Hapus Tagih Rp 71 Triliun: Apakah UMKM Beneran atau “UMKM Gadungan”?
Di postingan sebelumnya yang di share oleh salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 ada yang tanya apakah ini hapus tagih utang 1 Miliar UMKM beneran UMKM? https://stockbit.com/post/13223345
$BBRI baru aja ngapus utang Rp 71 triliun dari 71.000 nasabah UMKM. Sekilas, ini kayak aksi heroik: bank BUMN terbesar di Indonesia bantuin pengusaha kecil biar bisa bangkit. Tapi kalau kita lihat lebih dalam, ada yang aneh: rata-rata utang per UMKM yang dihapus itu Rp 1 miliar per nasabah. Pertanyaannya, ini UMKM beneran atau pengusaha gede yang berlabel UMKM? Hanya sekedar bertanya upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari definisi yang ada, usaha mikro di Indonesia itu pendapatannya maksimal Rp 2 miliar per tahun, usaha kecil maksimal Rp 15 miliar, dan usaha menengah maksimal Rp 50 miliar. Kalau ada "UMKM" yang punya utang Rp 1 miliar ke bank, itu jelas bukan pedagang warteg atau tukang gorengan yang struggling cari modal. Ini lebih mirip pengusaha gede yang ngecilin usahanya di atas kertas supaya dapet fasilitas UMKM. UMKM kelas sultan, bukan kelas rakyat jelata.
Kalau merujuk ke UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 6, usaha mikro itu asetnya maksimal Rp 50 juta dan omzetnya nggak lebih dari Rp 300 juta per tahun, usaha kecil punya aset Rp 50 juta - Rp 500 juta dengan omzet maksimal Rp 2,5 miliar, sementara usaha menengah bisa punya aset sampai Rp 10 miliar dengan omzet maksimal Rp 50 miliar. Sekarang, kalau ada "UMKM" yang utangnya Rp 1 miliar per nasabah, jelas mereka bukan warung kopi pinggir jalan atau pedagang kaki lima, tapi lebih cocok disebut pengusaha kelas menengah ke atas yang pura-pura kecil biar dapat fasilitas UMKM. Ini kayak orang bawa Alphard tapi parkir di slot motor, alasannya biar lebih gampang cari tempat kosong. Kalau ini memang bantuan buat usaha kecil, harusnya yang dapat hapus tagih itu pedagang pasar, tukang jahit, atau pengusaha kecil yang struggling, bukan bisnis besar yang sekadar nyamar jadi UMKM demi fasilitas kredit murah. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Lalu, ada masalah moral hazard. Kalau orang tahu ada kemungkinan utang bisa dihapus, ngapain repot-repot bayar cicilan? Bisa aja nanti muncul fenomena "kredit gratis", di mana orang ngajuin pinjaman bukan buat usaha, tapi buat spekulasi atau sekadar nunggu pemerintah baik hati ngapus utangnya lagi. Kasarnya, ini kayak anak sekolah yang tahu kalau ujian bisa nyontek—ya makin males belajar.
Selain itu, penghapusan utang jumbo ini bisa bikin bank lebih galak kasih kredit ke UMKM kecil yang beneran butuh. Kenapa? Karena mereka bakal mikir dua kali sebelum nyalurin pinjaman, takutnya yang minjem malah “ngarep” dihapus utangnya di masa depan. Akhirnya, yang benar-benar butuh modal buat usaha malah makin susah dapet pinjaman.
Dan yang lebih serem, ini bisa jadi preseden buat sektor lain. Kalau UMKM bisa dihapus utangnya, pengusaha gede bisa mulai lobi-lobi biar utangnya juga diputihkan. Lama-lama kita bisa masuk ke era kredit tanpa tanggung jawab, di mana yang rajin bayar utang malah rugi karena nggak dapet "reward" hapus tagih.
Jadi, ini bantuan buat UMKM atau pencitraan politik? Kalau beneran buat UMKM kecil, harusnya yang dapat hapus tagih itu pedagang pasar, tukang jahit, atau pengusaha kecil yang susah bayar cicilan, bukan yang punya utang miliaran. Kalau nggak ada transparansi data, kita cuma bisa nebak-nebak: apakah ini kebijakan pro-rakyat atau justru penyelamatan "UMKM Gadungan" yang lebih mirip perusahaan besar berbaju kecil? Hanya sekedar bertanya 🙏
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BMRI $BBNI
1/4