imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

The Reborn Phoenix
_____________________________
A Brief Thesis Investment of PT Mark Dynamic Indonesia, Tbk.

Profil
PT. Mark Dynamics Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan ticker $MARK adalah sebuah perusahaan manufaktur cetakan sarung tangan karet (hand former) berbahan dasar keramik yang berkedudukan di Medan.

Mark telah sukses melakukan IPO pada 12 Juli 2017 dengan meraup dana sebesar IDR 40 Miliar. Pada waktu IPO, perseroan hanya memiliki 1 pabrik dengan kapasitas sekitar 420.000 pcs/bulan. Dari dana IPO tersebut perseroan menggunakan 60% dana untuk pelunasan utang dan sisanya digunakan untuk membeli tanah dan bangunan pabrik kedua di Deli serdang Sumut.

IPO mark merupakan salah satu IPO yang sangat sukses di bursa kita, selain dari kenaikan harga yang sudah lebih dari 8000% tetapi juga dari nominal pembagian dividen. semenjak IPO, perseroan telah mengeluarkan dividen sebesar IDR 442 Miliar. Jumlah ini sudah jauh diatas valuasi perseroan pada waktu IPO yang sebesar IDR 190 Miliar. Jadi jika anda membeli IPO MARK dan masih di hold hingga sekarang, maka dari dividen saja anda sudah BEP.

Model Bisnis
Perseroan melayani penyediaan cetakan sarung tangan bagi perusahaan pembuatan sarung tangan yang mayoritas berada di Luar Negeri. Cetakan sarung sendiri menjadi salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sarung tangan sekali pakai. Perseroan umumnya menerima pesanan melalui order langsung dari produsen sarung tangan, dengan jangka pemesanan antara 3-4 bulan.

Perseroan memasarkan lebih dari 90% produknya ke luar negeri. Pasar utama perseroan adalah Malaysia dengan kontribusi penjualan sebesar 50%, diikuti oleh China sebesar 22%, dan Thailand sebesar 25%. Perseroan memiliki eksposur terhadap 3 dari BIG 4 Produsen sarung tangan terbesar di Malaysia, yaitu Hartalega, Top Glove, dan Kossan. Di Thailand, perseroan juga bekerja sama dengan Sritang, salah satu produsen karet terbesar di negara tersebut. Sementara itu, eksposur perseroan di pasar China baru dimulai pada pertengahan 2020 seiring dengan pergeseran model bisnis produsen lokal dari fokus pada sarung tangan PVC menjadi sarung tangan nitril.

Model bisnis perseroan memiliki karakteristik padat karya, sehingga membutuhkan tenaga kerja terampil untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar. Oleh karena itu, perseroan harus memastikan ketersediaan tenaga kerja yang memadai serta alokasi gaji dan tunjangan yang optimal. Pada Q3 2024, gaji dan tunjangan berkontribusi sebesar 27% terhadap total struktur biaya (Cost Structure) perseroan.

Keunggulan Kompetitif
Perseroan diakui sebagai produsen cetakan sarung tangan berkualitas premium. Perseroan memproduksi cetakan sarung tangan yang dirancang khusus untuk mendukung lini produksi berkecepatan tinggi (high-speed production line), dilengkapi dengan special finishing dan sifat fisik yang unggul (good physical property). Cetakan buatan perseroan memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap panas dan bahan kimia, sehingga memungkinkan produsen sarung tangan menghemat hingga $0,1 per 1.000 unit produksi. Selain itu, cetakan perseroan dapat digunakan dalam rentang waktu 6–8 bulan atau hingga 10.000 kali pencelupan sebelum kualitasnya menurun dan memerlukan penggantian.

Per Q3 2024, perseroan menguasai 40% pangsa pasar dunia dengan kapasitas produksi sebesar 21 juta unit per bulan. Hal ini menjadikan perseroan sebagai produsen cetakan sarung tangan terbesar di dunia, jauh melampaui kompetitor dari China, Hao Xiang, dengan kapasitas produksi 12 juta unit per bulan, dan ES Ceramic dari Malaysia dengan 7,2 juta unit per bulan (gambar 2).

Perseroan memiliki keunggulan kompetitif berupa lokasi pabrik yang strategis dekat dengan konsumen, tenaga kerja yang terampil, biaya gaji yang lebih rendah dibandingkan kompetitor di negara lain, serta insentif harga gas khusus yang disediakan oleh pemerintah. Keunggulan ini dimanfaatkan secara optimal oleh perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk, memperkokoh posisi MARK sebagai pemimpin pasar global.

Perseroan mendapatkan loyalitas dari para konsumennya, di mana lebih dari 70% konsumen telah membeli produk dari perseroan selama lebih dari 15 tahun. Selain itu, perseroan juga aktif mencari konsumen baru di negara-negara yang belum terjamah. Pada 2023, 25% pendapatan perseroan berasal dari pelanggan baru.
Data 2020 menunjukkan bahwa rerata penggunaan sarung tangan per kapita dunia adalah 123 pcs/capita. Amerika Serikat sebagai negara importir terbesar memimpin dengan 280 pcs/kapita, disusul oleh negara maju lainnya seperti Denmark, Jerman, dan Hong Kong. Sedangkan Indonesia sendiri masih berada di angka 4 pcs/capita, tidak jauh berbeda dengan China dengan 8 pcs dan India 2 pcs. Ketiga negara tersebut merupakan 3 dari 4 negara dengan populasi terbanyak di dunia. Jika di total, ketiga negara tersebut memiliki 3,1 miliar jiwa. Kita berandai-andai, jika di antara 3,1 miliar tersebut menaikkan penggunaannya sebesar 1 pcs/capita/tahun, maka akan ada tambahan sekitar IDR 2,28 triliun atau USD 134 juta terhadap market cap global.

Performa Keuangan
Revenue dan Net Profit perseroan tumbuh secara signifikan sejak IPO hingga tahun 2020. Terhitung CAGR Revenue sebesar 33% dan Net Profit 45%. Pertumbuhan ini juga diiringi dengan efisiensi biaya dengan margin yang terus bertumbuh dan ROIC yang terjaga di angka 18%-21% (gambar 3)

Tailwind Covid-19 baru terasa dampak signifikannya bagi MARK pada tahun 2021 dengan peningkatan revenue 111% dan Net Profit 172% membuat MARK mencatatkan revenue 1 Trilun pertamanya semenjak perusahaan berdiri. Kondisi ini berimplikasi pada peningkatan ROE dan ROA perseroan yang pada 2020 di angka 35% dan 20%. Pada 2021 angkanya naik siginifikan di 52% untuk ROE dan 37% untuk ROA (gambar 4). Harga sahamnya pun naik signifikan 300% dari April 2020- Februari 2022 bersamaan dengan emiten kesehatan lainnya seperti $PRDA .

Namun pencapaian gemilang tersebut ternyata tidak bertahan lama. Tidak ada yang menyangka bahwa Covid-19 akan selesai dalam waktu yang relatif cepat. Revenue per kwartal perseroan yang pada tahun 2021 dapat menyentuh penjualan IDR 250-300 Miliar perlahan mulai menurun hingga bottom nya pada tahun 2023 dengan IDR 130-150 Miliar. Alhasil harga saham MARK pun sempat turun 66% dari level tertinggi nya. Disaat-saat seperti inilah dibutuhkan analisa, keyakinan dan intuisi seorang value investor untuk melihat peluang di balik penurunan. Benar saja 1.5 tahun berselang harga saham MARK sudah kembali ke level 900an dan melebihi harga MARK sebelum pandemi berlangsung.

Selain penurunan permintaan MARK juga harus menghadapi penumpukan bahan baku yang sudah terlanjut dipesan untuk mengantisipasi permintaan pada masa pandemi. Jika umumnya perseroan melakukan pengadaan bahan baku di rentang 3-4 bulan atau 90-120 hari inventory. Maka dengan adanya lonjakan pesanan, perseroan harus memesan bahan baku lebih banyak dibanding biasanya. Dan ketika pandemi sudah mereda, Days Inventory perseroan naik menjadi 222-252 hari.

Oversupply ini juga akibat dari membludaknya stok sarung tangan yang dibuat oleh para produsen sarung tangan. Namun nature sarung tangan yang kadaluarsa dalam kurun 3 tahun membuat kondisi di 2H 2024 mulai membaik. Tercermin dari days inventory MARK yang turun ke level normalnya di 138 hari.

Analisa Kualitatif
Sebagaimana dijabarkan diatas, mayoritas penjualan perseroan adalah eskpor dan menggunakan mata uang USD. hal ini menimbulkan keuntungan tersendiri bagi perseroan yang mana bahan baku di beli dengan mata uang USD, penjualan mayoritas dalam USD dan biaya gaji, Opex, dan overhead dalam mata uang IDR. Dengan semakin kuatnya USD justru akan memberikan keuntungan kurs bagi perseroan selain itu MARK juga memiliki natural hedging terhadap pelamahan IDR.

Perseroan beroperasi di industri yang tahan terhadap resesi, memberikan keuntungan dalam mempertahankan tingkat profitabilitas yang tinggi. Sarung tangan, sebagai salah satu alat pelindung diri (APD) yang penting di sektor kesehatan, merupakan kebutuhan mendasar yang tidak bisa diabaikan. Dengan adanya standar operasional yang ketat, permintaan sarung tangan diproyeksikan terus meningkat seiring waktu.

Pandemi COVID-19, meskipun menyebabkan perlambatan ekonomi global, justru menjadi katalis positif bagi perseroan. Selama masa tersebut, lonjakan permintaan dari konsumen mendorong peningkatan signifikan dalam pendapatan dan laba.

Akibat lonjakan ini, perseroan mempercepat pembangunan pabrik ke-3, yang sebelumnya dijadwalkan selesai pada 2026 akhirnya harus dipercepat pada 2021. Kapasitas produksi yang semula 740 ribu pcs/bulan pada 2020, meningkat menjadi 1,1 juta pcs/bulan, dan sejak 2022 hingga kini telah mencapai 2 juta pcs/bulan.

Pandemi ternyata berlangsung tidak selama yang diperkirakan. Pada awal 2023 pandemi covid sudah mereda sehingga pada 21 Juni 2023 status pandemi resmi dicabut oleh Pemerintah. Hal ini menimbulkan penumpukan stok sarung tangan yang sudah kadung di produksi sehingga menimbulkan domino efek bagi perseroan dengan penurunan pesanan dari konsumen dan penurunan tingkat utilitas yang sudah terlanjur ditingkatkan.

Tantangan
Perseroan menghadapi tantangan yang cukup pelik di masa pasca pandemi Covid-19. Jika sebelumnya perseroan selalu mampu meningkatkan kapasitas bersamaan dengan peningkatan permintaan maka lain halnya untuk tahun 2022 hingga nanti 2027. Perseroan diproyeksikan akan mengalami penurunan utilitas produksi yang di khawatirkan akan menurunkan tingkat efisiensi dari perseroan (gambar 5).

Kondisi pasca pandemi membawa pukulan telak bagi industri sarung tangan. MARK tergolong beruntung karena sebagai “pick & shovel” tidak terlalu berdampak seburuk industri utama di hilir. Tiga dari empat emiten sarung tangan terbesar di malaysia mengalami kerugian yang cukup besar selama 2023 dan 2024. Ambil contoh Top Glove dimana FY 2021 masih mencatatkan laba MYR 7,7 Juta, kemudian turun drastis menjadi laba MYR 225 ribu di 2022 dan rugi bersih MYR 925 ribu dan rugi MYR 64 ribu di 2023 dan 2024. Beruntung bagi MARK karena dari BIG 4 tersebut hanya tinggal Supermax yang masih struggle untuk meraih laba kembali, sedangkan Top Glove, Kossan, dan Hartalega yang merupakan customer dari MARK sedikit demi sedikit sudah pulih dari kondisi terburuknya.

Tantangan selanjutnya muncul dari wacana penghapusan Harga gas khusus oleh pemerintah. Perseroan selama beberapa tahun kebelakang menikmati insentif yang diberikan oleh pemerintah bersama dengan $ARNA dimana harga gas untuk industri tertentu dipatok pada harga USD 6/MMBTU. Meskipun dalam kenyataan dilapangan perseroan secara rerata menerima harga yang sedikit lebih tinggi, namun kebijakan ini sedikit banyak telah mendorong profiatbilitas perseroan.

Per Januari 2025 Pemerintahan Presiden Prabowo masih belum menentukan sikap apakah program HGBT ini akan dilanjutkan atau tidak. Meskipun Gas hanya menyumbang sekitar 8-14% dari total cost structure namun jika harga gas dikembalikan ke mekanisme pasar yang berada di sekitar USD 16/MMBTU, maka dapat berakibat pada turunnya tingkat profitabilitas perseroan hingga 4%.

Sebagaimana nature dari bisnis yang memiliki profitabilitas tinggi tentu akan mengundang pelbagai kompetitor untuk datang. Memang sejauh ini MARK belum tergoyahkan sebagai market leader dunia. Namun ancaman dari kompetitor dengan investasi besar dan biaya bahan baku yang lebih murah tentu akan menjadi ancaman serius bagi perseroan di masa mendatang.

Kompetitor juga dapat datang dari customer MARK itu sendiri, mereka dapat memutuskan untuk memproduksi sendiri cetakan sarung tangannya guna mengurangi ketergantungan terhadap vendor luar dan untuk efisiensi biaya. Namun skenario ini kecil kemungkinan untuk mempengaruhi MARK secara fundamental bisnis, mengingat beban cetakan sarung tangan hanya 3% dari COGS dan tentu akan lebih ekonomis jika produsen cetakan memanfaatkan vendor luar saja dibanding investasi mandiri dengan uang yang cukup besar dan perhatian ke kualitas yang harus dijaga.

Valuasi
Kondisi market disposable gloves sudah mengalami bottoming selama tahun 2023. perlahan -lahan kondisi market sudah mulai pulih sehingga per tahun 2024 Market size disposable gloves berada di angka USD 12.7 Miliar dan diproyeksikan akan melanjutkan kembali peningkatannya hingga mencapai 8.5% CAGR pada tahun 2030 (gambar 6)

Dari data tersebut bisa kita gunakan asumsi bahwa kondisi 2023 dan 2024 sebagai base asumption penghitungan valuasi dari MARK. dengan asumsi pertumbuhan di sekitar 9-11% secara CAGR dengan Discount Rate 11% maka diperoleh harga wajar MARK di harga 1200. Untuk Margin of Safety akan kita gunakan 30% yang penulis rasa sudah cukup konservatif untuk perusahaan se wonderfull MARK.

Berdasarkan kalkulasi di atas, harga beli maksimum berada di level 840. Dengan harga saat ini di 950, terdapat margin of safety (MOS) sebesar 20%. Meskipun demikian, harga saat ini masih cukup atraktif, didukung oleh Sustainable Growth Rate (SGR) sebesar 9,9% dan earning yield sebesar 8,3%.
Selain itu, jajaran manajemen juga menunjukkan kepercayaan mereka dengan mengakumulasi saham MARK pada rentang harga 965–1080 selama bulan Desember dan Januari.

Kesimpulan
MARK adalah pemimpin pasar global di industri cetakan sarung tangan, dengan kinerja keuangan yang luar biasa, menjadikannya salah satu opsi investasi terbaik di bursa saat ini. Pulihnya industri sarung tangan sekali pakai (disposable gloves) diproyeksikan akan mendorong kinerja MARK dalam beberapa tahun ke depan.
Hingga 31 Januari 2025, MARK belum merilis laporan keuangan untuk tahun penuh 2024. Namun, kinerjanya diperkirakan akan mencatat peningkatan baik secara kuartalan (QoQ) maupun tahunan (YoY). Dengan harga saham saat ini yang masih atraktif, MARK menjadi peluang investasi yang patut untuk diperhatikan.

Bukan Rekomendasi Jual-Beli
Always Do Your Own Research

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy