Aturan DHE Berlaku 1 Maret 2025, Rencananya Kalau Tidak Banyak yang Protes
Pemerintah kita lagi semangat banget bikin aturan baru soal Devisa Hasil Ekspor (DHE). Aturannya simpel: semua duit hasil ekspor dari sumber daya alam (SDA) wajib diparkir di Indonesia selama setahun penuh. Nggak tanggung-tanggung, kalau sebelumnya cuma 30% aja yang harus ditahan selama 3 bulan, sekarang lompat ke 100% selama 12 bulan. Mantap, kan? Dengan ini, katanya sih, cadangan devisa negara bisa nambah USD 90 juta per tahun. Cuan gede banget, ya? Ini efek karena rupiah gagal upgrade skill, makin hari makin nyungsep sudah lebih dari 16.000 rupiah. Benar - benar gagal upgrade skill rupiah lawan dollar https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Biar eksportir nggak banyak protes, pemerintah kasih insentif yang katanya menarik banget. Contohnya, pajak bunga dari DHE yang biasanya 20% langsung disulap jadi 0%. Wah, keren. Trus, duit DHE ini bisa dipakai buat agunan kredit rupiah. Jadi kalau butuh duit buat operasional, tinggal ajukan pinjaman back-to-back. Oh, ada juga fasilitas swap valas, jadi nggak usah ribet soal kebutuhan rupiah. Nggak cuma itu, DHE ini dikecualikan dari Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK). Jadi, meski utang banyak, gearing ratio perusahaan tetap aman.
Tapi ya, jangan senang dulu. Aturan ini cuma berlaku buat sektor seperti batubara, mineral, kelapa sawit, perikanan, sama kehutanan. Sayangnya, sektor minyak bumi dan gas nggak kebagian. Kasian si gas, nggak diajak main. Oh ya, kalau eksportir mau konversi DHE ke rupiah, boleh banget. Itu malah dihitung buat ngurangi kewajiban DHE mereka. Selain bantu stabilitas rupiah, ini juga mencegah kurs dolar jungkir balik. Jadi semuanya happy, dong?
Tapi ya, jujur aja, pasti ada yang mumet sih. Eksportir mungkin bakal teriak-teriak karena mereka kehilangan fleksibilitas buat atur duit sendiri. Apalagi kalau butuh bayar sesuatu di luar negeri, ya jelas ribet. Misalnya perusahaan mau beli mesin atau alat berat dari luar negeri, mau tak mau ya harus utang pakai Cash collateral DHE. Belum lagi biaya administrasi yang pasti nambah karena sistem keuangan mereka harus dirombak. Tapi tenang, pemerintah optimis banget ini bakal bikin perekonomian makin jos. Likuiditas bank lokal naik, devisa tambah tebal, dan kurs rupiah stabil. Mimpi yang indah untuk Pak Toto https://cutt.ly/ge3LaGFx
Kalau tidak ada aral melintang dan kalau semua pengusaha nrimo, aturan ini bakal resmi jalan 1 Maret 2025. Sambil nunggu, pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK lagi bikin sistem canggih buat ngurus ini semua. Sosialisasi ke eksportir juga dijanjikan bakal all out. Jadi ya, kita tunggu aja gimana hasilnya. Kalau berhasil, ini bisa jadi revolusi finansial yang bikin kita bangga. Kalau gagal? Ya, setidaknya kita pernah berjuang.
โ๏ธ Aturan Baru DHE
Eksportir wajib menempatkan 100% Devisa Hasil Ekspor (DHE) di sistem keuangan Indonesia selama 1 tahun penuh.
Sebelumnya hanya diwajibkan 30% DHE selama 3 bulan.
๐ธ Insentif untuk Eksportir
Pajak 0% atas bunga dari penempatan DHE, dibandingkan sebelumnya yang kena PPh 20%.
DHE dapat digunakan sebagai agunan kredit rupiah (back-to-back).
Fasilitas swap valas disediakan untuk kebutuhan rupiah eksportir.
Penempatan DHE dikecualikan dari aturan Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK).
๐ฑ Sektor yang Terkena Aturan
Berlaku untuk sektor batubara, mineral, kelapa sawit, perikanan, dan kehutanan.
Tidak berlaku untuk sektor minyak bumi dan gas alam.
๐ Keringanan Kewajiban DHE
Konversi ke rupiah dihitung sebagai pengurang kewajiban penempatan DHE.
Eksportir juga bisa menggunakan DHE untuk pembayaran pajak, royalti, atau dividen.
๐ ๏ธ Persiapan dan Implementasi
Aturan ini mulai berlaku 1 Maret 2025, setelah revisi PP No. 36.
Pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK sedang mempersiapkan sistem pendukung.
Sosialisasi akan dilakukan untuk para eksportir dan pihak terkait.
๐ Kelebihan Aturan Ini
Potensi tambahan cadangan devisa hingga USD 90 juta per tahun.
Membantu stabilisasi nilai tukar rupiah dan mengurangi volatilitas kurs.
Meningkatkan likuiditas perbankan dalam negeri.
๐ Kekurangan dan Tantangan
Eksportir kehilangan fleksibilitas untuk mengelola dana di luar negeri.
Tambahan beban administrasi akibat penyesuaian sistem keuangan perusahaan.
Tidak semua sektor SDA mendapatkan fasilitas ini, seperti sektor minyak dan gas.
๐ก Aturan ini ambisius dan optimis, tapi tantangan nyata tetap ada. Kalau sukses, ekonomi domestik bisa lebih kuat. Kalau tidak, setidaknya kita sudah mencoba.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir) Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$AADI $BBRI $MEDC
1/3