Cabang Naik, Namun Kenapa Laba Turun?
------
Pagi itu beberapa wanita paruh baya telah duduk antri dengan tenang dalam ruang tunggu Prodia. Dengan wajah tersenyum seorang Ibu yang duduk dengan tenang menyapa basa-basi, “Mau check up juga ya dek?”

Saya hanya mengangguk sambil membalas senyum Ibu tersebut. Setelah mengobrol singkat, ternyata ia sudah terbiasa melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan secara rutin, tepat setiap ulang tahun, biar tidak lupa katanya.

Bagi Ibu tersebut, Prodia menjadi tempat yang selalu menjadi pilihan sejak bertahun-tahun lalu. Rasa penasaran muncul, kenapa Prodia jadi pilihan?

Katanya, Prodia ini paling dekat dengan rumahnya, Ibu tersebut juga bercerita kalau Prodia juga ada di mana-mana, jadi ia merasa Prodia cukup kredibel.

Saat ini Prodia telah memiliki 341 outlet hingga Q3 2024 yang meliputi 148 outlet clinical labs & PHC, 176 outlet Point of Care (POC), 13 outlet lab kerja sama rumah sakit, dan 4 speciality clinics.

Sejak IPO $PRDA memang terus meningkatkan jumlah outlet mereka, dari 259 outlet di 2016 menjadi 341 outlet hingga Q3 2024. (Gambar 1).

Berdasarkan data Ditjen Pelayanan Kesehatan dan Kemenkes RI (Gambar 2), saat ini jumlah aboratorium kesehatan di Indonesia pada 2023 sebanyak 1.487, artinya Prodia menyumbang 20% nya, gak berlebihan jika kita menganggap bahwa Prodia menjadi market leader dalam industri laboratorium kesehatan di Indonesia.

Dalam IQVIA Analysis disebutkan juga bahwa PRDA memegang 40% market share independent clinical labs.

Walaupun begitu, banyak yang menyayangkan kenaikan jumlah cabang PRDA dalam beberapa tahun terakhir tidak dibarengi dengan peningkatan revenue dan laba bersih, hal ini sudah kami bahas pada tulisan sebelumnya).

Terlebih setelah “New Normal” adanya perpindahan preferensi khususnya di kalangan masyarakat kelas menengah atas. Banyak yang memilih untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di luar negeri, seperti di Singapura atau Malaysia, demi mendapatkan layanan medis dengan teknologi terkini dan pengalaman yang lebih eksklusif.

Jelas fenomena ini menambah tantangan bagi Prodia untuk tidak hanya bersaing dengan laboratorium lokal, tetapi juga dengan institusi medis internasional.

Hal ini jelas menjadi tantangan bagi PRDA, belum lagi saat ini banyak sekali rumah sakit seperti $SILO , $MIKA , SAME dll yang menawarkan layanan lab untuk pengecekan kesehatan.

Bagaimana strategi yang akan dilakukan PRDA? Apa langkah yang akan dilakukan oleh PRDA dalam beradaptasi untuk tetap menjadi pilihan utama?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa membahas dan menanyakan langsung kepada “Orang Dalam” PRDA dalam #InsiderTalk With PRDA yang akan dilaksanakan pada Kamis 23 Januari 2025 Pukul 10.00 Pagi via Zoom.

Untuk mendapatkan link bisa menghubungi kami via WA 087744550737 atau join grup telegram kami “KelaSaham - Community”