imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Repo: Buat yang Modalnya Sudah Habis

Bisa repokan saham untuk cari modal. Salah satu contohnya tahun lalu itu Mansek menawarkan repo saham $BBRI $BMRI $BBCA. Penjelasan tentang Repo pernah saya bahas di postingan sebelumnya https://bit.ly/3pPY1nD

Repo saham itu mirip seperti gadai saham. Investor yang membutuhkan dana cepat bisa menjual sahamnya ke sekuritas atau bank dengan perjanjian untuk membelinya kembali dalam jangka waktu tertentu. Selama periode repo, saham tersebut menjadi jaminan, dan investor mendapatkan dana segar tanpa harus menjual sahamnya secara permanen. Ini berbeda dari transaksi jual-beli saham biasa karena ada komitmen untuk membeli kembali dengan harga yang sudah ditentukan sebelumnya, biasanya ditambah bunga atau biaya lainnya.

Cara kerja repo saham cukup sederhana. Investor menjual sahamnya ke pihak pemberi pinjaman dan menerima dana sebagai gantinya. Sekuritas atau bank kemudian memegang saham tersebut sebagai jaminan sampai investor membeli kembali sahamnya. Jika investor mampu menebus sahamnya dalam waktu yang disepakati, maka transaksi selesai. Namun, jika gagal membayar kembali, sekuritas atau bank berhak menjual saham tersebut di pasar untuk menutupi dana yang telah mereka pinjamkan. Inilah yang membuat repo saham memiliki risiko, terutama jika harga saham turun selama periode repo. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Repo saham biasanya digunakan sebagai solusi pendanaan jangka pendek tanpa harus kehilangan kepemilikan saham secara permanen. Selain itu, repo bisa menjadi strategi leverage, di mana investor atau perusahaan dapat memperoleh modal tambahan untuk investasi lain. Perusahaan juga bisa menggunakan repo saham untuk menjaga likuiditas mereka tanpa harus menjual aset utama secara langsung. Namun, di balik manfaatnya, ada risiko besar yang harus diperhatikan, seperti gagal bayar, margin call, dan aturan sekuritas yang membatasi saham mana saja yang bisa direpo.

Jika investor gagal membayar kembali repo saham, ada beberapa skenario yang bisa terjadi. Dalam kasus repo saham langsung, jika investor tidak bisa membeli kembali sahamnya, sekuritas atau bank bisa langsung menjual saham tersebut di pasar. Jika harga saham turun sebelum penebusan, investor akan mengalami kerugian karena sahamnya terpaksa dijual dengan harga lebih murah dari harga awal. Sebaliknya, jika harga saham naik dan investor tidak bisa membeli kembali, ia kehilangan potensi keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut. Jika repo dilakukan dalam skema margin trading, investor bisa terkena margin call, yaitu peringatan dari sekuritas untuk menambah dana agar posisi tetap aman. Jika margin call tidak dipenuhi, sekuritas bisa melakukan forced sell, yaitu menjual saham tersebut untuk menutupi kekurangan dana.

Di Indonesia, tidak semua saham bisa digunakan dalam transaksi repo. Misalnya, Mandiri Sekuritas memiliki daftar saham yang eligible untuk repo pada periode Agustus 2024. Saham-saham yang masuk daftar ini biasanya merupakan saham blue-chip yang likuid, seperti BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, ASII, BBNI, TOWR, SMGR, UNTR, dan MDKA. Saham-saham ini dipilih karena kapitalisasinya besar dan pergerakannya stabil, sehingga lebih aman dijadikan jaminan dalam transaksi repo.

Bagi investor yang tertarik melakukan repo saham di Mandiri Sekuritas, mereka bisa menghubungi langsung sekuritas ini melalui telepon di 14032, WhatsApp di 0815-333-14032. Jika ingin datang langsung, kantor pusat Mandiri Sekuritas berada di Menara Mandiri 1 Lt. 24 - 25, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 - 55, Jakarta 12190.

Repo saham sering disamakan dengan margin trading karena keduanya sama-sama menggunakan saham sebagai jaminan, tetapi ada perbedaan besar dalam cara kerja dan risikonya. Dalam repo saham, saham dijual sementara ke sekuritas atau bank dengan janji untuk membeli kembali di kemudian hari, sehingga kepemilikan saham berpindah ke pihak pemberi pinjaman selama periode repo. Sementara dalam margin trading, investor tetap memiliki sahamnya tetapi menggunakan saham tersebut sebagai jaminan pinjaman dari sekuritas. Risiko repo saham lebih kepada gagal bayar dan kehilangan saham, sedangkan risiko margin trading lebih terkait dengan margin call dan forced sell jika harga saham turun drastis.

Jika dibandingkan, repo saham lebih cocok digunakan untuk mendapatkan dana cepat tanpa harus kehilangan saham secara permanen, sementara margin trading lebih cocok untuk investor yang ingin membeli lebih banyak saham dengan leverage. Repo lebih aman karena ada jangka waktu dan kesepakatan harga beli kembali, sementara margin trading lebih fleksibel tetapi bisa lebih berisiko jika pasar sedang bergejolak.

Repo saham adalah opsi pendanaan yang menarik bagi investor atau perusahaan yang membutuhkan dana tanpa harus menjual saham secara permanen. Namun, ada risiko besar jika gagal membayar kembali, karena saham bisa dijual paksa dan menyebabkan kerugian besar. Sementara itu, margin trading memberikan peluang keuntungan yang lebih besar jika saham naik, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi jika harga saham turun. Sebelum menggunakan fasilitas repo atau margin, penting bagi investor untuk memahami aturan dan risikonya agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari.

Berikut daftar saham yang eligible untuk fasilitas repo di Mandiri Sekuritas untuk periode 1-31 Agustus 2024

1. BBRI – Bank Rakyat Indonesia


2. BBCA – Bank Central Asia


3. BMRI – Bank Mandiri


4. TLKM – Telkom Indonesia


5. ASII – Astra International


6. BBNI – Bank Negara Indonesia


7. TOWR – Sarana Menara Nusantara


8. SMGR – Semen Indonesia


9. UNTR – United Tractors


10. MDKA – Merdeka Copper Gold


11. AMRT – Sumber Alfaria Trijaya


12. UNVR – Unilever Indonesia


13. ICBP – Indofood CBP Sukses Makmur


14. KLBF – Kalbe Farma


15. EXCL – XL Axiata


16. AKRA – AKR Corporindo


17. PTBA – Bukit Asam


18. INDF – Indofood Sukses Makmur


19. INKP – Indah Kiat Pulp & Paper


20. MIKA – Mitra Keluarga Karyasehat


21. MAPI – Mitra Adiperkasa


22. BBTN – Bank Tabungan Negara


23. SMIL – Sarana Mitra Luas


24. BUKA – https://cutt.ly/re7ZSNL7


25. ACES – Ace Hardware Indonesia


26. JSMR – Jasa Marga


27. INTP – Indocement Tunggal Prakarsa


28. WIFI – Solusi Sinergi Digital


29. CPIN – Charoen Pokphand Indonesia


30. ITMG – Indo Tambangraya Megah


31. NCKL – Trimegah Bangun Persada


32. MNCN – Media Nusantara Citra


33. MAPA – MAP Aktif Adiperkasa


34. SIDO – Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul


35. BDKR – Berdikari Pondasi Perkasa


36. DSNG – Dharma Satya Nusantara


37. HMSP – Hanjaya Mandala Sampoerna


38. GGRM – Gudang Garam


39. MTEL – Dayamitra Telekomunikasi


40. MYOR – Mayora Indah


41. CTRA – Ciputra Development


42. PWON – Pakuwon Jati


43. BNGA – Bank CIMB Niaga


44. AVIA – Avia Avian


45. AUTO – Astra Otoparts


46. BSDE – Bumi Serpong Damai


47. HEAL – Medikaloka Hermina


48. CMRY – Cisarua Mountain Dairy


49. MSJA – Multi Spunindo Jaya


50. NISP – Bank OCBC NISP


51. CLEO – Sariguna Primatirta


52. SILO – Siloam International Hospitals


53. MTMH – Murni Sadar


54. ULTJ – Ultrajaya Milk Industry


55. ERAA – Erajaya Swasembada


56. JTPE – Jasuindo Tiga Perkasa


57. BJTM – Bank Jatim


58. MIDI – Midi Utama Indonesia


59. SCMA – Surya Citra Media


60. TBIG – Tower Bersama Infrastructure


61. SMSM – Selamat Sempurna


62. TSPC – Tempo Scan Pacific


63. AALI – Astra Agro Lestari


64. CFIN – Clipan Finance Indonesia


65. BIKE – Sepeda Bersama Indonesia


66. DMAS – Puradelta Lestari


67. MFIN – Mandala Multifinance


68. PDPP – Primadaya Plastindo


69. POWR – Cikarang Listrindo


70. DRMA – Dharma Polimetal


71. MAIN – Malindo Feedmill


72. HEXA – Hexindo Adiperkasa


73. ARNA – Arwana Citramulia


74. TOTL – Total Bangun Persada


75. KKGI – Resource Alam Indonesia


76. MTDL – Metrodata Electronics


77. BELI – Global Digital Niaga


78. BJBR – Bank Jabar Banten


79. STAA – Sumber Tani Agung Resources


80. BDMN – Bank Danamon


81. IMPC – Impack Pratama Industry


82. MSTI – Mastersystem Infotama


83. ARCI – Archi Indonesia


84. UNTD – Terang Dunia Internusa


85. WOOD – Integra Indocabinet


86. CNMA – Nusantara Sejahtera Raya


87. ELPI – Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari


88. TBLA – Tunas Baru Lampung


89. ERAL – Sinar Eka Selaras


90. ROTI – Nippon Indosari Corpindo


91. HYGN – Ecocare Indo Pasifik


92. MLBI – Multi Bintang Indonesia

Saham-saham ini dipilih karena memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi, sehingga dianggap lebih aman untuk transaksi repo. Jika tertarik menggunakan fasilitas repo saham di Mandiri Sekuritas, bisa langsung hubungi orang Mansek.

Stockbit belum punya fasilitas Repo.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy