03% YoY (vs. 2023: +5,05% YoY), lebih rendah dari target pemerintah di level +5,2% YoY dan menandai pertumbuhan terendah dalam 3 tahun terakhir meski masih berada di kisaran target dari Bank Indonesia di level +4,7–5,5% YoY.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi domestik (+4,94% YoY vs. 2023: +4,82% YoY) dan pembentukan modal tetap bruto (+4,61% YoY vs. 2023: +4,40% YoY), menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi selama 2024 dengan andil masing–masing mencapai +2,6 percentage point dan +1,43 percentage point.
Sementara itu, net ekspor mencatatkan kontribusi negatif -0,01 percentage point akibat kenaikan impor (+7,95% YoY vs. 2023: +1,65% YoY) yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor (+6,51% YoY vs. 2023: +1,32% YoY). Adapun konsumsi pemerintah (+6,61% YoY vs. 2023: +2,95% YoY) memberikan andil sebesar +0,48 percentage point, dengan kontribusi +0,53 percentage point sisanya berasal dari variabel lainnya.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah ditekan oleh wilayah Jawa dan Sumatra dengan masing–masing hanya mencapai +4,92% YoY dan +4,45% YoY pada 2024, jauh lebih rendah dibandingkan Maluku dan Papua (+7,81% YoY), Sulawesi (+6,18% YoY), Bali dan Nusa Tenggara (+5,04% YoY), serta Kalimantan (+5,52% YoY).
Rilis data pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 hanya berselang beberapa hari setelah BPS mengumumkan bahwa inflasi indeks harga konsumen Indonesia melandai ke level 0,76% YoY pada Januari 2025 (vs. Desember 2024: inflasi 1,57% YoY), jauh di bawah ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi di level 1,88% YoY.
🔑 Key Takeaway
Pemerintah dan Bank Indonesia masing–masing menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar +5,2% dan +4,7–5,5%. Mengingat ketidakpastian eksternal terkait perang dagang dan prospek penurunan suku bunga The Fed – yang berpotensi memengaruhi pertumbuhan global dan ekspor Indonesia – kami menilai pencapaian target pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih bergantung kepada keberhasilan pemerintah dalam mendongkrak konsumsi dalam negeri. Fokus pemerintah pada konsumsi domestik dapat memberikan dampak positif terhadap emiten konsumer, seperti $ICBP, $MYOR, $AMRT, dan TSPC.
Stockbit Snips 6 Februari 2025:
https://cutt.ly/ee5IWcdc