📶 EXCL FY24: In–Line, Merger Jadi Penentu Kinerja FY25
Stockbit’s take:
1. XL Axiata ($EXCL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp502 M pada 4Q24 (+95% YoY, +72% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama FY24 menjadi Rp1,8 T (+45% YoY), sesuai ekspektasi karena setara 99% dari estimasi FY24F konsensus.
2. Secara operasional, laba usaha pada 4Q24 mencapai Rp1,5 T (+33% YoY, +20% QoQ), sehingga laba usaha selama FY24 mencapai Rp5,6 T (+28% YoY) dan sedikit di atas ekspektasi karena setara 103% dari estimasi FY24F konsensus.
3. Kami menilai kinerja dan sentimen EXCL pada FY25 akan sangat bergantung pada perkembangan merger dengan Smartfren Telecom ($FREN), yang diharapkan rampung pada 1H25.
â–ª Kenaikan Laba Usaha Ditopang oleh Integrasi Bisnis Fixed Broadband
Secara operasional, average revenue per user (ARPU) turun menjadi Rp41 ribu pada 4Q24 (-5% YoY, +0% QoQ), dengan jumlah pelanggan turun ke level 58,8 juta (+2% YoY, +0,3% QoQ). Kenaikan laba usaha yang signifikan secara tahunan lebih disebabkan oleh integrasi bisnis fixed broadband dari Link Net ($LINK) pada 3Q24, di mana dampak tambahan pada laba bersih baru dirasakan penuh pada 4Q24.
â–ª Update Merger: Tunggu Persetujuan Komdigi dan OJK
Saat ini, merger EXCL dengan FREN masih menunggu persetujuan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diharapkan dapat rampung pada awal Maret 2025. Setelah itu, EXCL berencana menggelar RUPSLB pada 21 Maret 2025 untuk meminta persetujuan pemegang saham. Karena proses merger belum selesai, manajemen EXCL memutuskan untuk belum memberikan guidance kinerja FY25.
â–ª Outlook Industri: Persaingan Ketat di Seluruh Segmen
Manajemen EXCL menjelaskan bahwa kompetisi di segmen mobile masih ketat karena perang harga dari operator yang memprioritaskan market share, yang diindikasikan dengan paket perdana termurah berasal dari incumbent. Di bisnis fixed broadband, pemain baru menawarkan paket dengan harga sekitar Rp100–150 ribu per bulan, jauh di bawah ARPU EXCL di level ~Rp300 ribu. Manajemen EXCL akan terus memonitor persaingan dan mengevaluasi strategi terbaik untuk menghadapi persaingan.
---------
Theodorus Melvin (@TheodorusMelvin)
Investment Analyst Stockbit