🗽 Inflasi Inti AS di Bawah Ekspektasi, Hidupkan Kembali Harapan Rate Cut
Biro statistik AS pada Rabu (15/1) waktu setempat mengumumkan bahwa inflasi inti secara tahunan menurun pada Desember 2024 dan berada di bawah ekspektasi, meski inflasi keseluruhan meningkat. Berikut rinciannya:
â–ª Inflasi YoY: 2,9% (vs. konsensus: 2,9%; Nov 2024: 2,7%)
â–ª Inflasi MoM: 0,4% (vs. konsensus: 0,3%; Nov 2024: 0,3%)
â–ª Inflasi inti YoY: 3,2% (vs. konsensus: 3,3%; Nov 2024: 3,3%)
â–ª Inflasi inti MoM: 0,2% (vs. konsensus: 0,2%; Nov 2024: 0,3%)
[Sumber: US Bureau of Labor Statistics]
Perkembangan di atas kembali membuka harapan para pelaku pasar terhadap prospek pemangkasan suku bunga AS yang lebih banyak. Sebelum rilis data ini, market cenderung pesimistis seiring narasi higher-for-longer, dengan The Fed hanya diperkirakan memangkas suku bunga sebanyak 25 bps pada tahun ini. Menurut analisis dari CME FedWatch Tool, probabilitas The Fed untuk memangkas suku bunga AS lebih dari 25 bps pada 2025 naik menjadi 50,3%, dari sebelumnya di level 34,8% pada 14 Januari 2024. [Sumber: CME FedWatch Tool]
Indeks dolar AS (DXY) dan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masing-masing turun -0,2% dan -14 bps ke level 109,05 dan 4,65% pada penutupan bursa hari Rabu (15/1) waktu setempat. Sementara itu, bursa saham AS menguat. Indeks ETF Indonesia di bursa saham AS, EIDO, turut menguat +2,8%.
$IHSG berpotensi melanjutkan pergerakan positif pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1).
---------
Edi Chandren (@Edichand)
Investment Analyst Lead Stockbit