imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

USUAL BUSINESS, UNUSUAL RETURN

“The value of a company has very little to do with its stock price.”
Hendrith Vanlon

Sebenarnya tidak ada yang menarik dari $SGER.
Bisnisnya biasa saja : coal trading. Bisnis trading ini marginnya tipis.

Tapi ada kecerdasan dari langkah manajemen (yang sekaligus PSP) SGER untuk memanjakan shareholdernya. Dari bisnis yang biasa saja membuat sahamnya beberapa kali memberikan return yang luar biasa bagi shareholdernya dalam cycle tertentu.

Apa itu?
Kebijakan dividen saham dan saham bonus.

SGER baru IPO pada 2020 lalu. Dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp 54 Milyar saja. 80% dari total dana yang diraih digunakan untuk membeli tambahan stok batubara dari supplier dalam rangka memenuhi kontrak pengadaan. Wajar.

Sales SGER awalnya hanya Rp 2 T.
Marcap sekitar Rp 300 M.

Sekarang sales tahunan SGER mencapai lebih dari Rp 12 T.
Marcap mencapai Rp 5,4 T.

Margin tipis. Tidak semenarik coal mining. Dividend yield biasa saja.
Namun perusahaan konsisten membagikan dividen saham dan saham bonus setiap tahunnya. Saya juga baru menyadari terdapat pattern yang menarik. Pembagian dividen saham dan saham bonus dilakukan bergantian tiap tahunnya.

SGER pertama kali membagi dividen saham pada 2021. Pada tahun itu, juga dibagikan dividen tunai.
Nilai saldo laba yang dibagikan = Rp 85 M.
Rasio saham lama : saham baru = 6:1. Setiap pemegang 6 saham lama mendapat 1 saham baru.
Saldo laba Rp 144 M pada Q2 2021 terkuras menjadi Rp 92 M pada Q3 2021.
Tahun 2022.
Perusahaan membagikan dividen tunai (yield 4%) dan saham bonus dari agio. Rasio saham yang dibagikan 10:9.

Tahun 2023.
SGER tercatat 2x membagikan dividen tunai (Q2 dan Q3). Tidak cukup dengan itu, perusahaan juga membagikan dividen saham dengan rasio 16:1.

Tahun 2024.
Tahun kemarin SGER membagikan dividen tunai (yield 4%) dan juga saham bonus dengan rasio 7:18.
Saldo agio terkuras dari Rp 732 M menjadi Rp 171 M saja pada Q2 2024.

Aliran uang sebenarnya banyak dialihkan untuk uang muka pembelian. Bisa dilihat saldo uang muka yang terus membengkak tiap tahunnya.
Untuk menyiasati “seretnya” kas yang tersedia, sebagai ganti yield yang tipis, mengeluarkan saham bonus maupun dividen saham menjadi langkah yang cerdas dari manajemen.

Di sisi lain, beberapa supplier perusahaan juga pernah tercatat menjadi shareholder saham SGER sehingga turut menikmati cuan dari sahamnya, bukan hanya dari bisnisnya semata.

Sekarang kita lihat LK terakhir SGER. Q3 2024.
Posisi saldo laba mencapai Rp 1 T.
Laba tiga kuartal sudah mencapai Rp 549 M, tapi kas hanya Rp 300 M.

Apakah tahun ini SGER akan membagikan dividen saham lagi? Entahlah.

Dari sini ada satu pelajaran yang bisa kita petik.
“Kepemilikan saham dan bisnis itu berbeda sekali”.
Meskipun penting bagi kita untuk memilih saham dengan bisnis yang baik, patut dicatat bahwa kita hanyalah minority. Kita hanya bisa berharap dari capital gain dan dividen saja. Sedangkan owner? Mereka mempunyai kuasa lebih. Mereka nyaman saja kalau sahamnya stagnan. Mereka tidak masalah andaikata dividen yang dibagikan kecil karena owner bisa ambil cuan dari belakang wkwkwkwk.

Maka penting bagi kita mencari partner (sebut:owner) yang baik dalam memilih saham.
Wonderful business sekalipun kalau ownernya tidak peduli ya sama saja.
Bisnis biasa pun kalau ownernya peduli kepada shareholder ternyata jadi luar biasa.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy