Foreign di IHSG, 30% berasal dari passif fund..Apa itu passif fund?
mengutip dari wikipedia, "Dana pasif adalah dana yang berinvestasi pada indeks tertentu dalam proporsi yang sama untuk menghasilkan laba yang serupa dengan indeks tersebut . Ini adalah gaya investasi yang mencerminkan indeks tersebut. Dalam dana pasif, alokasi modal berada dalam proporsi yang sama dengan bobot indeks yang dibuat untuk mencerminkannya"
Passif Fund ini sendiri ada karena besarnya Reksadana, Dapen, dan dana-dana investasi lain yg ada di luar negri..Berdasar data yg di temukan Bloomberg, terlalu agresif melakukan mitigasi rotasi justru mlaah membuat return portofolio semakin RENDAH..Hal ini menjadi cikal bakal populernya metode berinvestasi dengan gaya pasif..Pasif dalam artian lebih menghold jangka panjang..
Fund yg mengikuti indeks MSCI maupun FTSE, merupakan fund2 yg menggunakan metode ini..Bagaimana metode saham yg masuk kriteria MSCI?Tentunya hal itu diluar ranah kita untuk kita bahas..mereka mempunyai universe tersendiri..
TApi jika kita bahas aqquirement utk masuk ke MSCI itu amatlah mudah, yaitu 3 =
1. Freefloat (atau jumlah saham beredar)
2. Marketcap Freefloat
3. Average Daily Transaction
Jika suatu saham sudah masuk ke watchlist, maka dengan memenuhi ke 3 syarat tersebut, OTOMATIS saham akan MASUK ke list MSCI..well, sesederhana itu..Mereka yg menentukan sahamnya, ALGORITMA yg memastikan syaratnya..
Sebgai contoh, berapa DANA yg akan diterima oleh $BREN dengan freefloat kisaran 3.9%?di angka mendekati 4Triliun rupiah..Jika anda adalah seorang investor yg membenci BREN karena dikatakan merusak indeks, maka cobalah nilai apakah ritel mampu memberikan inflow sebesar 4Triliun?
4 Triliun yg berpotensi masuk ini tidak di ambil dari BBRI, BBCA, UNVR maupun WSKT..Apalagi dari dana rekening RDN kalian..4 triliun ini adalah dana segar yg masuk dari fund pasif yg menggunakan metode weighting..
Kita lihat bagaimana ritel di Indonesia aktif membeli $BBRI sepanjang tahun 2024..dari data KSEI, kepemilikan investor lokal naik 85%,,berdasar asumsi saya, nilainya sebesar 19triliun..dengan average di 4800, minus 19%..
Apakah dibelinya saham oleh ritel secara masif mampu menahan gempuran asing?ternyata jawabannya TIDAK..terbukti dari pengurangan bobot MSCI KEMBALI yg dilakukan di november 2024..setelah mengalami penurunan marketcap (point no 2 MSCI), BBRI kembali mendapat PENGURANGAN BOBOT..yg artinya 30% investor pasif SIAP MELAKUKAN PENJUALAN LAGI...
Sedikit sedih melihat negara INDIA yg memiliki 220 konsetuen saham dalam MSCI,, smntra IHSG?20..ya anda gak salah 20,,dan itu masih akan berkurang dari UNVR MDKA dan INKP yg kemungkinan akan keluar..
Itu alasan kenapa BREN memerlukan freefloat yg rendah untuk mampu menarik algoritma dari MSCI..biarlah pihak owner dan segelintir org yg mengangkat BREN untuk memenuhi kriteria marketcap freefloat..karna kalau kalian yg beli, nasibnya akan seperti BBRI..dan bersyukurlah kalau kalian di kasi kesempatan masuk..BREN memiliki ranah dan tujuannya sendiri..kalian bukan target marketnya..
MSCI sudah memutuskan bahwa BREN masuk dalam watchlist..dan ini merupakan suatu kebanggan..
Kedepan, bursa kita akan semakin banyak diisi oleh fund pasif..di Nasdaq, jumlah fund passif adalah 60%..
Kedepan, kalian akan melihat FLOW menjadi KUNCI utama untuk melihat gerakan di market..
Valuasi, teknikal, dan fundamental tidak seefektif itu ketika kondisi negri tidak baik2 saja..menyedihkan, tapi ini adalah fakta..
Kapan sy akan menggunakan teknikal lagi? ya begitu kondisi negri ini memang sudah baik..saat itu jagoan2 baru TA jg bakal bermunculan..dewa2 baru chartist dan influencer baru akan muncul, karna metodenya terasa works..
Knpa?sederhana saja, karna flow asing akan masuk ketika GDP kita membaik..sayangnya tidak dengan beberpa tahun kebelakang..Hal ini yg mendasari 2 tahun kebelakang sy tidak lagi mempost teknikal..sy memilih mendalami ilmu flow saat itu..
Dunia terus berubah
Buktinya?
Algoritma sudah masuk ke Indonesia,
BREN adalah pesan untuk bursa kita..
Sementara Prajogo Pangestu adalah org yg duluan melihat peluang itu..
His work will be the inspiration for lot of Indonesian company in the future..
dan kalian masih sibuk memperdebatkan mana yg lebih baik antara fundamental dan teknikal