imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Harga Terendah 1 Tahun: 3 Februari 2025

Kalau ada investor yang masih rajin buka aplikasi trading tiap hari, ngelihat portofolio makin merah, lalu menghela napas panjang sambil berpikir "kapan balik modal?", berarti mereka sedang ada di zona nyangkut level dewa. Tapi kali ini, bukan cuma sekadar nyangkut, beberapa saham malah turun lebih dalam dari harga terendahnya dalam setahun terakhir. Artinya, kalau sebelumnya investor berpikir harga gak mungkin turun lebih jauh lagi, ya selamat! Pasar modal baru aja kasih kejutan, karena harga masih bisa jebol lebih dalam. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Mari kita mulai dari korban-korban utama. GGRM, yang selama ini dikenal sebagai saham defensif, seharusnya punya batas terendah di 11.250, tapi sekarang malah turun ke 10.925. Begitu juga dengan AMMN, saham yang sempat bikin heboh karena tambangnya yang masif, sekarang malah nyungsep ke 7.000, padahal sebelumnya harga terendahnya 7.300. TKIM, yang katanya bisnis kertasnya kuat, malah lebih murah dari selembar dokumen print-an, jatuh ke 5.700, melewati batas bawahnya 5.750.

Buat yang ngarep harga-harga ini bakal mantul dari support, sayangnya beberapa saham malah bikin support baru lebih rendah. INCO, yang katanya bakal cuan besar dari booming nikel, sekarang harganya malah 2.820, lebih rendah dari harga terendah setahunnya di 2.990. MBAP, yang fundamentalnya digadang-gadang solid, tetap aja gak bisa nahan tekanan jual, turun ke 2.290, melewati batas bawahnya di 2.340. UNVR, yang dulu dianggap saham sejuta umat, sekarang cuma dihargai 1.585, padahal batas bawahnya sebelumnya ada di 1.630. Ini udah bukan koreksi biasa, tapi kayak sinyal dari pasar kalau sesuatu lagi gak beres.

Sekarang mari kita bahas zona neraka finansial yang lebih dalam lagi. Ada beberapa saham yang benar-benar jebol support kayak lantai yang ancur dihajar godam. BBTN, yang seharusnya punya batas bawah di 1.015, sekarang malah makin murah di 1.010. ADMR, yang dulu punya harga terendah di 990, sekarang tinggal 935. HRUM, yang masih bisa napas di 875, sekarang malah makin longsor ke 865. Ini udah bukan level "oh nanti pasti rebound", tapi lebih ke "masih bisa turun lagi gak nih?"

Lanjut ke kasta paling bawah, di mana saham udah lebih murah dari harga semangkuk mie ayam di warteg. BELL, yang sebelumnya punya batas bawah di 50, sekarang cuma 49. BRRC, yang harusnya mentok di 63, sekarang malah 58. DGIK, yang mungkin masih dipertahankan oleh investor bermodal kesabaran tingkat dewa, turun dari 69 ke 65. Kayaknya batas harga terendah ini cuma angka hiasan aja, karena nyatanya harga bisa lebih hancur lagi.

Nah, sekarang pertanyaannya: Investor harus akumulasi atau cut loss aja? Kalau lihat tren, harga saham yang terus turun biasanya menandakan tekanan jual belum selesai, atau bisa juga karena market cap sahamnya kecil, jadi gampang dipermainkan bandar. Tapi kalau ada yang berpikir "ini kesempatan beli murah", ya gak ada yang bisa larang juga, cuma harus siap mental kalau ternyata harga bisa turun lebih dalam lagi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi psikologi investor, yang udah nyangkut pasti sekarang mulai denial, masih percaya kalau harga bakal balik. Yang lebih optimis mungkin malah tambah modal buat averaging down, padahal belum tentu juga sahamnya bakal naik. Sementara yang udah trauma, mungkin mulai mikir buat jualan nasi uduk atau ternak lele, karena itu kelihatan lebih menjanjikan daripada nunggu saham-saham ini balik ke harga wajar.

Pasar modal emang gak ada ampun. Hari ini keliatan murah, besok bisa lebih murah lagi. Jadi, ini kesempatan emas atau jebakan Batman? Gak ada yang tahu, kecuali bandar dan orang dalam. Yang jelas, buat investor yang masih bertahan, selamat berjuang, dan buat yang udah nyerah, mungkin udah waktunya cari penghasilan lain yang gak bikin stres tiap hari.

Skydrugz Harga Terendah 1 TAHUN

1. $GGRM - Harga: 10.925, Harga Terendah 1 Tahun: 11.250


2. $AMMN - Harga: 7.000, Harga Terendah 1 Tahun: 7.300


3. TKIM - Harga: 5.700, Harga Terendah 1 Tahun: 5.750


4. INCO - Harga: 2.820, Harga Terendah 1 Tahun: 2.990


5. MBAP - Harga: 2.290, Harga Terendah 1 Tahun: 2.340


6. UNVR - Harga: 1.585, Harga Terendah 1 Tahun: 1.630


7. ULTJ - Harga: 1.510, Harga Terendah 1 Tahun: 1.550


8. BBTN - Harga: 1.010, Harga Terendah 1 Tahun: 1.015


9. $ADMR - Harga: 935, Harga Terendah 1 Tahun: 990


10. HRUM - Harga: 865, Harga Terendah 1 Tahun: 875


11. HERO - Harga: 486, Harga Terendah 1 Tahun: 492


12. MBMA - Harga: 376, Harga Terendah 1 Tahun: 382


13. NICE - Harga: 326, Harga Terendah 1 Tahun: 334


14. MRAT - Harga: 274, Harga Terendah 1 Tahun: 280


15. KSIX - Harga: 250, Harga Terendah 1 Tahun: 254


16. WINE - Harga: 230, Harga Terendah 1 Tahun: 240


17. MOLI - Harga: 194, Harga Terendah 1 Tahun: 197


18. SMBR - Harga: 184, Harga Terendah 1 Tahun: 189


19. BMTR - Harga: 179, Harga Terendah 1 Tahun: 180


20. CNMA - Harga: 148, Harga Terendah 1 Tahun: 151


21. DGIK - Harga: 65, Harga Terendah 1 Tahun: 69


22. BRRC - Harga: 58, Harga Terendah 1 Tahun: 63


23. BELL - Harga: 49, Harga Terendah 1 Tahun: 50

Pasar saham bukan sekadar tempat mencari keuntungan, tapi juga medan ujian mental, kesabaran, dan keikhlasan. Bagi mereka yang masih bertahan di saham-saham yang sudah jebol harga terendah satu tahun, perjalanan ini bukan lagi sekadar investasi, tapi semacam proses spiritual, sebuah pengingat bahwa di dunia ini, manusia hanya bisa berusaha, tapi hasilnya tetap di luar kendali.

Awalnya, saat harga mulai turun dan menyentuh titik terendah satu tahun, sebagian investor masih menolak kenyataan. Mereka yakin bahwa ini hanya koreksi sesaat, bahwa harga akan segera pulih, bahwa "market selalu benar, tapi kali ini pasti salah." Mereka mengecek grafik setiap hari, membaca ulang laporan keuangan, mencari analisis yang mendukung harapan mereka. Tapi semakin mereka mencari, semakin jelas bahwa harga terus turun, dan tak ada jawaban pasti kapan akan naik lagi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Saat harga turun lebih dalam, investor mulai marah. Mereka menyalahkan banyak hal—pasar yang tidak rasional, bandar yang jahat, analis yang salah kasih rekomendasi, bahkan diri sendiri yang dulu terlalu percaya diri membeli saham itu. Beberapa mulai bertanya, "Kenapa ini terjadi padaku?", sambil berharap ada jalan keluar yang ajaib.

Ada yang memilih untuk cut loss dalam kemarahan, merasa sudah cukup dengan pasar saham dan bersumpah tidak akan kembali. Ada juga yang tetap bertahan, mencoba menemukan makna di balik penderitaan ini.

Setelah marah tak membuahkan hasil dan harga tetap turun, investor mulai menyadari bahwa mereka tak bisa melawan pasar. Ini adalah momen di mana tawakal mulai muncul—kesadaran bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan, bahwa manusia hanya bisa berusaha, tapi pasar memiliki jalannya sendiri. Mereka mulai berdamai dengan keadaan, menerima bahwa ini adalah bagian dari perjalanan.

Di fase ini, ada yang benar-benar menyerahkan semuanya, berhenti mengecek harga setiap hari, dan menerima apa pun yang terjadi sebagai bagian dari takdir finansial mereka. Mereka yang sudah sampai di tahap ini tidak lagi panik melihat merah, karena mereka tahu, pada akhirnya pasar akan bergerak sesuai kehendaknya, bukan kehendak investor.

Saat harga terus turun dan investor sudah melewati fase penyangkalan, marah, dan tawakal, akhirnya yang tersisa hanyalah kesabaran dan keikhlasan. Mereka yang masih bertahan benar-benar sudah masuk ke level tertinggi dalam psikologi pasar—menerima dengan lapang dada bahwa saham yang mereka beli mungkin memang tidak akan kembali ke harga awal dalam waktu dekat, atau mungkin selamanya.

Bagi mereka yang memandang ini dari sudut spiritual, ini adalah latihan kesabaran yang luar biasa. Sama seperti kehidupan, tidak semua yang direncanakan akan berjalan sesuai harapan. Ada kalanya kita diuji dengan kesulitan, dan di sinilah keikhlasan menjadi satu-satunya pilihan. Mereka yang sudah mencapai tahap ini tidak lagi stres, tidak lagi gelisah, dan justru menjadi lebih damai dalam menghadapi pasang surut investasi.

Bursa saham adalah sekolah kesabaran yang nyata. Bagi mereka yang sedang mengalami kejatuhan harga, ini adalah ujian keimanan dalam bentuk lain—percaya bahwa setelah badai, ada terang, tapi juga siap menerima jika badai itu ternyata lebih panjang dari yang dibayangkan.

Jadi bagi investor yang masih bertahan, bersabarlah, karena kesabaran akan membawa ketenangan. Dan bagi yang sudah cut loss dan menerima kenyataan, berikhlaslah, karena mungkin di luar sana ada jalan rezeki yang lebih baik. Karena pada akhirnya, pasar saham hanya alat, bukan tujuan akhir. Yang penting bukan hanya berapa yang kita hasilkan, tapi juga bagaimana kita belajar dan bertumbuh dari semua ini.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy