Halo, Sobat Investor! $BUKA $GOTO $BELI
Bukalapak mengumumkan akan menutup penjualan produk fisik di e-commerce mereka. Alasannya? Penulis amat yakin Bukalapak merasa kesulitan bersaing dengan para raksasa seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
Penggunaan Dana IPO Bukalapak
Selama tahun 2021, Bukalapak berhasil meraih dana IPO sebesar Rp21,9 triliun. Hingga 30 Desember 2024, mereka telah menggunakan Rp11,99 triliun dari dana tersebut. Uangnya dialokasikan untuk berbagai keperluan, seperti modal kerja, pengembangan usaha, dan pembelian aset.
Tantangan Persaingan di Sektor E-Commerce
Mengapa begitu? Penulis melihat bahwa jika Bukalapak terus "membakar duit" untuk bersaing di sektor e-commerce dengan Shopee, Tokopedia, dan Blibli, mereka bisa kalah telak! Ditambah lagi, kini ada pesaing baru seperti TikTok Shop yang menggemparkan industri e-commerce Indonesia.
Bahkan, belum lama ini, Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kehilangan kendali atas Tokopedia sejak 1 Februari 2024 setelah TikTok mengakuisisi sekitar 75% saham Tokopedia pada Desember 2023. Menurut penulis, keputusan Gojek Tokopedia Tbk untuk mendivestasikan bisnis e-commerce ke TikTok juga adalah langkah yang tepat. Pasalnya, Gojek Tokopedia Tbk terbebani oleh bisnis e-commerce yang harus terus "membakar duit" demi bersaing dengan Shopee.
Fokus Gojek Tokopedia Tbk pada Pertumbuhan Bisnis On-Demand
Sekarang, Gojek Tokopedia Tbk mulai terlihat lebih stabil dan mencatatkan pertumbuhan yang positif dengan fokus pada bisnis on-demand service (ODS) seperti layanan Go-Ride, Go-Food, dan bisnis finansial melalui Gopay. Dengan Gojek Tokopedia Tbk keluar dari persaingan bisnis e-commerce, sekarang hanya tinggal persaingan antara Shopee dan TikTok (Tokopedia), Blibli, dan Bukalapak com yang hidup segan mati tak mau...
https://cutt.ly/0e4C6F8O