Update RUMOR $ADRO
Sejarah Awal Adaro
1. Nama dan Asal Usul: Nama “Adaro” diambil dari keluarga Adaro yang berpengaruh di dunia tambang Spanyol.
2. Pemilik Awal: Perusahaan milik pemerintan Spanyol, Enadimsa, mendirikan PT Adaro Indonesia pada 1982 setelah mendapatkan izin eksplorasi dan eksploitasi dari pemerintahan Soeharto.
3. Operasi Awal: Enadimsa mengoperasikan tambang ini selama 6 tahun (1983-1989).
Peralihan Kepemilikan
4. 1989: Enadimsa menjual 80% saham Adaro kepada konsorsium Australia dan Indonesia:
• New Hope Corporation (40,8%)
• PT Asminco Bara Utama (40%)
• MEC Indocoal (8,2%).
5. 1997: PT Asminco Bara Utama menggadaikan 40% sahamnya ke Deutsche Bank Singapura untuk utang sebesar USD 100 juta.
6. 1998: Krisis ekonomi membuat Asminco gagal melunasi utang, menyebabkan Deutsche Bank menjual saham tersebut.
Akuisisi oleh Investor Indonesia
7. 2001: Deutsche Bank menjual saham 40% Adaro kepada PT Dianlia Setyamukti (dimiliki Edwin Soeryadjaya & Garibaldi Thohir) senilai USD 46 juta.
8. Akuisisi Tambahan:
• Benny Subianto dan Garibaldi Thohir melalui PT Alam Tri Abadi membeli 40,8% saham New Hope Corporation dan 8,2% MEC Indocoal senilai USD 378 juta.
• m Pada akhirnya, Adaro dimiliki sepenuhnya oleh pengusaha nasional Indonesia.
Proses Hukum dan IPO
9. Gugatan Beckkett: Beckkett Pte. Ltd. menggugat penjualan saham oleh Deutsche Bank karena tidak melalui lelang resmi, tetapi gugatan ditolak hingga tingkat Mahkamah Agung Singapura.
10. IPO 2008: Adaro resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) meski Beckkett mencoba menggugat IPO ini. Gugatan kembali ditolak.
Rumor Terkini
11. Kembalinya Hashim?: Beredar rumor bahwa Hashim Djojohadikusumo, mantan pemilik saham Adaro, ingin kembali memiliki ADRO melalui perusahaan investasi.
random tag
$AADI $ADMR