Rilis data uang beredar Indonesia Des 2024 oleh BI

➖ Uang beredar dalam arti luas (M2) Des 2024 sebesar Rp 9.210,8 triliun.

Naik dari Nov 2024 Rp 9.134,7 triliun, serta tumbuh +4,4% yoy, namun melambat dibandingkan Nov 2024 yang tumbuh +6,5% yoy.

➖ Uang beredar dalam arti sempit (M1) Des 2024 sebesar Rp 5.223,9 triliun.

Naik dari Nov 2024 Rp 5.157,7 triliun, serta tumbuh +5,8% yoy, namun melambat dibandingkan Nov 2024 yang tumbuh +9,1% yoy.

➖ Uang kuasi Des 2024 sebesar Rp 3.872,7 triliun.

Naik dari Nov 2024 Rp 3.869,7 triliun, serta tumbuh +0,3% yoy, namun melambat dibandingkan Nov 2024 yang tumbuh +1,3% yoy.

➖ Penyaluran kredit Des 2024 sebesar Rp 7.687,7 triliun.

Naik dari Nov 2024 Rp 7.593,1 triliun, serta tumbuh+9,1% yoy, namun melambat dibandingkan Nov 2024 yang tumbuh +10,1% yoy.

➖ Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Des 2024 sebesar Rp 8.536,9 triliun.

Naik dari Nov 2024 Rp 8.493,7 triliun, serta tumbuh +3,7% yoy, namun melambat dibandingkan Nov 2024 yang tumbuh +5,8% yoy.

❌ Suku bunga kredit Des 2024 secara rata-rata tertimbang menurun ke 9,20%, dari Nov 2024 yang sebesar 9,22%.

Namun sebaliknya suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, dan 24 bulan justru meningkat.
Hanya suku bunga simpanan tenor 12 bulan yang menurun.

..............................
Uang beredar memang masih bertumbuh. Kredit dan DPK juga masih naik. Menandakan likuiditas perekonomian masih terjaga.

Tapi persentase pertumbuhan yang melambat mengindikasikan warning bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bakal menurun.

Likuiditas makin ketat, daya beli melambat, konsumsi menurun, hingga tercermin dari margin suku bunga antara kredit dan simpanan yang makin menipis.

Sehingga keputusan BI menurunkan BI Rate minggu lalu perlu diambil untuk mencegah perlambatan berlanjut.

$USDIDR $BRIS $NISP

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy