BELAJAR BANDARMOLOGY SERIES
{PART 1}
-BEDA MODAL, BEDA CARA TRANSAKSI-
Tahu kah anda jika besar dan kecil modal yang anda putar dan investasikan, akan sangat memengaruhi cara anda dalam bertransaksi? Kita bisa meninjau pengaruh antara modal dengan cara bertransaksi itu dari segi waktu dan volume transaksi. Contohnya begini :
Eren Yeager dan Zeke Yeager adalah dua orang saudara tiri. Karena perbedaan kasih sayang dari ayahnya Grisha Yeager, keduanya diberi modal investasi yang berbeda. Zeke diberi modal oleh orang tuanya sebesar Rp.1.000.000.000 (satu milyar ruoiah), sedangkan Eren hanya memperoleh Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Perbedaan ukuran modalnya lumayan jauh, bak raksasa Titan dengan manusia biasa.
Mereka berdua kemudian ingin membeli sebuah perusahaan milik Flegel Reeves anak dari Dimo Reeves. Saham itu berkode TROS. Saham TROS saat ini diperdagangkan pada harga Rp.1.000/lembar. Zeke dan Eren berniat untuk membeli saham itu dan menghabiskan semua modal mereka besok.
Keesokan harinya mereka memasang order "buy" pada harga Rp.1.000/lembar. Dalam hitungan menit, Eren telah menghabiskan modalnya membeli saham TROS. Mendapat 100 lot. Sedangkan Zeke masih menunggu ordernya match. Maklum saham yang dipesan berjumlah 10.000 lot. Agak sulit match dan harus menunggu investor lain menjual saham di harga Rp.1.000/lembar sebanyak 10.000 lot, baru order Zeke bisa match.
Menjelang penutupan pasar, order Zeke masih belum seluruhnya match. "Yaudah lah, beli 500 lot aja dulu siapa tahu match" kata Zeke. Akhirnya, Zeke pada hari itu match 500 lot di saham TROS. Lalu keesokan harinya, Zeke membeli lagi 500 lot, keesokan harinya begitu lagi dan seterusnya sampai menghabiskan semua dana investasinya.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita Eren Yeager dan Zeke Yeager?
Kalau anda pemodal kecil, beli 1-10 lot di pasar modal itu gampang banget. Apalagi, kalau anda belinya di deret offer pada orderbook, dimana memang tersedia saham untuk dibeli. Berbeda kalau anda ngantri di deret bid. Tetapi, untuk para pemodal besar membeli saham dengan jumlah lot yang luar biasa banyak dan menghabiskan uang puluhan hingga ratusan juta, bahkan milyaran, tidak sesederhana "pasang order-match". Tidak sesederhana itu.
Seperti kisah Zeke, anda harus mengantri, sampai "offer" berada pada harga yang anda inginkan (dalam kasus Zeke, harga Rp.1.000 harus berada pada deret offer hari itu jika ingin langsung match ordernya). Jika anda tetap bersikeras memasang pada deret bid, akan sulit sekali dengan "volume" transaksi besar order anda bisa match.
Solusinya kemudian, anda harus "memutilasi" dana anda dan membeli saham pada hari yang berbeda. Bisa besok, lusa, dst. Ini lah yang saya maksud di awal, bahwa besar dan kecil modal, akan berpengaruh sekali dengan cara anda bertransaksi. Sehingga, sebagai pemodal kecil, aksi yang anda lakukan untuk bisa memiliki saham disebut "buy and sell". Tetapi, jika pemodal besar, aksi yang mereka lakukan disebut sebagai "akumulasi dan distribusi". Akumulasi adalah kegiatan mengumpulkan saham atau membelinya secara bertahap, sedangkan distribusi adalah kegiatan melepas saham atau menjualnya secara bertahap.
Anda telah menyelesaikan part 1 belajar Bandarmologi. Jika ada pertanyaan, silakan bisa DM chat atau tinggalkan di komentar. Jangan lupa like dan follow agar tidak ketinggalan materi selanjutnya. Jika materi ini terasa berat, anda bisa menyelesaikan membaca materi saya dari BAB 1 sampai BAB 3 disini terlebih dahulu https://stockbit.com/post/16214554.
Tag : $ADRO, $PGAS, $RAJA.