MEMBANGUN PORTOFOLIO ANTI BADAI

Sebelumnya saya sudah membahas mengapa untuk mayoritas orang, memilih jalur diversifikasi saham itu jauh lebih aman dan selamat daripada jalur All-In.

Saya menulisnya disini: https://stockbit.com/post/17270903

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita menyamakan definisi dan konsep diversifikasi terlebih dahulu. Diversifikasi bukan sebatas pada membeli perusahaan yang berbeda (di sektor yang sama), tetapi pada sektor yang berbeda, sektor yang tidak memiliki korelasi resiko, bahkan pada negara yang memiliki risk yang berbeda. Untuk hal ini, misalnya anda membeli 8-10 perusahaan bank atau properti atau teknologi yang berbeda tidak saya anggap sebagai diversifikasi.

Lalu sekarang bagaimana cara menyusun portofolio yang tepat?

Saya menyebutnya portofolio anti badai bukan karena susunan portofolio berikut kebal terhadap penurunan, fluktuasi, atau resiko lainnya. Tetapi setidaknya dengan susunan portofolio ini, kita akan 1. mendapatkan return yang optimal dari dividen yield, 2. menikmati peluang capital gain, 3. memitigasi resiko dengan diversifikasi, serta 4. memiliki cash yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Oh ya, bagi yang menganggap dividen itu tidak penting, bisa skip membaca tulisan ini ya. Karena disini saya tidak sedang bertugas untuk meyakinkan anda bahwa dividen itu penting.

Yang kedua, bagi yang memiliki aliran dividen diambil 100% untuk biaya hidup, juga bisa skip membaca. Karena disini saya menekankan untuk reinvestasi dividen.

Selain diversifikasi, dalam menyusun portofolio anti badai, saya memfokuskan pada dividen yang bertumbuh. Apa syarat dividen yang bertumbuh? Laba perusahaan harus bertumbuh. Artinya kinerja perusahaan bertumbuh. Company as a whole is growing.  Kalau ada yang bertanya “kan dividen yang bertumbuh bisa dari DPR (dividend payout ratio) yang membesar seperti $BBRI?” Betul, tetapi payout ratio ada batasnya. Dan saya jauh lebih menyukai perusahaan yang membagikan dividen yang bertumbuh setiap tahunnya berkat kinerja, bukan berkat DPR yang terus naik tiap tahunnya.

Alasan kedua mengapa saya fokus pada growing dividend: karena perusahaan yang bertumbuh dalam jangka panjang BERPOTENSI (kemungkinan besar) harga sahamnya juga akan diapresiasi pasar. Disini kita akan mendapatkan pilihan lebih banyak: 1. Apakah kita ingin tetap hold sambil menerima dividen yang membesar tiap tahunnya, atau 2. Apakah kita ingin take profit karena saham yang sudah kita pegang sejak lama sudah memberikan capital gain yang besar.

Setelah mencoba berbagai formula dan komposisi, bagi saya pribadi FORMASI 50-30-20 adalah FORMASI yang IDEAL.

50, artinya?

50% dari total portofolio akan saya isi dengan saham2 yang memberikan dividend yield yang moderat/tidak terlalu tinggi (guidance saya di 4-5%) tetapi konsisten bertumbuh, memiliki kinerja yang masih bisa terus ditingkatkan, headroom yang cukup besar, memiliki prospek/runway yang panjang. Saya biasanya isi dengan saham2 yang return on invested capitalnya (ROIC) tinggi, light capital, debtnya rendah, net profit margin baik, serta moatnya besar. Perusahaan wonderful seperti ini sayangnya jarang dihargai murah. Oleh karena itu, apabila ada kesempatan saham2 seperti ini dibanting market, saya akan dengan sigap load up. Berapa jumlah saham ideal untuk porsi 50% ini? Terserah anda. Boleh 4, boleh 5, boleh 8. Tergantung seberapa besar kesempatan yang ditawarkan market.

30, artinya?

30% dari total alokasi portofolio saya tempatkan di saham2 yang membagikan dividend yield tinggi (10-12%). Ciri2 saham yang saya pilih: kinerjanya stabil, minim disrupsi, memiliki balance sheet yang kuat, kalau bisa market leader, tidak berada pada industri yang sunset. Biasanya saham2 seperti ini harganya tidak terlalu berfluktuasi, sehingga apabila krisis datangpun, saham bagus dan murah dengan dividend yield double digit seharusnya (bukan selalu) tidak akan dibuang market terlalu dalam. Sebagian orang menyebutnya saham2 defensive. Sama seperti porsi 50% sebelumnya, saya membeli beberapa (tidak hanya satu) saham high yield untuk mengisi porsi 30%. Jumlahnya tergantung selera anda. Boleh 3, boleh 5, etc.

Yang terakhir: 20, artinya?

20% ready-cash. Bentuknya boleh macam2: boleh dana segar di RDN, boleh dana yang ditempatkan di RDPU yang pencairannya bisa instan, dsb. Inilah kunci dari portofolio yang tahan terhadap guncangan krisis sekalipun. Jadi pada saat orang lain menangis melihat saham “screaming buy” tetapi tidak punya duit buat beli, anda setidaknya masih memiliki 20% duit nganggur yang bisa anda deploy sewaktu waktu. Porsi cash 20% ini juga bisa anda gunakan untuk membeli saham2 turnaround ataupun saham2 komoditas siklikal apabila harga komoditasnya sudah dirasa murah.

“Tapi kan 20% cash jadi pemberat return porto koh?” 
Betul, ibarat sekoci di kapal cruise itu bakalan nambah beban kapal. Tetapi sekoci hrus tetap ada apabila sewaktu2 kapal tenggelam. Lagipula anda bisa menaruh porsi 20% cash ke dalam RDPU yang memberikan return 3-4% bahkan 5% per tahun.

Jadi simulasi return portofolio anti badai sebagai berikut:

Dana 10 juta dimasukkan ke saham, maka pembagiannya:

5 juta : dibelikan saham2 growing di @stockbit dengan dividend yield moderat (asumsi 5% pa). Maka dividen yang diterima sebesar 250 ribu rupiah per tahun (setara 2.5% DY dari total portofolio).

3 juta : dibelikan saham2 high DY (asumsi 10% pa). Maka dividen yang diterima sebesar 300 ribu rupiah per tahun (setara 3% DY dari total portofolio).

2 juta : dibelikan RDPU cair instan di @bibit dengan bunga 4%. Maka bunga yang diterima sebesar 80 ribu rupiah per tahun (setara 0.8% DY dari total porto).

Yield dividen yang diterima setiap tahun:
2.5% + 3% + 0.8% = 6.3%

DAN dividend yield ini akan bertumbuh tiap tahunnya. Pertumbuhan ini didapat karena 50% porsi portofolio anda diisi oleh perusahaan yang bertumbuh. Pertumbuhan besaran dividen juga bisa didapat dari reinvestasi, oleh sebab itu saya sangat menyarankan untuk semua dividen (atau at least mayoritas) direinvestasikan. 

PIYE ENAK TO?

You have a growing bond in your portfolio. Bukan hanya anda: 1. mendapat jaminan return 6%++ dari dividen tiap tahunnya dan yield ini TERUS bertumbuh, tetapi anda juga 2. mendapat kesempatan untuk menikmati capital gain dari saham2 di portofolio anda. Eits, belum selesai. Yang terakhir anda juga 3. masih bisa menggunakan cash untuk membeli saham2 yang bergelimpangan disaat market crash, dimana orang lain cuma bisa ngiler karena sudah tidak punya cash lagi. 😊

Betul2 Anti Badai.

Random tag:
$ADRO $AADI