### Rangkuman Laporan "RHB Tobacco Sector Update"
#### Gambaran Umum Industri Tembakau di Indonesia
- Industri tembakau adalah komponen penting dalam perekonomian Indonesia.
- Struktur bertingkat (tier) membedakan antara produsen premium (tier-1) dan produsen tingkat bawah.
- Struktur ini memengaruhi harga, perpajakan, dan pola konsumsi.
#### Perkembangan Kebijakan dan Dampaknya
1. Kenaikan Harga Eceran Minimum (HJE):
- Pemerintah meningkatkan HJE untuk tier-2 dan di bawahnya hingga 18,6%.
- Tujuannya adalah mengurangi konsumsi tembakau dan meningkatkan pendapatan tanpa menaikkan cukai.
- Dampak positif bagi produsen tier-1 seperti $HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna) dan $GGRM (Gudang Garam):
- Meningkatkan daya saing harga.
- Potensi pertumbuhan pangsa pasar yang lebih stabil.
2. Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pada 2025:
- Kebijakan ini diharapkan mendukung volume penjualan dan mengurangi tekanan pada daya beli konsumen.
- Bersama penyesuaian harga, ini dapat memperkuat margin laba produsen tier-1.
#### Kinerja Pemain Utama
1. HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna):
- Menjadi pilihan utama karena strategi harga untuk produk SKT seperti Sampoerna Kretek.
- Rasio dividen hampir 100% menjadi daya tarik utama bagi investor.
- Pertumbuhan margin laba bruto (GPM) diperkirakan pulih dalam jangka panjang.
2. GGRM (Gudang Garam):
- Melakukan kenaikan harga moderat seperti 3,1% pada produk GG Shiver.
- Fokus pada stabilisasi margin sambil mempertahankan pelanggan sensitif harga.
3. $WIIM (Wismilak Inti Makmur):
- Tertinggal dibandingkan produsen tier-1 dalam strategi harga agresif.
- Kenaikan harga di awal 2025 diharapkan meningkatkan daya saing dan margin, meskipun dengan laju yang lebih lambat.
#### Risiko dan Peluang Industri
1. Risiko:
- Daya beli konsumen yang menurun dan perdagangan rokok ilegal di kota tier-2 menjadi tantangan besar.
- Kenaikan harga rokok dapat menghambat konsumsi di semua tingkatan.
2. Peluang:
- Pendapatan konsumen yang meningkat dan inflasi yang lebih rendah dapat memacu pemulihan sektor ini.
- Produsen tier-1 dapat memanfaatkan dukungan kebijakan pemerintah dan strategi harga yang tepat.
#### Rekomendasi
- Netral pada sektor tembakau:
- Meskipun margin prospektif positif, pertumbuhan volume diperkirakan tetap datar karena daya beli terbatas.
- Rekomendasi Saham:
- HMSP: BELI dengan target harga IDR 970, didukung margin yang kuat dan hasil dividen.
- GGRM: JUAL karena prospek laba yang lebih lemah dibandingkan pesaing.
- WIIM: BELI dengan target harga IDR 1.380, mencerminkan potensi upside yang besar.
#### Kesimpulan
Sektor tembakau Indonesia sedang mengalami perubahan besar akibat intervensi kebijakan dan tren konsumen yang berubah. Pemain tier-1 seperti HMSP dan GGRM diposisikan untuk menghadapi tantangan ini dengan lebih baik. Namun, pasar yang lebih luas menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keterjangkauan. HMSP tetap menjadi pilihan investasi utama berkat keunggulan strategisnya.