🏥 KEBIJAKAN MEDICAL CHECK-UP GRATIS & COB AKAN DIIMPLEMENTASIKAN, INI PROSPEK $SILO
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan aturan baru terkait Coordination of Benefit (CoB).
Skema ini bertujuan untuk mengoordinasikan JKN dan asuransi kesehatan swasta bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan kesehatan lebih tinggi dari yang ditanggung oleh JKN.
Terutama dengan implementasi KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) yang akan datang.
Sebelumnya, implementasi CoB berjalan lambat dengan kontribusi kurang dari 6% terhadap total pendapatan karena kurangnya kejelasan koordinasi klaim dan batas peningkatan layanan yang tidak menarik.
Dengan peraturan baru ini, ditambah penerapan KRIS, diharapkan implementasi CoB akan lebih cepat.
Meskipun begitu, persiapan sistem pertukaran data dan interoperabilitas antar institusi (BPJS, rumah sakit, perusahaan asuransi swasta, dan Sistem Informasi Kesehatan Nasional) masih membutuhkan waktu.
Manfaat utama CoB adalah meningkatkan layanan bagi peserta JKN, mengurangi pengeluaran pribadi (Out-of-Pocket/OOP), dan memperluas cakupan asuransi kesehatan.
Saat ini, kontribusi OOP di Indonesia turun menjadi 29%, jauh lebih rendah dibandingkan 60% satu dekade lalu berkat cakupan JKN.
Meski begitu, masih ada ruang untuk penurunan lebih lanjut, mengingat rata-rata global hanya sekitar 20%.
Skema CoB juga memberikan manfaat signifikan untuk keberlanjutan JKN. Dengan pengaturan baru, JKN hanya menanggung 75% dari tarif INA-CBG.
Sementara sisanya ditanggung asuransi kesehatan swasta hingga total klaim mencapai 200% dari tarif INA-CBG.
Hal ini diperkirakan akan mengurangi beban klaim JKN hingga 25%, sehingga memberikan ruang untuk fleksibilitas tarif atau penyesuaian tarif INA-CBG di masa depan.
Dampak positif ini juga dirasakan oleh rumah sakit:
Peningkatan Margin JKN: CoB kemungkinan besar akan menarik peserta JKN dari kategori Kelas-1 (30% lalu lintas rawat inap) dan Kelas-2 (18% lalu lintas rawat inap), meningkatkan margin dengan klaim hingga dua kali lipat.
Risiko Downtrading: Ada potensi migrasi pasien swasta ke skema CoB, yang bisa menurunkan margin rumah sakit karena pendapatan rata-rata pasien swasta lebih tinggi dibanding klaim JKN.
Rumah sakit yang memiliki eksposur besar terhadap JKN, seperti Siloam Hospitals (SILO), diharapkan mendapat manfaat dari peningkatan tarif dan lalu lintas pasien terkait CoB.
Selain itu, lalu lintas pasien rumah sakit menunjukkan tren positif sepanjang 2024, didukung oleh meningkatnya partisipasi JKN, kesadaran kesehatan pasca pandemi, serta kasus penyakit endemik.
Tingkat hunian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) melampaui tingkat pra-pandemi pada 2024.
Hal ini memberikan peluang ekspansi rumah sakit melalui penambahan kapasitas tempat tidur atau pembukaan fasilitas baru pada 2025.
Selain CoB, pemerintah berencana mendistribusikan pemeriksaan kesehatan tahunan gratis untuk mendeteksi penyakit seperti gula darah, asam urat, tekanan darah, dan TBC, yang terutama ditujukan untuk lansia.
Inisiatif ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan layanan spesialis dalam jangka pendek dan menurunkan klaim penyakit katastropik JKN melalui pencegahan dini.
Siloam Hospitals (SILO), dengan fokus pada pasien premium dan BPJS, tetap menjadi pemain utama dalam industri kesehatan.
Dengan strategi memperkuat segmen layanan intensif dan ekspansi selektif, SILO diproyeksikan terus mencatat kinerja positif di tengah perubahan kebijakan kesehatan yang dinamis.
$IHSG $KLBF
___
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^
Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger. Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2