Lanjutan
4. ANALISA BANDARMOULOGI
Analisa Bandarmologi adalah metode analisis yang fokus pada perilaku dan aktivitas "bandar" (market maker atau big player) di pasar saham. Bandar di sini mengacu pada pelaku pasar besar, seperti institusi keuangan, investor bermodal besar, atau pihak tertentu yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan harga saham melalui transaksi dalam volume besar. Bandarmologi menjadi populer di kalangan trader ritel yang ingin "mengikuti jejak bandar."
Tujuan Analisa Bandarmologi
Tujuannya adalah untuk memahami pola akumulasi (pembelian) dan distribusi (penjualan) yang dilakukan oleh bandar dan memanfaatkan informasi ini untuk mengambil keputusan trading.
• Akumulasi: Proses di mana bandar secara perlahan membeli saham dalam jumlah besar tanpa menaikkan harga secara signifikan.
• Distribusi: Proses di mana bandar menjual saham yang telah diakumulasi, sering kali pada harga lebih tinggi, kepada investor ritel.
Komponen Utama dalam Analisa Bandarmologi
1. Volume Perdagangan:
o Volume yang tinggi tanpa perubahan harga signifikan dapat menunjukkan akumulasi atau distribusi.
o Perubahan volume yang tidak wajar sering menjadi indikasi aktivitas bandar.
2. Order Book dan Transaksi:
o Memantau order beli dan jual di order book untuk melihat pola bandar.
o Misalnya, bandar sering menggunakan teknik spoofing (memasang order besar yang kemudian dibatalkan) untuk memengaruhi sentimen pasar.
3. Pergerakan Harga:
o Bandarmologi fokus pada pola pergerakan harga yang tidak wajar atau manipulatif.
o Misalnya, saham yang naik terus-menerus tanpa alasan fundamental sering menjadi target distribusi bandar.
4. Akumulasi dan Distribusi:
o Indikator Akumulasi/Distribusi (A/D): Alat teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah saham sedang diakumulasi atau didistribusi.
5. Net Buy dan Net Sell:
o Analisis tentang siapa yang membeli (asing atau lokal, institusi atau ritel) dan siapa yang menjual. Data ini sering tersedia di laporan broker atau platform saham.
Strategi dalam Bandarmologi
1. Mengikuti Jejak Bandar:
o Identifikasi saham yang sedang dalam fase akumulasi dan masuk sebelum harga naik.
o Hindari saham yang sedang dalam fase distribusi.
2. Menggunakan Data Broker Summary:
o Broker summary menunjukkan aktivitas broker mana yang mendominasi transaksi beli atau jual.
o Jika broker tertentu terlihat mendominasi pembelian, itu bisa menjadi tanda akumulasi.
3. Pahami Pola Manipulasi:
o Bandar sering memanfaatkan teknik manipulasi seperti menaikkan harga dengan volume kecil untuk menarik minat investor ritel.
Buku rekomendasi :
- Bandarmology vs Teknikal William Hartanto -@WH1245
- The Tao of Bandarmology Mengenal dan Menjadi Bandar Saham William Hartanto -
- Bandarmology-ryan-filbert-wijaya