$DVLA ketika dulu DVLA merger pada tahun 2014
DVLA mendapati ada porsi dari masyarakat yang tidak setuju akan merger prafa tsb, dan menghasilkan DVLA membeli kembali porsi tersebut, dengan harga yang mana kita bisa dapat dengan membagi 8.56 milyar dengan 4 juta saham yaitu 2100 per lembar. Selisih dari modal per lembar yang ada di ekuitas yaitu dengan nominal 250, maka (2100-250) di kali 4 juta saham ini akan menjadi agio saham ( yaitu tambahan modal disetor ).
Dibandingkan dengan DVLA,
$BRAM ketika ia merger tahun 2022 itu, ada juga penambahan modal disetor, tetapi itu karena konversi porsi aset yang dimiliki oleh non pengendali IKP (polyester) menjadi milik BRAM; penambahan 13,000 usd ini senilai 200 juta rupiah
sebenarnya, BRAM waktu itu juga siap menyerap sampai 22.5 milyar, dengan harga 8.741, tapi tidak ada yang menjualnya, karena mungkin:
1) yakin peak cyclicalnya lebih panjang (undersupply)
2) tanggal pembayaran lebih lama (bisa dicek disini, https://cutt.ly/ue7J3APt) yaitu pada tanggal 15 November 2023
yaitu setahun setelahnya
amat disayangkan tapi, kondisi industrinya tiba-tiba oversupply karena demand yang turun, berakhir oversupply sebab sistem inventory pembelinya juga JIT
1/3