Update $JPFA
sepertinya bukan menuju ATH tapi ATL . 🙂↔️
siap siap bangkrut(?)
*JPFA*
*"Lampu Kuning untuk JPFA dari Delisting Induk Usaha Japfa Ltd"*
Kamis, 30 Januari 2024 | 16.30 WIB
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan & Reni Lestari | Editor: Reni Lestari
https://cutt.ly/2e7pmUo1, JAKARTA — Delisting induk usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), Japfa Ltd. di Bursa Singapura dinilai berisiko membebani kelangsungan kredit emiten perunggasan itu.
Sebagaimana diketahui, rencana go private Japfa Ltd. makin terang seiring dengan penawaran akuisisi saham publik oleh Keluarga Santosa.
_*Berdasarkan pengumuman resmi Japfa Ltd., perusahaan milik Renaldo Santosa dan Gabriella Santosa, serta perusahaan lainnya milik Anastasia Kolonas, menawarkan akuisisi 18,33% saham publik Japfa Ltd. dengan banderol harga 0,62 dolar Singapura per lembar.*_
_*Harga penawaran tersebut terbilang premium. Bloomberg melaporkan harga tersebut 17% lebih tinggi dari harga Japfa Ltd. pada penutupan perdagangan terakhirnya.*_
_*Lebih lanjut, Manajemen Japfa Ltd. juga menyebutkan harga penawaran ini lebih tinggi dari harga perdagangan dalam empat tahun terakhir.*_
_*Adapun, pemegang saham dengan kepemilikan 4,44% turut menyatakan komitmen untuk menyetujui harga penawaran dalam skema ini.*_
"Skema ini memberikan kesempatan kepada para pemegang saham untuk merealisasikan seluruh investasinya dalam saham dengan harga premium dibandingkan harga pasar saat ini, yang mungkin sulit dilakukan karena rendahnya likuiditas perdagangan saham," tulis Japfa Ltd.
Renaldo Santosa, Gabriella Santosa, dan Anastasia Kolonas sebagai penawar juga meyakini privatisasi Japfa Ltd. bakal memberi fleksibilitas yang lebih besar bagi manajemen untuk mengelola dan mengembangkan bisnis yang ada.
"Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengejar strategi bisnis jangka panjang yang mungkin bertentangan dengan ekspektasi jangka pendek pasar publik," demikian pernyataan mereka sebagai penawar.
Menanggapi perkembangan terbaru itu, Mary Ellen Olson, analis senior kredit di Bloomberg Intelligence, dalam dokumen riset khusus yang diterima https://cutt.ly/ze7pmUgc, Kamis (30/1/2025), menjelaskan bahwa privatisasi Japfa Ltd. dapat menjadi risiko bagi JPFA.
Obligasi Japfa Comfeed senilai US$350 juta yang akan jatuh tempo pada Maret 2026 bisa jadi tertekan akibat privatisasi dan delisting Japfa Ltd.
"Transaksi senilai US$160 juta itu bisa mengurangi transparansi strategi dan struktur modal grup di saat yang sama dengan meningkatnya risiko pembiayaan kembali untuk anak perusahaan, yang memiliki prospek negatif pada peringkat B+ dari S&P," ungkap Mary Ellen.
Hingga kuartal III/2024, kas grup mencapai US$182 juta versus utang sebesar US$1,1 miliar.
Mary Ellen sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa likuiditas neraca yang tipis dan kondisi industri yang tidak stabil bisa menekan profil keuangan JPFA. Risiko penurunan peringkat dari S&P menjadi perhatian mengingat prospek negatifnya pada peringkat B+.
Namun demikian, JPFA telah memastikan aksi delisting induknya tersebut tak akan memengaruhi bisnis perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen JPFA menjelaskan bahwa pada Jumat (24/1/2025), induk perseroan yakni Japfa Ltd. telah menyampaikan pengumuman rencana privatisasi melalui sebuah skema.
Apabila skema tersebut telah selesai dilaksanakan, maka seluruh saham dari pemegang saham minoritas Japfa Ltd. akan diambil alih oleh Keluarga Santosa. Kemudian, Keluarga Santosa akan memiliki 100% saham Japfa Ltd. Selanjutnya, Japfa Ltd. akan delisting dari Bursa Efek Singapura (SGX).
•••••••••••••
https://cutt.ly/Se7pmUse