Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencetak level tertinggi dalam 3,5 tahun terakhir ke level Rp2.020. Kenaikan tersebut dipicu kabar induk JPFA, Japfa Ltd yang go private dari Bursa Singapura.
Pada perdagangan Jumat (24/1/2025), harga saham JPFA ditutup melesat 7,73 persen. Dalam satu tahun terakhir, saham emiten poultry itu melonjak hingga 90 persen yang mendorong nilai kapitalisasi pasarnya menjadi Rp23,69 triliun.
Corporate Secretary JPFA, Maya Pradjono mengatakan, langkah privatisasi sekaligus delisting Japfa Ltd dari Bursa Singapura oleh Keluarga Sentosa tidak mengubah rencana bisnis perseroan di Indonesia. Selain itu, Maya juga menepis isu bahwa JPFA akan go private.
"Perseroan akan tetap menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tanpa adanya perubahan kepemilikan mayoritas dan akan tetap secara mayoritas dimiliki serta dikendalikan oleh Keluarga Santosa dan tidak ada rencana aksi korporasi oleh perseroan," katanya lewat keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (28/1/2025).
Pergerakan saham JPFA dalam setahun terakhir disebabkan rumor bahwa Japfa Ltd akan membawa anak perusahaannya itu untuk delisting dari BEI. Namun, klarifikasi yang diberikan manajemen kini memberikan titik terang atas rumor tersebut.
Japfa Ltd tercatat di Bursa Singapura pada Agustus 2014. Namun, JPFA yang bergerak di sektor agribisnis itu melantai di BEI sejak 1989.
Rumor go-private JPFA muncul pada Juni 2024 seiring rencana Japfa Ltd yang ingin melakukan konsolidasi bisnisnya di Asia Tenggara. Saat itu muncul kabar Japfa Ltd ingin meningkatkan kepemilikan saham $JPFA yang berada di level 55,43 persen.
Isu tersebut membuat harga sahamnya terus meningkat. Pada 14 Juni 2024, harga sahamnya berada di kisaran Rp1.290 atau melesat 56 persen dalam kurun waktu tujuh bulan. Terlebih, valuasi Japfa berada di bawah kompetitornya, yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ( $CPIN ) yang biasanya dihargai lebih premium.
Berdasarkan catatan IDXChannel, JPFA terakhir kali berada di atas level Rp2.000 terjadi pada Juni 2021. Saat itu, kenaikan harga sahamnya disebabkan oleh kenaikan harga jagung serta kinerja keuangan perseroan kuartal I-2021 yang solid.
https://cutt.ly/Ye4TdzhA