imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Trump dan Chip Taiwan

Dari berita yang di share di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Trump kembali bikin gaduh, kali ini chip Taiwan yang jadi sasaran. Dengan rencana tarif impor hingga 100%, Trump ingin memaksa perusahaan teknologi AS seperti Apple, Nvidia, dan AMD untuk berhenti bergantung pada TSMC, raksasa semikonduktor asal Taiwan. Tujuannya? Membangun industri chip AS sendiri dan mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Masalahnya, kebijakan ini bukan cuma bikin ribet Taiwan dan AS, tapi juga mengguncang industri teknologi global, termasuk Indonesia.

Kebijakan Trump ini seolah-olah ingin bilang, "Kalau nggak mau bayar pajak gede, ya bikin pabrik di Amerika!". Seakan-akan bikin pabrik chip itu segampang buka cabang restoran fast food. Faktanya, membangun fasilitas semikonduktor butuh miliaran dolar dan bertahun-tahun sebelum bisa beroperasi. Tapi Trump tetap ngotot dengan caranya. Kalau tarif ini benar-benar diterapkan, harga chip bakal naik, biaya produksi melonjak, dan barang elektronik makin mahal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Indonesia, meskipun bukan target langsung dari kebijakan ini, tetap kena imbasnya. Pasalnya, hampir semua gadget dan perangkat elektronik yang kita pakai, dari iPhone hingga laptop gaming, menggunakan chip dari TSMC. Kalau harga chip naik, biaya produksi barang elektronik juga naik, dan perusahaan global pasti akan meneruskan kenaikan harga itu ke distributor, retailer, dan akhirnya konsumen. Ini berarti harga smartphone, laptop, hingga komponen PC bisa melambung di Indonesia.

Distributor besar seperti $ERAA dan $MAPI yang menguasai lebih dari 90% pasar ritel gadget di Indonesia, tentu akan kena pukulan telak. ERAA, lewat jaringan toko Erafone, iBox, Samsung Store, Mi Store, dan sebagainya, mendistribusikan hampir semua produk teknologi besar seperti Apple, Samsung, Oppo, dan Xiaomi. Sementara MAPI, yang lebih dikenal di ritel fesyen, juga memiliki lini elektronik yang cukup signifikan. Kenaikan harga barang akan mengurangi daya beli masyarakat, terutama untuk perangkat premium seperti iPhone dan MacBook. Akibatnya, penjualan bisa turun, stok bisa menumpuk, dan margin keuntungan bisa tergerus.

Tapi apakah konsumen punya pilihan lain? Tidak juga. Dengan dominasi yang begitu besar di pasar Indonesia, pembeli tetap harus membeli di ERAA dan MAPI, meskipun dengan harga lebih mahal. Alternatifnya mungkin ada, seperti membeli dari grey market atau mencari merek lebih murah, tapi masalahnya harga global juga naik. Mau beli dari luar negeri pun tetap lebih mahal.

Efek lain yang cukup signifikan adalah di sektor perakitan elektronik. $PTSN (Sat Nusapersada), salah satu perakit terbesar di Indonesia, juga berpotensi terkena dampaknya. Memang, mereka tidak mengekspor chip ke AS, tetapi mereka bergantung pada pasokan chip dari luar negeri untuk merakit produk elektronik yang akhirnya dijual di pasar Indonesia maupun ekspor ke negara lain. Kalau harga chip naik, biaya produksi juga ikut melonjak, membuat brand-brand global mungkin mulai berpikir dua kali untuk tetap memakai jasa pabrik Indonesia. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau TSMC mulai memprioritaskan klien-klien besar di AS dan Eropa setelah tarif ini diterapkan, pasokan chip ke Asia Tenggara bisa berkurang. Ini berarti, industri perakitan Indonesia bisa menghadapi kelangkaan komponen dan lonjakan harga bahan baku. Kalau ini terjadi, volume produksi bisa turun, laba makin tipis, bahkan bisa ada relokasi produksi ke negara yang lebih murah atau lebih stabil secara rantai pasok.

Dampak lebih jauh dari kebijakan ini adalah potensi kehilangan peluang investasi di sektor teknologi. Saat ini, negara-negara Asia berlomba-lomba menarik investasi di industri semikonduktor. Tapi kalau kebijakan tarif ini berhasil, perusahaan-perusahaan semikonduktor bisa semakin terdorong buat pindah ke AS, bukan ke Asia. Indonesia, yang masih dalam tahap pengembangan industri manufaktur teknologi, bisa kehilangan kesempatan emas untuk mendapatkan investasi besar di sektor chip dan elektronik.

Dari semua ini, satu hal yang jelas: Trump mungkin berpikir tarif ini hanya akan menyakiti Taiwan, tetapi efeknya akan terasa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Distributor seperti ERAA dan MAPI harus bersiap menghadapi kenaikan harga dan kemungkinan penurunan daya beli konsumen. Sementara PTSN dan industri perakitan lokal harus bersiap menghadapi tantangan dalam mendapatkan komponen dengan harga kompetitif.

Kebijakan ini juga menunjukkan bahwa Trump tidak peduli apakah suatu negara itu sekutu atau bukan. Taiwan adalah salah satu sekutu paling penting bagi AS, tetapi begitu kepentingan ekonomi berbicara, Trump tidak ragu untuk menerapkan kebijakan yang merugikan mereka. Hal yang sama pernah terjadi dengan Uni Eropa, Kanada, Jepang, dan Korea Selatan, yang juga pernah dihajar tarif oleh Trump meskipun mereka sekutu dekat AS.

Banyak yang menganggap ini hanyalah manuver politik menjelang Pemilu 2024. Dengan menjual janji “mengembalikan industri Amerika”, Trump ingin menggaet pemilih nasionalis yang selama ini merasa AS terlalu bergantung pada produksi luar negeri. Tarif terhadap chip Taiwan ini adalah bagian dari kampanye Trump untuk menunjukkan bahwa dia bisa “memaksa” industri kembali ke AS.

Tapi yang akan terjadi justru kebalikan dari yang diharapkan. Tarif ini bisa memperlambat inovasi dan meningkatkan harga barang elektronik di seluruh dunia. AS sendiri butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa mengejar ketertinggalan dari TSMC. Sementara itu, perusahaan dan konsumen di luar AS harus menghadapi kenaikan harga yang tak terhindarkan.

Pada akhirnya, Trump mungkin akan mengklaim kebijakan ini sebagai “keberhasilan besar” dalam mengembalikan manufaktur ke AS. Sementara kita di Indonesia, hanya bisa gigit jari melihat harga gadget makin mahal dan industri teknologi makin sulit berkembang.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy