Selama ini $GIAA hanya bisa berbangga bahwa $GIAA unggul dalam menguasai pasar haji Indonesia karena pramugarinya orang Indonesia dan jemaah haji Indonesia pasti suka naik $GIAA. Padahal selama ini kualitas pelayanan GIAA di bawah Saudi Airline. Saya dengar dari salah satu orang yang kerja di GIAA, walaupun pelayanan GIAA nggak sebagus Saudi Airline tetapi orang lebih suka naik haji lewat GIAA daripada Saudi Airline karena pramugarinya berbahasa Indonesia dan paham dengan orang Indonesia. Pak Prabowo melobi Arab Saudi untuk menambah kuota haji, lalu Arab Saudi meminta kepada Indonesia kalau Saudi Airlines juga harus dapat penumpang haji juga dong. Masa Arab Saudi disuruh nambah kuota haji tapi flag carriernya nggak boleh ambil penumpang? 馃