Gencatan Senjata Israel - Palestina
Akhirnya gencatan senjata juga. Saham - saham yang kena Boikot seperti $UNVR $PZZA $FAST apakah akan terkena dampaknya?
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada Minggu pagi menjadi sorotan dunia setelah 15 bulan konflik berdarah. Perjanjian ini dianggap sebagai momen langka di tengah kehancuran, tetapi apakah itu solusi atau sekadar jeda dalam siklus kekerasan? Data menunjukkan dampak konflik yang mengerikan karena lebih dari 47.000 warga Palestina tewas dan 110.000 lainnya terluka. Di Gaza, 10.000 jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan, sementara warga yang selamat kembali ke rumah-rumah yang telah hancur.
Kesepakatan ini membawa pertukaran tahanan sebagai langkah awal. Hamas membebaskan tiga sandera Israel, sementara Israel melepaskan 90 tahanan Palestina. Di permukaan, ini tampak seperti kompromi yang seimbang, tetapi banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya yang lebih diuntungkan. Israel, dengan dukungan militer dan politiknya yang kuat, berhasil memproyeksikan citra "baik hati" melalui pembebasan tahanan ini, meskipun mereka telah melancarkan serangan udara besar-besaran yang menghancurkan Gaza. Di sisi lain, Hamas mendapatkan waktu untuk berkonsolidasi, tetapi dengan kerusakan yang begitu besar, kekuatannya diragukan.
Gencatan senjata ini dirancang untuk bertahan selama enam minggu. Namun, pelanggaran sudah dilaporkan sejak hari pertama, memperlihatkan betapa rapuhnya perjanjian ini. Di balik kesepakatan tersebut, banyak yang merasa bahwa keseimbangan kekuasaan tetap memihak Israel, yang memiliki kendali penuh atas jalannya konflik dan pemulihan. Pertanyaannya adalah apakah ini langkah menuju perdamaian, atau hanya jeda sementara sebelum konflik kembali meletus? Bagi warga Gaza, gencatan senjata ini mungkin hanya memberi waktu untuk menarik napas sebelum badai berikutnya.
Konflik Israel-Hamas yang berkepanjangan ternyata tidak hanya menciptakan kehancuran, tapi juga menghadirkan "peluang bisnis" bagi sebagian perusahaan. Di tengah suara ledakan dan kehancuran di Gaza, beberapa sektor bisnis justru melihat grafik keuntungannya meroket. Sebaliknya, ada pula sektor yang harus gigit jari karena dampak langsung dari konflik ini. Ironis, bukan?
Mulai dari perusahaan pertahanan. Elbit Systems, perusahaan asal Israel yang memproduksi drone dan teknologi militer, kelihatannya tertawa lebar. Mereka diuntungkan oleh kebutuhan yang terus meningkat untuk senjata dan sistem pertahanan seperti Iron Dome. Saham perusahaan ini bahkan sempat naik lebih dari 20% selama konflik, karena ya, perang itu bisnis besar. Rafael Advanced Defense Systems, otak di balik Iron Dome, juga melihat peningkatan pesanan. Sementara itu, perusahaan Amerika seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman ikut kecipratan keuntungan dari sekutu Israel yang memperkuat pertahanan mereka.
Di sektor energi, nama-nama seperti Chevron dan Energean PLC ikut pesta. Ladang gas mereka di Mediterania Timur menjadi semakin strategis, terutama dengan naiknya harga energi global. Kalau gas mahal karena perang, ya siapa peduli? Selama pundi-pundi mereka bertambah, bisnis jalan terus.
Lalu ada perusahaan teknologi keamanan seperti Check Point Software dan CyberArk, yang kebanjiran permintaan akan perlindungan siber. Ya, karena ketika bom meledak, siapa yang mau ribet dengan peretasan? Mereka pun ikut untung besar.
Tapi, tentu saja, tidak semua dapat jackpot. El Al Israel Airlines, maskapai nasional Israel, harus menghadapi penurunan permintaan hingga 30% karena siapa juga yang mau wisata ke wilayah konflik? Hotel dan sektor pariwisata di Gaza? Jangan tanya. Sudah hancur, tamu juga nggak ada.
Perusahaan kecil di Gaza yang bergerak di sektor konstruksi juga sudah pasti babak belur. Mau bangun apa kalau semuanya rata dengan tanah? Belum lagi startup kecil yang mencoba bertahan di tengah akses internet yang sering mati karena serangan. Intinya, mereka hanya bisa berjuang untuk bertahan hidup.
Sementara itu, perusahaan media seperti BBC, Al Jazeera, dan CNN sibuk menghitung kenaikan pendapatan iklan karena trafik berita mereka meledak. Ironi, kan? Ketika ribuan orang kehilangan nyawa, mereka menikmati lonjakan penghasilan dari rasa penasaran dunia.
Jadi, begitulah, konflik ini adalah pengingat bahwa di balik penderitaan ada pihak-pihak yang justru mendulang untung. Apakah ini mencerminkan ketidakadilan? Tentu saja. Tapi seperti biasa, bisnis adalah bisnis. Dan perang, sayangnya, adalah salah satu bisnis paling menguntungkan di dunia.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/3